11 Langkah Penangkalan Virus Corona di Bandara, Perbanyak Cairan Pencuci Tangan

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan memiliki program antisipasi pencegahan penyebaran Virus Corona.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Direktur Utama PT. Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (10/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Seluruh bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) siap mencegah penyebaran Virus Corona ke Indonesia melalui 11 langkah yang telah disiapkan.

Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan perseroan memiliki program antisipasi pencegahan penyebaran Virus Corona.

Langkah antisipatif mencegah masuknya virus Corona sudah dijalankan PT Angkasa Pura II dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan sejak awal Januari 2020.

Seiring dengan terbitnya Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan pada 3 Januari 2020.

"Kami sadar bahwa bandara adalah pintu masuk utama negara sehingga pengawasan harus diperketat," kata Awaluddin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (10/2/2020).

Upaya pencegahan terus dilakukan hingga kini di 19 bandara bandara PT Angkasa Pura II.

Awaluddin mengatakan ada 11 langkah penangkalam masuknya Virus Corona melalui bandara-bandara yang dikelolanya.

Pertama, mengaktifkan thermal scanner di terminal penumpang pesawat untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat.

Jika ada penumpang pesawat dengan suhu di atas 38 derajat celcius maka layar di monitor terdeteksi berwarna merah dan akan dilakukan tindakan lebih lanjut.

Kedua, melengkapi persone dengan Thermo Gun yang fungsinya sama dengan thermal scanner yakni untuk memindai suhu tubuh penumpang pesawat.

"Kelebihan thermo gun adalah bentuknya yang ringkas dan mudah dibawa-bawa oleh personel yang berkepentingan untuk pemeriksaan penumpang," ujar Awaluddin.

Selanjutnya, melakukan surveillance syndrome.

Personel yang berkepentingan memantau dan meningkatkan pengawasan untuk menemukan ada atau tidaknya penumpang pesawat yang terjangkit Virus Corona.

Keempat, menyediakan lebih banyak hand sanitizer di terminal penumpang pesawat.

Perilaku hidup bersih dapat membantu mencegah terjangkitnya penumpang pesawat dari virus Corona.

"Oleh karena itu, PT Angkasa Pura II kini menyediakan lebih banyak lagi hand sanitizer di terminal penumpang pesawat khususnya di Bandara Soekarno-Hatta," sambung Awaluddin.

Kemudian, membagikan masker secara berkala ke komunitas bandara PT Angkasa Pura II bekerja sama dengan sejumlah instansi.

Keenam, melakukan simulasi penanganan penumpang pesawat yang terjangkit Vitus Corona.

"Simulasi dilakukan bersama dengan Kantor Kesehatan Pelabuhan, lengkap dengan berbagai peralatan standar untuk penanganan karantina dan sebagainya," ucap Awaluddin.

Ketujuh, Pembentukan Komite Nasional Fasilitasi Udara (FAL Udara).

Menurut Awaluddin, pembentukan Komite FAL sesuai dengan Annex 9 ICAO guna meningkatkan koordinasi di antara stakeholder penerbangan untuk mengambil langkah yang diperlukan dalam pencegahan penyebaran Virus Corona.

Delapan, menyediakan Posko Siaga Monitoring Waspada Wabah Coronavirus di Soekarno-Hatta.

"Posko diaktifkan di Soekarno-Hatta pada 31 Januari 2020, atau sehari setelah WHO menyatakan virus Corona sebagai Public Health Emergency," sambung Awaluddin.

Posko dilengkapi berbagai peralatan medis, monitor CCTV yang memantau seluruh terminal penumpang, dan sistem teknologi terkini guna mempercepat respons dalam menanggulangi atau mencegah penyebaran Virud Corona.

PT KAI Lakukan Revitalisasi, 45 Jadwal KRL Terdampak Rekayasa Operasi

"Posko ini juga menjadi Posko Koordinasi antar stakeholder di bandara," kata Awaluddin.

Poin kesembilan, menetapkan prosedur penanganan pesawat yang mengangkut penumpang terjangkit virus Corona

Selain upaya antisipasi, Bandara Soekarno-Hatta juga telah memiliki rencana kontingensi apabila terdapat penumpang pesawat yang terjangkit Virus Corona.

Jika ada laporan dari pilot mengenai adanya penumpang yang terjangkit virus Corona, maka pesawat akan ditempatkan di area isolasi (apron) di sisi udara, begitu mendarat di Soekarno-Hatta.

Di kondisi itu, kata Awaluddin, Emergency Center Operation diaktifkan dan Mobile Command Post digunakan.

"Kemudian, ambulans dari rumah sakit akan diberi akses menuju area isolasi dipandu oleh Aviation Security dan personil Apron Movement Control," jelas dia.

Poin ke-10, menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China sejak 5 Februari 2020 kemarin.

Terakhir, memastikan penumpang pesawat yang tiba mengisi Health Alert Card

"PT Angkasa Pura II membantu KKP untuk memastikan form Health Alert Card diisi oleh setiap penumpang yang tiba di bandara," kata Awaluddin.

Menurutnya, kartu tersebut sebagai tanda bahwa penumpang telah melalui proses screening di bandara.

Serta meningkatkan kewaspadaan jika penumpang tersebut mengalami keluhan kesehatan dan berobat di luar bandara.

Kartu Health Alert Card (HAC) juga diberikan kepada penumpang saat berada di dalam pesawat kemudian diisi sebelum mendarat.

"Nantinya kartu tersebut disimpan selama 14 hari, dalam waktu tersehut bila ada sakit seperti batuk, pilek, sesak, maka orang tersebut harus datang ke pelayanan kesehatan terdekat," tutup Awaluddin.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved