Guru Pukuli Murid di Depan Umum

Guru di Bekasi yang Pukul Siswa Diberhentikan, Ridwan Kamil: Murid Lihat Guru Sebagai Orangtua

Sanksi tegas diterima oknum guru yang melakukan pemukulan kepada siswa di depan ratusan murid di SMA Negeri di Kota Bekasi.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Sejumlah siswa menangis dan memajang spanduk dukungan untuk guru I, Bekasi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sanksi tegas diterima oknum guru yang melakukan pemukulan kepada siswa di depan ratusan murid di SMA Negeri di Kota Bekasi.

Setelah video ini viral, banyak pihak yang angkat bicara hingga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil telah memberikan sanksi tegas kepada oknum guru tersebut berupa pemecatan sebagai guru dan jabatannya.

Menurutnya, hal itu sengaja dilakukan karena tak sepatutnya seorang guru yang seharusnya mengajar dengan penuh kasih sayang justru memukuli muridnya karena terlambat datang.

Ridwan Kamil menyebut, seorang murid melihat guru sebagai orangtuanya.

Jenguk Nunung Bersama Andre di RSKO Jakarta, Sule Buat Ngakak: Dia Udah Kaya Wanita Simpanan Aku

"Karena murid itu melihat guru sebagai orangtua,"

"Kalau sebagai orangtua mendidiknya harus dengan kasih sayang bukan kekerasan," ujar Ridwan Kamil dikutip dari Kompas.com, Sabtu (15/2/2020).

Gubernur Jawa Barat ini berharap semua guru bisa mengambil hikmah di balik kejadian tersebut.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Selasa (11/2/2020).
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat ditemui di Gedung Pakuan, Jalan Otista, Kota Bandung, Selasa (11/2/2020). (Kompas.com/ Dendi Ramdhani)

"Saya imbau supaya semua guru menjadikan peristiwa ini sebagai hikmah dan pelajaran, tentunya yang bersangkutan sudah diberi tindakan tegas oleh Pemprov," katanya saat diwawancarai di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Jumat (14/2/2020).

Menurutnya, seorang guru yang memberikan pengajaran dengan cara kekerasan terhadap muridnya tidak bisa dibenarkan.

Putranya Tak Tertular Corona, Orangtua Siapkan Ini Sambut Kepulangan Luthfi dari Observasi di Natuna

Mengingat potensi yang dimiliki setiap anak berbeda-beda.

Ridwan Kamil mengimbau kepada seluruh guru untuk lebih bersabar menghadapi seorang murid di sekolah.

"Saya mengimbau kalau sudah punya niat berprofesi sebagai guru harus sabar. Karena anak itu karakternya beda-beda, ada yang kuat otak kiri, ada yang otak kanan, ada yang motoriknya lebih aktif ada yang pendiam," ujar Emil.

Seorang guru SMA negeri di Kota Bekasi, bersiap memukul siswa laki-laki yang terlambat masuk. Kejadian ini pada Selasa (11/2/2020).
Seorang guru SMA negeri di Kota Bekasi, bersiap memukul siswa laki-laki yang terlambat masuk. Kejadian ini pada Selasa (11/2/2020). (Tangkapan layar Facebook Kartolo Wijanarko)

Terkait dengan sanksi pemecatan itu, Ridwan Kamil mengaku sudah mengintruksikannya kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Sedangkan kasusnya sendiri saat ini masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut.

"Per hari ini sesuai perintah saya Kepala Dinas sudah melakukan pemberhentian," ucapnya.

Korban tak pernah ada masalah

Didatangi TribunJakarta.com, Irna Tiqoh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, menjelaskan, kejadian itu dipicu akibat adanya keterlambatan sejumlah siswa.

Ingin Makan Ini Setelah Bebas dari Bui, Nikita Mirzani Rela Keluarkan Rp 6 Juta: Uang Bisa Dicari

TONTON JUGA

"Jadi yang berkumpul di halaman sekolah itu adalah siswa yang terlambat, ada 72 siswa putra dan ada 100 siswa putri yang telat hadir," kata Irna.

"Intinya teman-teman kita (guru) itu ingin mendisiplinkan anak-anak, cuma caranya aja yang kurang tepat, kami juga kemarin merasa kecolongan," tegas dia.

Meski terdapat ratusan siswa yang sedang menjalani hukuman, dia memastikan hanya dua orang yang benar-benar menjadi korban pemukulan.

"Hanya dua saja (yang dipukul), R sama A dua-duanya kelas 12," kata Irna.

Aksi kekerasan ini tentu membuat nama besar sekolah tercoreng, apalagi video detik-detik pemukulan viral di media sosial.

Lucinta Luna Tak Digabung dengan Tahanan Pria Demi Hindari Ini, Polisi: di Ruang Khusus Sendirian

Biasanya kata dia, hukuman untuk siswa yang terlambat berupa baris berbaris serta diberikan wejangan-wejangan agar tidak mengulangi perbuatannya.

"Biasanya kalau saya sih sampaikan wejangan-wejangan, kenapa sih kamu terlambat? Kalau terlambat itu kalian kehilangan 2 jam pelajaran, kadang-kadang kalau ditangani sama guru olahraga ya baris-berbaris di lapangan," tegas dia.

Dua orang siswa yang menjadi sasaran pemukulan menurut Irna, murni karena terlambat, untuk atribut kelengkapan seragam mereka seluruhnya lengkap.

Satu dari dua siswa yang dipukul berinsial R kata dia, dikenal baik dan tidak pernah terlibat masalah.

Perlakuan Napi Lain di Rutan ke Lucinta Luna Dibongkar Abash, Feni Rose Tersenyum: Cerita Begitu?

Bahkan guru-guru pengajar sempat kaget kenapa siswa yang baik justru menjadi sasaran kemarahan oknum guru berinsial I.

"Anak ini tidak pernah bermasalah, wali kelasnya juga sedih pas tahu dia kena (pukul), tapi memang dia terlambat pada saat itu," tegas dia.

Terkuak Kebiasaan Janda Kaya yang Jasadnya di Bungkus Kasur, Warga Merasa Kehilangan

(TribunJakarta/Kompas)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved