Suami Ngamuk Tusuk Istri

Pastikan Kejiwaan Suami Ngamuk Tusuk Istri di Serpong, RS Polri Periksa Pihak Keluarga

Dari pemeriksaan lewat wawancara mendalam dengan keluarga Azwar yang terbukti menusuk istrinya, Siska (40) hingga 15 kali itu.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Rumah lokasi penusukan suami terhadap istri di bilangan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangsel, Selasa (4/2/2020).   

Sejak dibawa penyidik Satreskrim Polres Tangerang Selatan pada tanggal 4 ke RS Polri Kramat Jati pun Azwar tak berperilaku agresif.

Menurutnya Azwar yang menusuk Siska sebanyak 15 kali di bagian kaki, kepala, dan tangan tak berperilaku agresif karena sudah dibesuk keluarga.

"Mungkin karena keluarganya sudah datang, hari Rabu kemarin keluarganya sudah datang. Mungkin pendekatan dengan keluarga membuat lebih tenang," ujarnya.

Untuk sekarang, Edy menuturkan tim dokter psikiatri jiwa forensik belum dapat memastikan apakah Azwar mengidap gangguan jiwa.

Dia menyebut tim dokter psikiatri jiwa forensik masih dalam tahap proses observasi memastikan kejiwaan Azwar.

"Sampai saat ini masih dalam observasi, lama waktu pemeriksaan maksimal 14 Minggu. Pasien masih diobservasi di ruang isolasi khusus pasien gangguan kejiwaan," tuturnya.

Hasil observasi berupa Visum Et Repertum Psikiatrikum nantinya bakal jadi pertimbangan penyidik menentukan kelanjutan perkara.

Hancurkan Akrilik Dinding Besuk

Aparat Polsek Serpong harus bekerja keras saat mengamankan Azwar (40), pelaku penusukan Siska (40), yang tidak lain adalah istrinya sendiri, di Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel).

Kapolsek Serpong, Kompol Stephanus Luckyto, mengungkapkan, saat Azwar dijemput dari tempat kejadian perkara, Cluster Viola Residence, Paku Jaya, Serpong Utara, kondisi Azwar masih tenang.

Sampai di kantor Polsek Serpong, Azwar sitempatkan di sel khusus seorang diri.

Ia dipisahkan dengan tahanan lain karena memperhatikan kondisi kejiwaan yang tidak stabil, berkaca dari kasusnya.

"Untungnya kita punya satu sel yang kosong. Dia sendiri, karena kan kita sudah prediksi juga orang ini kurang stabil kejiwaannya. Makanya cukup riskan kalau kita gabungkan dengan tahanan yang lain," ujar Luckyto saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (5/2/2020).

Dugaan tersebut terbukti, Azwar histeris dan mendadak mengamuk sesaat setelah ditinggal dalam sel.

Ia memukul-mukul tembok, serta dinding akrilik pemisah antara warga binaan dan pembesuk.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved