Kabar Artis
Tersenyum Sambut Kedatangan Baim Wong, Sopir Angkot yang Viral di Semarang Sempat Cium Tangan
Hati Baim Wong tergugah untuk membantu seorang sopir angkot bernama Nurul Mukminin.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Suharno
TRIBUNJAKARTA.COM - Hati Baim Wong tergugah untuk membantu seorang sopir angkot bernama Nurul.
Bahkan Baim Wong rela pergi mencari kediaman Nurul di Semarang sebelum dirinya melakukan perjalanan ke Amerika.
Sebelumnya, Baim Wong memposting sebuah artikel mengenai kisah sopir angkot viral bernama Nurul Mukminim (46).
Kisah Nurul viral karena ia bekerja sambil membawa bayinya yang masih berusia 3,5 bulan.
Istri Nurul meninggal dunia sehingga anaknya harus ia bawa ketika bekerja.
Kisah hidup Nurul sampai di telinga artis Baim Wong.
Baim Wong berniat membantu Nurul terlebih saat mengetahui ia masih mempunyai hutang Rp 10 juta ke rumah sakit.
• Siswi SMP Korban Bully di Purworejo Berkebutuhan Khusus, Begini Jeritan Hati Sang Bude
Suami Paula Verhoeven ini sampai menelusuri alamat rumah Nurul Mukminin.
Tak berjalan mulus, Baim Wong tampak kesulitan mencari rumah Nurul di Semarang.
Namun ia dibantu oleh warga dan anggota dari Polres Semarang hingga akhirnya bisa menemukan kediaman Nurul.
Saat sampai di rumah Nurul, tampak sudah banyak warga berkumpul menyambut kedatangan Ayahanda Kiano Tiger Wong.
• Rizky Febian & Putri Delina Tak Hadiri 40 Harian Meninggalnya Lina, Mantan Asisten Beberkan Ini
Tak sedikit warga yang memanggil Baim Wong saat dirinya turun dari mobil.
"Baim Wong," teriak beberapa warga dikutip TribunJakarta dari YouTube channel Baim Wong, Kamis (13/2/2020).
Baim Wong menyalami ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan beberapa anak kecil yang menjulurkan tangannya.
Suami Paula Verhoeven ini tampak semringah karena telah menemukan alamat rumah Nurul Mukminin.
Follow juga:
"Mana bapaknya?" tanya Baim Wong.
"Ini," tunjuk warga.
Nurul menyambut kedatangan Baim Wong dengan senyuman.
"Apa kabar pak?" tanya Baim Wong seraya memeluk Nurul.

"Alhamdulilah," jawabnya.
"Ketemu juga akhirnya," ujar Baim Wong.
Saat itu terlihat Nurul memegang tangan Baim Wong sambil menciumnya.
Baim Wong tersenyum sambil membungkukkan badannya.
TONTON SELENGKAPNYA DI SINI:
Setelah melayani tiga warga untuk foto bersama, Baim menuju ke dalam Rumah Nurul.
Saat itu, Bilqis Choirun Nisa anak Nurul yang masih berusia 3,5 bulan tengah tidur.
"Ini Bilqis masih tidur nyenyak," kata Baim.
Tidak segan Baim duduk di pinggir tempat tidur bersama Nurul dan anaknya Balqis Choirun Najwa (7), serta kedua tetangganya.
Mendengar keriuhan di dalam rumah, Bilqis terbangun lalu diajak oleh ayahnya.
Sesudah mengobrol dan memberikan bantuan pampers dan kebutuhan bayi sebanyak dua koper, Baim mengajak Bilqis ke pangkuannya.
Awalnya Bilqis nyaman di pangkuan Baim, selang beberapa menit dia menangis.
"Waduh kok nangis, mungkin gerah ya," katanya.
Puas bersilaturahmi dengan Nurul dan keluarga, Baim mengajak mereka berbelanja susu dan kebutuhan bayi di apotek di daerah Ngaliyan dan Sekayu Semarang.
Tampak wajah Nurul dan Anaknya semringah.
"Saya tidak menyangka ketemu Bang Baim,"
"Kalau bukan karena Gusti Allah tidak mungkin saya akan seperti ini, " kata Nurul.
Kisah Nurul Mukminin
Cerita berawal Jumat (7/2/2020) pagi, Nurul selepas menurunkan tiga penumpang, ia memarkirkan mobil angkotnya yang berwarna oranye cerah di dekat pemberhentian bus pojok Terminal Mangkang Semarang.
Dia turun sembari mengendong anak perempuannya, Bilqis Choirun Nisa, yang masih berusia 3,5 bulan.
Tangan kanan Nurul menenteng tas merah yang berisi perlengkapan bayi.
Perantau asal Bengkulu ini berjalan cepat menuju toilet terminal yang berada di sisi utara.
Sesampainya di sana, Bilqis diletakkan di dipan.
Baju Bilqis pun dilepas, bayi mungil itu kemudian dimandikan.
Tubuhnya perlahan dimasukkan dalam ember.

Ketika bersentuhan dengan air, tampak kedua kaki sang bayi gemetar tapi dia tetap kalem tak merengek.
Tidak berselang lama, sabun batang warna biru diusapkan di seluruh tubuh anaknya.
"Betul, ini sabun untuk orang dewasa," kata Nurul kepada Tribunjateng.com.
Ketika dimandikan sang ayah di ember, Bilqis tak mengeluarkan suara sedikit pun.
Dia tetap tenang saat seluruh tubuhnya dilumuri minyak telon dan bedak bayi.
"Alhamdulillah, anak perempuan saya ini sangat jarang rewel dan tidak pernah sakit.
Mungkin dia tahu keadaan ayahnya, " beber Nurul.
Tak lama kemudian Bilqis menangis.
Sebotol susu formula yang dibeli Nurul seharga Rp 34 ribu per 200 gram masuk ke dalam mulut bayinya.
Bilqis pun diam, ayahnya lalu menggendong dengan kain.
"Ini sebentar lagi tidur, habis ini saya bawa melihat antrean angkot,"
Kalau sudah jatah saya, baru saya narik lagi, " jelasnya.
Memandikan Bilqis di toilet Terminal Mangkang Semarang menjadi rutinitas Nurul, sopir angkot yang membawa bayinya saat narik.
Nurul sengaja memandikan anaknya di toilet terminal lantaran lebih mudah.
Kalau mandi di rumah, dia kesulitan karena harus meminta air ke tetangga.
"Di terminal sekalian mangkal angkot sekalian mandikan anak.
Sehabis mangkal sampai pukul 10.30 WIB, baru jemput anak saya yang satunya di SD Pancasila," paparnya.
Nurul dan Bilqis setiap hari berangkat bekerja dari rumah kontrakannya di Karangsari Timur, Wonosari, Kecamatan Ngaliyan pukul 06.00.
Mereka pulang sekitar pukul 22.00.
Ibunda Bilqis, Ariani Dwi Setyowati (21), telah meninggal pada November 2019 lalu.
Ketika berangkat, Nurul sekaligus mengantarkan anaknya yang pertama, Balqis Choirun Najwa (7), pergi bersekolah di SD Pancasila Semarang.
Dia lantas menjemputnya pukul 10.30 saat Balqis pulang sekolah.
Setelah itu, mereka bertiga bersama di dalam angkot sampai malam.
"Daripada saya tinggal di rumah kepikiran, bareng bertiga seperti ini saya lebih tenang. Beginilah hidup jadi orangtua sendiri. Apa pun itu harus tetap dijalani demi masa depan anak-anak, " jelasnya kepada Tribunjateng.com.
Kakak Bilqis, Balqis, mandi di rumah sebelum berangkat sekolah.
Bocah kecil itu sudah mandiri, mengenakan seragam sekolahnya tanpa bantuan Nurul.
Sang ayah yang merapikannya setelah mereka siap naik angkot ke sekolah.
(TribunJakarta/TribunJateng)