Biduan Dangdut Menari Erotis, Rela Buka Baju & Lepas Pakaian Dalam, InI Penjelasan Wakapolres

Tiga kasus kontroversial biduan dangdut itu di antaranya goyang dengan pakai seragam SMA hingga yang paling parah lepas baju dan bra.

Editor: Erik Sinaga
SURYAMALANG.COM/kolase Tribuntimur/IST youtube/Istimewa TribunManado.co.id
Biduan Dangdut yang rela lepas baju dan bra demi saweran Rp 100 ribu 

TRIBUNJAKARTA.COM- Tiga kasus kontroversial biduan dangdut menari erotis sudah terjadi sejak September 2019 hingga Januari 2020. 

Tiga kasus kontroversial biduan dangdut itu di antaranya goyang dengan pakai seragam SMA hingga yang paling parah lepas baju dan bra. 

Selain itu, terungkap bayaran tak seberapa biduan dangdut hingga tidak heran mereka ingin mendapat saweran lebih dengan goyangan yang 'panas'. 

Tiga kasus kontroversial biduan dangdut ini terjadi di Sulawesi Selatan pada 3 wilayah berbeda yakni Parepare, Gowa dan Barru. 

Dikutip SURYAMALANG.COM dari TribunTimur, berikut ulasan selengkapnya:

1. Goyang Pakai Baju SMA

Kasus biduan dangdut menari erotis dengan memakai seragam SMA terjadi pada September 2019 lalu. 

Saat itu kasus ini sangat kontroversial sebab insiden yang terjadi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu beredar viral di facebook. 

Dari foto beredar di akun Facebook Wahyuni Zainal Abidin, terlihat dua biduan dangdut itu bergoyang mengenakan seragam sekolah SMA.

2 Biduan Gowa Pakai Seragam SMA Seksi Goyang di Acara Pernikahan Warga, Begini Kata Kadesnya (Kolase Tribun Timur / Facebook Wahyuni Zainal Abidin)
2 Biduan Gowa Pakai Seragam SMA Seksi Goyang di Acara Pernikahan Warga, Begini Kata Kadesnya (Kolase Tribun Timur / Facebook Wahyuni Zainal Abidin) ()

Dari penelusuran Tribun Timur, akun facebook Wahyuni milik seorang guru di salah satu sekolah dasar di Gowa itu. Ia sangat menyayangkan pakaian yang dikenakan dua biduan tersebut.

'Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kebetulan saya lewat di jln yang kebetulan ada pengantin dan dihibur oleh orkes.. yang situasinya sangat heboh. yg sangat memprihatinkan kenapa biduan/penyanyi orkes itu berpakaian ala siswa SMA, dengan joget yang seronok..tolong para pemerhati pendidikan apa bisa dihimbau kepada pemilik orkes itu jangan pakai baju SMA dong.. apa bukan melecehkan namanya itu , sekali lagi mohon maaf karena saya post di sini..' tulis akun akun facebook Wahyuni. 

Aksi 2 Biduan Gowa Pakai Seragam SMA Seksi Goyang di Acara Pernikahan Warga, Begini Kata Kadesnya (Kolase Tribun Timur / Facebook Wahyuni Zainal Abidin)
Aksi 2 Biduan Gowa Pakai Seragam SMA Seksi Goyang di Acara Pernikahan Warga, Begini Kata Kadesnya (Kolase Tribun Timur / Facebook Wahyuni Zainal Abidin) ()

Dari foto yang di posting, tampak kedua biduan itu mengenakan seragam siswa SMA dengan rok super pendek.

Setelah ditelesuri, aksi biduan itu saat main di Desa Bontoala.

Kepala Desa Bontoala, Muh Yusuf Muin mengaku tidak mengetahui dan kaget dengan  aksi panggung yang mempertontonkan hal yang tidak semestinya. Apalagi sambil mencoreng dunia pendidikan.

"Saya kaget dan penampilannya mengejutkan, keterlaluan memang penampilannya kalau saya lihat dari foto tersebut. Saya juga tidak tahu kejadiannya. semalam saya ke pesta seorang warga di Dusun Manyampa, jadi tidak mengetahui adanya aktivitas orkes tersebut. Ini tentu mencoreng nama Desa Bontoala sendiri," kata Yusuf

Apalagi begitu diketahui, pemilik acara yang menghadirkan orkes tidak mengantongi izin baik kepada Bhabinsa, Bhabinkamtibmas maupun kepada aparat Desa.

"Setelah saya konfirmasi kepada Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas ternyata memang dia tidak ada izinnya, saya koordinasi untuk melihat daftar surat pengantar memang tidak ada izinnya dari desa," kata Yusuf lagi.

Lebih jauh, Yusuf akan mengimbau Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas untuk melarang setiap orkes yang tampil dengan pakaian tidak senonoh di Desa Bontoala.

Yusuf pun berharap dengan adanya pemberitaan ini, semoga pihak Polsek Pallangga bisa memanggil pemilik elekton dan pembuat keramaian tanpa izin untuk di tindak lanjuti.

"Harapan saya, mudah-mudahan dengan pemberitaan ini Pak Kapolsek bisa memanggil pemilik elekton dan yang buat keramaian. Bila perlu dilaporkan saja mereka ke Polsek untuk ditindaklanjuti ini yang punya elekton dan yang buat keramaian tanpa izin," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gowa, Dr Salam saat dikonfirmasi terkait aksi viral ini mengaku Jauh dari etika akademik.

"Mengerikan, jauh dari etika akademik. Saya sudah telepon kadis pendidikan Propinsi, karena kewenangannya mereka endik (adik)," katanya.

2. Lepas Baju dan Bra 

Terbaru, kasus biduan dangdut menari erotis terjadi pada Januari 2020 lalu di Kabupaten Barru. 

Demi uang saweran Rp 100.000, seorang biduan dangdut nekat melepas baju dan bra di atas panggung. 

Aksi biduan dangdut tersebut tentu saja membuat heboh penonton dan dengan sigap merekam aksinya. 

Setelah video telanjang dada di atas panggung itu beredar di WhatsApp (WA), nasib sang biduan pun apes, sebab harus berurusan dengan pihak berwajib. 

Polres Barru menangani kasus ini karena berpotensi rawan jadi isu liar mengingat Barru tahun ini menggelar Pilkada 2020.

Wakapolres Barru, Kompol Eddy Sumantri memimpin langsung konferensi pers di Polres Barru, Selasa (28/1/2020)terkait kasus ini.

"Kejadiannya dua hari lalu sekitar pukul 23.30 Wita. Pelaku diamankan di kontrakannya setelah petugas terima laporan dari masyarakat serta bukti video yang sudah tersebar," kata Wakapolres Barru, Wakapolres Barru, Kompol Eddy Sumantri didampingi Kasubag Humas, AKP Sainuddin.

Biduan Dangdut yang rela lepas baju dan bra demi saweran Rp 100 ribu (SURYAMALANG.COM/kolase Tribuntimur/IST youtube/Istimewa TribunManado.co.id)
Biduan Dangdut yang rela lepas baju dan bra demi saweran Rp 100 ribu (SURYAMALANG.COM/kolase Tribuntimur/IST youtube/Istimewa TribunManado.co.id) ()

Kompol Eddy Sumantri mengatakan kronologi berawal dari sebuah acara syukuran yang diadakan warga di Desa Corawali, Minggu (19/1/2020) di karaoke cayya - cayya. 

Acara yang berlangsung hingga larut malam tersebut disebut tak mengantongi izin keramaian dari Polres Barru.

Beberapa biduan hadir bernyanyi mengisi acara tersebut, termasuk ICS.

Para biduan bergantian bernyanyi sambil mengonsumsi miras.

Saat giliran ICS bernyanyi, salah seorang penonton menyodorkan uang saweran seratus ribu dan meminta biduan buka baju.

ICS pun menerima uang tersebut dan membuka baju beserta dalamannya (BH).

Aksi telanjang dada sambil bernyanyi dipertontonkan ICS membuat suasana penonton heboh.

Tanpa sadar, ICS yang tengah asik bernyanyi hingga naik di atas sebuah meja, direkam penonton pakai kamera ponsel.

"Kemudian (penonton) memposting atau menyebarkan melalui status WA oleh saudara SR, dilihat banyak orang hingga videonya tersebar," ujar Eddy Sumantri.

Atas kasus tersebut, Polres Barru mengamankan ICS untuk diproses lebih lanjut.

"Kita masih pengembangan terkait kasus ini. Beberapa saksi sudah kita periksa, pelaku juga sudah kita mintai keterangannya," ujarnya.

Diketahui, ICS merupakan warga asal Berau, Kalimantan Timur yang merantau di Kabupaten Barru.

Barang bukti yang diamankan atas kasus ini, diantaranya yakni BH dan baju kaos tank top milik ICS yang dipakai saat bernyanyi.

Selain saksi, pelaku yang memposting atau penyebar pertama video aksi porno tersebut juga akan diperiksa oleh penyidik Polres Barru.

ICS selaku yang mempertontonkan aksi porno, disangkakan pasal 34 dan 36 Undang - undang RI nomor 44 tahun 2008 tentang pornografi.

Ancaman hukuman berdasarkan pasal tersebut yakni pidana maksimal 10 tahun penjara serta denda Rp 5 miliar.

"Adapun barang bukti yang sudah kita amankan atas kasus ini, di antaranya BH dan baju kaos tank top milik ICS yang dipakai saat bernyanyi," pungkas Eddy Sumantri.

3. Bayaran Kecil Biduan Dangdut Menari Erotis

Terakhir, kasus biduan dangdut menari erotis terjadi di Kabupaten Parepare pada 2016 silam. 

Mirisnya dari kasus ini terungkap berapa besaran gaji atau bayaran yang diterima pedangdut erotis sekali tampil. 

Saat itu, JM (17) biduan asal Soppeng diamankan polisi ketika menari erotis di acara peringatan Hari Ulang Tahun di Kelurahan Lumpue, Bacukiki Barat Kamis (22/12/2016) dini hari.

JM mengaku, terpaksa menggeluti pekerjaan sebagai penari erotis alias candoleng-doleng karena himpitan ekonomi karena suaminya tidak bekerja.

"Sudah dua tahun saya kerja seperti ini," ujarnya.

JM (17) biduan asal Soppeng diamankan saat menari erotis di sebuah acara peringatan Hari Ulang Tahun di Kelurahan Lumpue, Bacukiki Barat, Parepare, Kamis (22/12/2016) dini hari. (Mulyadi/TribunParepare)
JM (17) biduan asal Soppeng diamankan saat menari erotis di sebuah acara peringatan Hari Ulang Tahun di Kelurahan Lumpue, Bacukiki Barat, Parepare, Kamis (22/12/2016) dini hari. (Mulyadi/TribunParepare) ()

Sementara itu, pemilik elektone, RY mengatakan, dirinya sudah delapan tahun merintis bisnis hiburan elektone ini tetapi baru pertama kali menampilkan tarian erotis tersebut.

"Pertama kalinya kami tampilkan tarian erotis seperti ini. Penarinya bisa ditelepon langsung, sekali tampil dibayar Rp 150 ribu," ujarnya.

Persija Jakarta Bakal Hadapi Laga-laga Berat di Awal Liga 1 2020, Hadapi Sang Mantan hingga Persib

Pemain Terbaik Liga 1 Pasang Target Juara Bersama Bhayangkara FC di Musim 2020

Dua Penjahat Saling Todong Pistol di Jelambar Dipicu Berebut Lahan Operasi Curanmor

Ia berdalih jika penampilan elektone miliknya kali ini tidak mendapatkan bayaran karena acara keluarga.

"Untuk acara ini tidak dibayar karena acara kekeluargaan," ungkapnya.

Keduanya kedapatan oleh tim Patroli Multi Kejahatan (PMK) Kepolisian Sektor (Polsek) Bacikiki dan langsung diamankan di Mapolsek untuk dilakukan pemeriksaan.

"Kita langsung bubarkan acaranya dan dua orang diamankan di Mapolsek,"jelas Kapolsek Bacukiki, AKP Saharuddin.

Aksi tarian erotis yang familiar dikenal sebagai tarian candoleng-doleng ini sudah kali kedua terjadi di Kecamatan Bacukiki. Sebelumnya juga sempat diamankan empat orang perempuan biduan elektone karena kedapatan menampilkan tarian berbau pornografi.

 Penulis: Sarah Elnyora

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Bayaran Kecil Biduan Dangdut Menari Erotis, Rela Buka Baju & Lepas Bra hingga Goyang Pakai Baju SMA

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved