Bapak di Riau Tega Bunuh Anak Kandung, Pengakuan Pelaku: Gak Apa-apa Dia Anak Saleh, Masuk Surga

Pria bernama Hermanto (38) warga jalan Cipta Karya, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, tega menghabisi nyawa anak kandungnya

Penulis: Muji Lestari | Editor: Rr Dewi Kartika H
Tangkapan Layar TribunPekanbaru
BAPAK Bunuh Anak Kandung di Pekanbaru Bertingkah Aneh, Mandi di Depan Rumah hingga Mengipas Parit. (Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda) 

TRIBUNJAKARTA.COM, PEKANBARU - Seorang pria bernama Hermanto (38) warga jalan Cipta Karya, Kelurahan Sialang Munggu, Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau, tega menghabisi nyawa anak kandungnya sendiri.

Hermanto dengan tega membunuh anak kandung laki-lakinya, F yang masih berusia 3 tahun.

Polisi yang mengetahui kejadian itu dari laporan warga, langsung menuju ke lokasi.

Pelakunya, sudah diamankan oleh polisi dan dibawa ke Polsek Tampan.

Kejadian ini memancing perhatian warga sekitar yang langsung meramaikan lokasi kejadian.

Ungkap Obrolan Empat Matanya dengan Ashraf Sinclair, Afgan Syahreza Doakan Ini untuk BCL

Polisi saat ini tengah menyelidiki tentang kasus pembunuhan yang dilakukan oleh Hermanto.

Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan memaparkan, berdasarkan pengakuan pelaku, dia mendapat bisikan gaib.

Sampai akhirnya nekat dan tega membunuh anak dari darah dagingnya sendiri.

Dikutip TribunJakarta dari Tribun Pekanbaru, pelaku mengeksekusi anaknya tersebut pada hari Senin (17/2/2020) dinihari pukul 03.00 WIB.

Korban yang berusia 3 tahun tewas seketika setelah dijerat menggunakan besi hanger atau gantungan baju.

Pembunuhan dilakukan oleh ayahnya sendiri pada Senin dinihari.

Dalam aksinya, pelaku juga menyumpal mulut korban menggunakan kertas yang berisia ayat Alquran selanjutnya membakarnya.

Sebut Istri Dirasuki Genderuwo

Pembunuhan yang dilakukan Hermanto terhadap anak kandungnya itu disebut karena dapat bisikan gaib.

Kepada polisi, pelaku menyebut istrinya dirasuki oleh Genduruwo.

Untuk menghilangkan mahkluk tersebut, maka genduruwo dipindahkan ke tubuh anaknya.

Setelah genderuwo masuk ke tubuh anaknya selanjutnya sang anak dibunuh.

Alasannya agar Genduruwo akan mati.

"Penyakit istrinya, yang dirasuki genderuwo bisa berpindah ke anaknya. Jadi untuk mematikan genderuwo itu, dengan cara membunuh anaknya sendiri," ungkap Kapolsek Tampan AKP Juper Lumban Toruan.

Curhat Token Listriknya Habis ke Nikita Mirzani, Caesar YKS Terharu Mendadak Dibelikan Ini di Pasar

Tingkah Aneh Pelaku Dibeberkan Warga

Berdasarkan kesaksian warga sekitar, Hermanto kedapatan sempat bertingkah aneh.

Ia pernah kedapatan mandi di depan rumah hingga mengipas-ngipas parit.

Warga mengaku, sejak 3 hari terakhir, pelaku sempat menunjukkan tingkah yang aneh.

Misalnya, mandi di depan rumah bersama istri dan anaknya, pada Jumat pekan lalu.

Aksi tak wajar itu sempat direkam warga, namun dimarahi pelaku yang mengetahui hal tersebut.

Tingkah aneh lainnya, pelaku sempat terlihat mondar-mandir, seperti mengipas-ngipas sesuatu di parit.

Warga bernama Endi mengaku, pelaku pernah bercerita, jika dirinya menerima semacam wahyu.

"Kalau (pelaku) cerita menerima wahyu sudah sejak satu bulan," sebut Endi.

Setelah itu, pelaku dan keluarganya tak lagi terlihat.

Mereka mengurung diri di dalam rumah, enggan berinteraksi dengan warga.

Sampai pada akhirnya, peristiwa menggemparkan ini terjadi.

Pengakuan Pelaku: Anak Saya Saleh, Dia Masuk Surga

Berdasarkan keterangan para saksi, dugaan sementara, pelaku terjebak dalam pola aliran sesat yang dipelajarinya sendiri.

"Pada saat melakukan perbuatan itu, dia ngakunya tidak sadar. Tapi sejauh ini kalau kita lihat mimik wajahnya, tenang saja. Tidak ada seperti merasa bersalah," ujar AKP Juper.

Istri pelaku, Jumini, dari hasil pemeriksaan sementara, saat peristiwa itu terjadi memang mengetahuinya.

Namun dia takut kepada suaminya, jika menolong si anak.

"Anak yang dua lagi juga ada. Mereka dipaksa tidur. Anaknya yang paling besar, ngaku mendengar adiknya mendengar jeritan kesakitan. Tapi saat bangun, dilarang bapaknya (pelaku)," sebut Juper.

Isak Tangis Noah di Pemakaman Ashraf Sinclair, Genggam Erat Tangan BCL dengan Tatapan Kosong

Dia sehari-hari diketahui bekerja sebagai kepala mekanik di salah satu bengkel besar di Pekanbaru.

"Jadi waktu polisi masuk dengan cara didobrak, ditanya ke orangtua korban. Nggak kamu lihat anakmu itu, sudah kamu korbankan anakmu itu. Dia jawab itu anak saleh mas nggak apa-apa, dia masuk surga. Santai saja dia," urainya.

Pelaku Yakini Perbuatannya Bisa Membuatnya Terbang ke Mekkah (bold)

Juper menambahkan, pelaku dikenal cukup baik oleh tetangga maupun warga sekitar.

"Dia ini kan bekerja sebagai montir di bengkel resmi, dealer besar di Pekanbaru. Kita tanya ke tetangga, si pelaku ini tidak ada masalah. Dia juga baik. Kadang kalau orang mau servis, datang ke rumah pelaku langsung," paparnya.

Kata Juper, pelaku juga sempat mengutarakan, jika apa yang dilakukannya, bisa membuat dia dan anggota keluarga yang lain bisa terbang ke Mekkah.

"Jadi pas kita amankan itu, mereka seperti sudah siap-siap mau terbang katanya ke Mekkah. Pakai pakaian serba putih," pungkasnya.

Kronologi

Menurut pengakuan pelaku Hermanto, aksi kejinya itu diyakininya bisa menghilangkan penyakit istrinya yang dirasuki makhluk halus berupa genderuwo.

"Penyakit istrinya, yang dirasuki genderuwo bisa berpindah ke anaknya. Jadi untuk mematikan genderuwo itu, dengan cara membunuh anaknya sendiri," ungkap Juper.

"Anaknya dicekik, lalu dimasukkan lembaran kitab suci ke dalam mulut (anak), lalu dibakar," sambungnya.

Juper melanjutkan, anaknya kemudian dicekik dengan menggunakan kawat hanger atau gantungan baju.

"Kejadiannya dinihari, jam 3 pagi. Pelaku sudah dibawa ke Polsek, sedang diperiksa, akan diperiksa juga kejiwaannya. Apakah dia sadar atau tidak membunuh anaknya," papar Juper.

(TribunJakarta/TribunPekanbaru)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved