Food Story
Menyantap Bubur Cap Tiger di Jakarta Selatan: Rasa Khas Kaldu Jadi Kunci Kelezatan
John mengatakan kaldu ayam diolah selama sekira 8 jam untuk menghasilkan cita rasa yang nikmat.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Cita rasa Bubur Cap Tiger mengingatkan akan deretan tempat bubur khas Pecinan di Mangga Besar, Jakarta Pusat.
Bukan sembarang menghasilkan bubur ala kadarnya, Bubur Cap Tiger mengedepankan rasa.
Gurihnya bubur ini tercipta dari konsistensi dalam proses memasak yang tak sebentar. Bahkan, menguji kesabaran dalam setiap adukannya.
Maka tak heran, rasa dari semangkuk bubur sederhana ini bukan hanya mengenyangkan.
Namun, memberikan sensasi yang berbeda dalam setiap suapannya.
TribunJakarta.com menyambangi tempat Bubur Cap Tiger yang beralamat di Jalan Cikajang, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di sana, John Darmawan (33), salah satu pemilik dari Restoran Bubur Cap Tiger menjelaskan seputar restorannya yang baru berdiri sekira satu tahun silam.
Bubur Cap Tiger menyediakan bubur klasik Cina dengan empat varian bubur.
Bubur polos, bubur ayam, bubur ikan dori dan bubur beras merah.
Menurut John, pengolahan bubur yang tak sebentar membuat buburnya istimewa.

Kaldu Jadi Kunci
Hal utama yang harus diperhatikan kala mengolah bubur adalah kaldu.
Kaldu memengaruhi rasa dari bubur yang dihasilkan.
John mengatakan kaldu ayam diolah selama sekira 8 jam untuk menghasilkan cita rasa yang nikmat.
"Kaldu yang kami pakai itu tulang ayam kampung. Selama 8 jam tulang itu kita rebus," jelas pria yang mendirikan usaha bersama rekannya, Eddy Kartadjukardi kepada TribunJakarta.com pada Rabu (5/2/2020).
Pemilihan ayam kampung diharapkan bebas dari bahan kimia.
Selepas kaldu matang, beras kemudian dimasukkan ke dalam tungku.
Kaldu ayam kampung yang telah bercampur dengan beras, garam dan lada dimasak sekira dua sampai tiga jam.
Beras untuk pembuatan bubur berasal dari Cianjur sedangkan beras merah didatangkan dari Medan.
Dalam proses pengadukan, bubur diaduk sekira satu setengah jam terus menerus agar bubur tidak mengendap dan gosong.
"Ketika gosong mungkin bubur secara visual enggak berwarna hitam atau coklat. Namun, ketika dimakan akan terasa gosong," terangnya.
John mengakui bahwa prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Namun, bubur yang dihasilkan sepadan dengan proses memasaknya.

Usus Paling Banyak Dipesan
Selain pilihan menu utama bubur, Bubur Cap Tiger juga menjual berbagai topping.
Salah satu best seller-nya adalah usus ayam.
Usus ayam yang disajikan berbeda dengan usus yang dijual oleh kebanyakan bubur khas Sukabumi atau Cirebon yang dibumbu kuning.
Usus ayam, lanjut John, hanya direbus lalu ditambahkan minyak bawang, wijen, dan kecap asin.
Kala dikunyah, tekstur usus mirip seperti jamur kuping. Kenyal dan lembut.
Topping lainnya yang tak kalah digemari adalah telur pitan dan ati ampela. Telur pitan merupakan telur bebek berwarna hitam yang telah difermentasi.
"Konsumen mau makan bubur bisa custom dengan lauk apa aja. Misalnya bisa makan bubur polos dengan topping tahu," ungkapnya.

Bubur Ikan Dori
Bubur yang cukup menarik perhatian adalah bubur ikan dori.
Bubur ini diberikan potongan-potongan daging ikan dori yang masih mentah dan irisan tipis jahe dan daun bawang.
Bubur yang masih sangat panas saat dihidangkan, akan membuat daging ikan matang bila diaduk.
Tekstur daging pun masih lembut nan kenyal dan tak amis.
Semangkuk bubur ikan dori juga disandingkan dengan semangkuk kecil potongan cakwe goreng.
Untuk merasakan sensasi pedas, tersedia potongan cabe rawit berkuah kecap asin.
Menyantap bubur ikan dori bersama usus ayam dan telur pitan menjadi makanan yang pas saat dilanda kelaparan.
• Cerita RM, Korban WO Bodong: Langsung Gemetar saat Melihat Pemilik Pandamanda Pakai Baju Tahanan
• Anies Baswedan Sebut Revitalisasi Monas Sesuai Keppres
• Atta Halilintar Beberkan Caranya Buat Konten di YouTube, Ganjar Pranowo Berkelakar: Kayak Politisi
Desain Cina Retro Tahun 1950
Kala menyambangi Bubur Cap Tiger, desain oriental klasik yang dipadukan dengan gaya kekinian terasa sejak berada di pintu masuk.
John mengatakan desain restorannya terinspirasi dari film berjudul In the Mood for Love.
"Kebetulan desainnya retro cina tahun 1950 tapi tetap perpaduan dengan nuansa pecinan di toko tiga, Pancoran," ungkapnya.
Pengaruh Pecinan Toko Tiga, terang John, bisa dilihat dari warna pada daun pintu yang berwarna hijau telur asin.
Tak heran desainnya terlihat instagrammable di mata anak-anak muda.
Sedangkan penamaan Bubur Cap Tiger lantaran binatang macan asosiasinya cukup erat dengan budaya pecinan.
"Kenapa macan karena membumi berpijak di tanah. Sedangkan kalau naga atau burung hong itu kan terbang ya. Kesannya lebih highclass," lanjutnya.
Sedangkan nama kata Mangga Besar dibawah jenama Bubur Cap Tiger diambil lantaran daerah itu menginspirasi John.
Di Mangga Besar, ada satu jalan yang banyak menjual bubur Cina.
"Ini juga menjadi alternatif warga Jakarta Selatan untuk menyantap bubur cina," pungkasnya.
Bubur Cap Tiger buka dari hari Selasa - Minggu dari 17.00 - 01.00. Khusus Jumat dan Sabtu jam 17.00 - 03.00
Restoran ini beralamat di Jalan Cikajang RT 006/006, Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.