Persija Jakarta

Alasan Persija Jakarta Tak ke Lapangan Untuk Pengalungan Medali Runner Up Piala Gubernur Jatim

Persija Jakarta harus puas menduduki posisi runner up turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020 karena kalah dari Persebaya Surabaya.

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Suharno
Media Persija
Aksi bek Persija Jakarta, Marco Motta saat berhadapan dengan Persebaya di final Piala Gubernur Jatim di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, Kamis (20/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Persija Jakarta harus puas menduduki posisi runner up turnamen pramusim Piala Gubernur Jatim 2020.

Di partai final, skuat Macan Kemayoran harus rela dikalahkan Persebaya Surabaya dengan skor 4-1 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (20/2/2020) kemarin.

Ada pemandangan menarik yang terjadi setelah partai final Piala Gubernur Jatim 2020 berakhir.

Pada saat upacara penyerahan hadiah berlangsung, tim Persija Jakarta dilarang mengikuti prosesi tersebut.

Panitia pelaksana (panpel) memberikan larangan kepada Riko Simanjuntak dan kawan-kawan hadir kembali ke tengah lapangan.

Larangan tersebut tak lepas dari kekhawatiran panpel kepada keselamatan seluruh penggawa tim Macan Kemayoran.

Seperti diketahui, pada laga final tersebut kondisi Stadion Gelora Delta Sidoarjo dipenuhi oleh suporter Persebaya Surabaya.

Hubungan kurang baik dari kedua tim membuat panpel khawatir dengan keselamatan para pemain Persija Jakarta.

"Kita dikasih tahu jangan keluar karena untuk menjaga keselamatan kami. Mereka takut terjadi sesuatu kepada Persija," kata Pelatih Persija Jakarta, Sergio Farias.

Sejatinya, tim Persija Jakarta dengan senang hati mengikuti prosesi awarding setelah laga final Piala Gubernur Jatim 2020 bergulir.

Namun, larangan dari panpel setempat membuat tim Persija memilih tidak mengikuti prosesi tersebut.

"Sebenarnya kita senang dan bangga bisa terima medali Piala Gubernur Jatim, walau berada di posisi runner up," terang Farias.

"Tapi kita dapat arahan tidak bisa keluar untuk melindungi pemain dari situasi yang tidak diinginkan," sambungnya.

Pelatih berkebangsaan Brasil tersebut mengapresiasi langkah panpel yang ingin melindungi tim Persija Jakarta.

"Tapi karena mereka (panpel) mau menjaga kita supaya tidak ada masalah, jadi kita ikuti," tutur pelatih berusia 52 tahun tersebut.

Dengan raihan tersebut, Persija Jakarta berhak mendapatkan hadiah sebesar Rp200 juta.

Sementara, Persebaya Surabaya berhasil mendapatkan trophy juara dan uang senilai Rp300 juta.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved