Guru Pukuli Siswa di Depan Umum

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Sebut Pola Pendidikan Siswa Tak Relevan Pakai Cara Kekerasan

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto turut berkomentar atas insiden kekerasan yang dilakukan oknum guru terhadap siswa di sebuah SMA Negeri.

TRIBUNJAKARTA.COM/Yusuf Bachtiar
Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto saat meninjau SMA Negeri tempat aksi pemukulan siswa oleh seorang oknum guru, Rabu (12/2/2020). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto turut berkomentar atas insiden kekerasan yang dilakukan oknum guru terhadap siswa di sebuah SMA Negeri di Kota Bekasi, Kamis (13/2/2020).

Tri mengatakan, siswa SMA sederajat saat ini diisi oleh generasi Z yang lahir dan tumbuh besar di tengah munculnya teknologi serta hidup di teman-tengah kemajuan teknologi.

"Anak-anak ini akan selalu menuntut pada penyempurnaan berbagai sistem sosial, mulai dari pendidikan, kerja, teknologi dan interaksi sosial," kata Tri.

Tri menambahkan, saat belajarpun, anak-anak generasi Z menyukai metode belajar dengan cara eksperimen atau melakukan praktik dari pada dudui diam di kelas mendengarkan ceramah guru.

"Jadi saya menghimbau kepada sahabat-sahabat pengajar, maupun stakeholder sekolah khsusunya di Kota Bekasi untuk memperhatikan dan fokus ke pola didik terhadap generasi Z ini," himbaunya.

"Tinggalkan pola-pola lama, pola konvensional yang sudah tidak bisa diterima lagi generasi ini, salah satunya cara didik dengan kekerasan," ujar Tri.

Sebelumnya, Sebuah video aksi seorang guru memukuli siswa viral di media sosial, kejadian itu rupanya terjadi di sebuah SMA Negeri di Kota Bekasi, Kecamatan Bekasi Barat, pada, Selasa (11/2/2020) kemarin.

Seorang guru SMA negeri di Kota Bekasi, bersiap memukul siswa laki-laki yang terlambat masuk. Kejadian ini pada Selasa (11/2/2020).
Seorang guru SMA negeri di Kota Bekasi, bersiap memukul siswa laki-laki yang terlambat masuk. Kejadian ini pada Selasa (11/2/2020). (Tangkapan layar Facebook Kartolo Wijanarko)

Irna Toqoh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, mengatakan, pangkal masalah kejadian itu bermula ketika ratusan siswa terlambat masuk sekolah.

"Jadi hari itu memang ada siswa yang terlambat, jadi mereka dikumpulkan di halaman sekolah semua (seperti yang ada di video)," kata Irna, Rabu, (12/2/2020).

Jumlah siswa yang terlambat hari itu mencapai, 172 orang, terdiri dari 100 orang siswa perempuan dan 72 orang siswa laki-laki.

"Jadi kita di sini biasa masuk 06.45 WIB, ada kegiatan tadarus 15 menit setiap hari sampai 07.00 WIB," ungkap Irna.

Ratusan siswa ini rupanya datang lebih dari pukul 07.00 WIB. Alhasil, mereka semua dikumpulkan di halaman sekolah untuk diberikan pengarahan agar tak mengulangi kesalahan.

Namun, seorang guru berinisial I yang juga menajabat Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswa justru naik pitam dengan ulah ratusan siswa yang terlambat masuk sekolah.

Dia dalam rekaman video terlihat membentak siswa dengan suara lantang sambil memukul seroang siswa laki-laki pada bagian badan hingga kepala.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved