KRL Dilempari Batu Orang Tak Dikenal
Korban Penimpukan Batu ke KRL Jurusan Tanah Abang - Parung Panjang, Protes Petugas Medis di Stasiun
Tasrudin merupakan korban dari peristiwa penimpukan batu ke KRL yang terjadi sekira pukul 22.50 WIB pada Selasa (18/2/2020).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Tasrudin Muzakir tak habis pikir saat dirinya harus menunggu petugas medis di klinik stasiun saat dirinya sudah berdarah-darah terkena pecahan kaca akibat timpukan batu yang sampai masuk ke dalam kereta rel listrik (KRL).
Tasrudin merupakan korban dari peristiwa penimpukan batu ke KRL yang terjadi sekira pukul 22.50 WIB pada Selasa (18/2/2020).
Ia mengatakan, penimpukan batu itu terjadi di kereta yang ia tumpangi jurusan Tanah Abang menuju Parung Panjang, tepatnya di kawasan antara Stasiun Palmerah dan Stasiun Kebayoran Baru.
Akibat darah yang terus mengucur dari pelipis matanya karena tertusuk pecahan kaca, Tasrudin diturunkan di Stasiun Kebayoran Lama untuk mendapatkan penanganan medis di klinik stasiun itu.
Namun petugas medis tidak ada di tempat karena sudah meninggalkan klinik dan sudah sampai di Serpong.
"Di kliniknya pun kondisinya orang medisnya sudah pulang, sudah sampai Serpong," ujar Tasrudin saat ditemui di Rumah Sakit Premier Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (19/2/2020).
Menurutnya, hal itu tidak boleh terjadi. Petugas medis harus sedia berada di klinik sampai jam operasional kereta berakhir.
"Kalau medis itu tidak boleh selama jam kerja kereta itu masih ada harusnya tetap stand by."
"Aku ini nungguin di situ. Sampai orang medisnya ke situ," ujarnya.
Setelah sang petugas medis sampai, Tasrudin mendapat pertolongan atas kejadian yang tidak pernah ia pikirkan pada pengalaman pertamanya naik KRL itu.
Namun, setelahnya, tanggungan penanganan medis dari pihak PT Kereta Commuterline Indonesia (KCI) terus berlanjut.
Sehari berselang, Tasrudin diantar ke Rumah Sakit Premier Bintaro oleh petugas dari KCI untuk penanganan medis lanjutan sampai sembuh total.
Kapok naik KRL

"Enggak mau lagi, bener kapok," ujar Tasrudin Muzakir di Rumah Sakit Premier Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), sambil menunjukkan luka di pelipis mata kanannya, Rabu (19/2/2020).