Peserta Observasi Natuna Tiba di Jakarta

BREAKING NEWS Warga Jakarta Jalani Observasi Virus Corona di Natuna Diawasi Pemprov DKI

Sebanyak 238 WNI peserta observasi selama dua minggu di Natuna, Kepulauan Riau, bakal dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (14/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dikarantina selama dua minggu di Natuna, Kepulauan Riau bakal dipulangkan ke daerah asal mereka masing-masing.

Dari jumlah tersebut, 25 diantaranya merupakan warga Jakarta.

Rencananya, setelah dinyatakan bebas dari virus corona, 25 orang warga Jakarta ini akan dipulangkan ke ibu kota melalui Bandara Halim Perdanakusuma pada Sabtu (15/2/2020) sore.

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah pun mengaku bakal menerima kedatangan 25 orang warganya itu dengan tangan terbuka.

"Pemprov DKI Jakarta menyambut gembira warganya, saudaranya sudah selamat dari ancaman virus corona," ucapnya, Jumat (14/2/2020).

"Kita bangga, mereka sehat berarti betul-betul kuat ya imun mereka," tambahnya menjelaskan.

Setibanya di Jakarta, Saefullah menyebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan akan tetap melakukan pengawasan kepada 25 orang warganya itu.

Pengawasan ketat pun bakal dilakukan Dinas Kesehatan kepada 25 orang warga Jakarta yang baru saja kembali dari daerah wabah virus corona di Wuhan, Tiongkok.

"Kita kan punya Dinas Kesehatan ya, nanti akan kita monitor terus," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Bahkan, mantan Wali Kota Jakarta Pusat ini menyebut, pihaknya akan menyiapkan masing-masing satu tenaga kesehatan untuk memantau 25 orang tersebut.

"Jadi kalau salam sepak bola istilahnua itu one man one marking," kata Saefullah.

Anies Baswedan Sambut Baik

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui terkait izin balap Formula E di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020).
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui terkait izin balap Formula E di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/2/2020). (TribunJakarta/Dionisius Arya Bima Suci)

Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah menjalani observasi di Natuna, Kepulauan Riau usai dijemput dari daerah wabah virus corona di Wuhan, Tiongkok bakal segera dipulangkan ke daerah asal mereka.

Dari ratusan WNI yang menjalani karantina selama dua minggu itu, sebanyak 16 orang diantaranya merupakan warga Jakarta.

Bila telah dinyatakan sehat, mereka akan segera dipulangkan ke daerah asalnya pada Sabtu (15/2/2020) esok.

Menanngapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku akan menyambut baik kepulangan warganya itu.

"Kita akan menyambut siapapun, baik WNI maupin bukan WNI," ucapnya, Jumat (14/2/2020).

Meski telah dinyatakan sehat sehingga dipulangkan ke daerah asalnya, Anies menyebut, pihaknya akan tetap memantau kesehatan warganya itu.

Hal ini dilakukan untuk memastikan 16 orang yang dipulangkan itu benar-benar sehat dan tidak menjadi ancaman bagi warga Jakarta lainnya.

"Kita akan monitoring, bagi mereka yang pulang juga. Nanti kita akan komunikasi untuk memastikan mereka betul-betul aman," ujarnya di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat.

Ia pun mengimbau kepada warganya untuk segera melaporkan diri ke petugas kesehatan apabila merasakan gejala-gejala terinfeksi virus corona.

"Yang memiliki kekhawatiran (terinfeksi virus corona) segera lapor ke kita" kata Anies.

Mahasiswi: Mereka Terlihat Ceria, Tak Ada Keluhan

Arum Kharisma
Arum Kharisma (TRIBUNBATAM.ID)

Waktu berjalan begitu lama, 14 hari tinggal dengan akses ruang terbatas membuat mereka rindu suasana kehidupan diluar.

Namun tidak terasa tinggal satu hari lagi 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjalani masa observasi karantina di Hanggar Lanud Raden Sajad itu akan segera berakhir.

Kerinduan bertemu semua orang akan segera terlepaskan, besok ratusan WNI akan pulang ke kampung halaman masing-masing.

Namun kisah dibalik hanggar tak dapat mudah membuat mereka lupa dalam sebuah narasi perjalanan hidup.

"Iya,, pasti akan selalu terkenang. Ini begitu berkesan," cetus Natania seorang peserta observasi yang merupakan mahasiswa dari Wuhan.

Tidak hanya rasa rindu yang dirasakan peserta observasi juga teman sealmamater.

Hal itulah yang dirasakan Arum Kharisma seorang mahasiswa dari kampus Central China Normal University, Wuhan.

Meski Arum tidak ikut bersama dalam hanggar, namun ia turut merasakan apa yang dilalui teman dan para sahabatnya sehari hari di dalam hanggar.

"Mereka semua teman saya, Iyah yg d Natuna itu semua teman teman saya," ujarnya kepada Tribun, Jumat (14/02/2020)

Berpisah dari teman bak kehilangan membuat seorang Arum Kharisma merasa rindu dengan cerita bersama dan aktivitas diperkuliahan.

Namun tidak lama lagi kita akan bertemu kok, kata Arum seolah mengobati rasa sedih yang dirasakannya.

"Semangat, saya yakin dari awal kalau teman teman dan saya yang dari Wuhan itu sehat sehat saja, jadi kami semua gak perlu di khawatirkan sebenarnya," ujar Arum saat dihubungi melalui instagramnya.

Arum juga menyebutkan bahwa setiap hari dirinya selalu berkomunikasi dengan teman-temanya yang tinggal di dalam hanggar Natuna.

"Saya setiap hari komunikasi sama mereka, mereka semua terlihat ceria, bahkan gak ada keluhannya yang disampaikan," sebut Arum.

"Intinya mereka semua baik-baik saja mas, seperti di TV mereka tiap pagi olah raga, makan bersama, untuk detailnya mereka bilang senang disana, dan banyak bertemu teman-teman dari Cina jadinya," ungkap Arum sembari tersenyum melalui via pesannya.

Kata dia, rangkaian kegiatan observasi ini hanya mengikuti prosedur kesehatan yang perlu di jalani.

"Sebentar lagi mereka dah bisa pulang ke rumah masing kok," imbuhnya.

Apakah sudah ada janjian ketemu dengan para sahabatnya, kata Arum itu sudah pasti.

Tidak hanya itu, bahhkan Arum menepis isu yang beredar tentang makanan dari binantang eksotis di negeri China itu.

"Kalau tentang sup kelelawar dan makanan dari binatang eksotis jadi makanan favorite di kota Wuhan itu jelas hoax mas hahah.. 5 tahun saya tinggal di Wuhan sekali pun ga pernah liat yang begituan," cetusnya

Selain itu, Arum juga menyebutkan bahwa mereka kini mulai disibukkan dengan aktivitas perkuliahan yang sudah berjalan.

Memang setiap kampus itu jadwal kuliahnya berbeda, ada yang mulai kuliah awal Februari ada yang akhir Februari tapi karena adanya virus jadinya diundur.

"Untuk kampus saya di Central China Normal University, Wuhan sampai sekarang belumm ada konfirmasi lagi dari pihak kampus," katanya.

Tidak hanya Arum, cerita Nur Shabrina juga demikian bahwa dia rindu akan teman-temannya yang di dalam hanggar.

Proses Adaptasi Lancar, Osvaldo Haay Ceritakan Pengalaman Debut di Persija Jakarta

Pemprov DKI Jakarta Bakal Siapkan Sanggar Seni Tampung Pengamen Ondel-ondel

Hanya saja Shabrina beruntung, tidak mengikuti serangkaian masa observasi.

"Iya mas, saya bukan termasuk teman-teman yang di hanggar Natuna. Karena sebelum lockdown (tgl 9 januari), saya sudah kembali dengan sehat ke Indonesia," ujarnya kepada Tribun.

Menikmati aktivitas liburan di Indonesi, Shabrina mengaku senang. "Kadang saya di Jombang kadang di Surabaya, mengakhiri liburan sampai masuk perkuliahan," tandasnya.

加油! = semangat! tulis Arum buat teman-temannya.

(Tribunbatam.id/bereslumbantobing)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved