Sisi Lain Metropolitan
Ada Minuman Gratis Untuk Umum di Dalam Gang, Warga Masih Malu Untuk Ambil Minuman Sendiri
Hingga saat ini minuman gratis untuk umum masih berlanjut di bawah tanggung jawab Saep dan 5 rekan lainnya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Berbagi memang bisa dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk menghadirkan minuman gratis.
Jika biasanya minuman gratis dibagikan cuma-cuma di tempat ibadah maupun di tempat umum. Kali ini minuman gratis dihadirkan di dalam sebuah gang.
Ketika melintas di kawasan Halim Perdanakusuma, terdapat sebuah gang bernama Gang Langgar.
Di dalam gang tersebut terdapat beberapa RT dan satu diantara RTnya menyediakan minuman gratis bagi semua kalangan atau untuk umum.
Tepatnya di RT 6/3, halaman PAUD Pelita Hati depan Musala At Taqwa.
Sebuah tulisan berisi informasi minuman gratis untuk umum lengkap dengan show case, pemanas air, kopi, teh, gula dan air mineral.
Saep Nurdin (44) satu diantara pencetus ide ini menuturkan di awal peresmiannya pada Senin (4/11/2019) lalu, minuman gratis hanya diperuntukan bagi pedagang yang memang sering beristirahat di lokasi tersebut.
"Ya awalnya memang untuk pedagang aja. Tapi lambat laun liat progresnya banyak anak-anak dan dhuafa yang menanyakan 'boleh ambil enggak?'. Akhirnya saya dan 5 teman saya putuskan untuk umum aja," katanya kepada TribunJakarta.com, Kamis (27/2/2020).
Hingga saat ini minuman gratis untuk umum masih berlanjut di bawah tanggung jawab Saep dan 5 rekan lainnya.
Keenam orang ini menamakan diri mereka sebagai tim dalam wadah Halaqoh Center.
"Alhamdulillah sejauh ini masih berjalan meskipun kita tidak punya donatur tetap. Alhamdulillah juga dalam sehari 50 cup minuman panas serta satu dus air mineral dingin pasti habis sejak pukul 08.00-17.00 WIB," sambungnya.
Kendati demikian, Saep mengatakan masih banyak warga sekitaran yang justru malu untuk mengambil minuman gratis ini.
Hal ini lantaran informasi yang mereka tahu minuman gratis hanya diperuntukan untuk dhuafa dan pedagang saja.
"Kendala sih enggak ada ya. Cuma masyarakat sini banyak yang malu untuk ambil kopi, teh atau minuman dingin gratis aja. Mereka masih mikir ini buat dhuafa. Jadi suka nyuruh anaknya yang ambilkan," jelasnya.
"Om minta kopi ya," ujar Saep menirukan suara salah satu anak di lingkungan tersebut.
"Iya. Buat siapa?," balas Saep.
"Buat ayah om," sahut anak itu.
"Kenapa ayahnya enggak ambil sendiri aja?," lanjut Saep.
"Ayah malu om katanya," jawab si anak.
"Jadi saya sering dengar komunikasi seperti itu. Orang tuanya masih malu. Padahal tujuan kita berbagi sedekah," jelasnya.
"Seperti tukang sampah yang lewat biasanya sini. Sebelum ada minuman gratis ini dia beli kopi di warung. Alhamdulillah sekarang ini dia kalau minum kopi sudah ambil di sini sekalian lewat. Jadi bisa menghemat uangnya juga kan," lanjutnya.
Wifi gratis
Tak melulu soal makanan dan minuman, Saep menuturkan juga memikirkan nasib generasi selanjutnya.
Ia yang miria melihat anak-anak di sekitar lokasi yang berburu wifi gratis akhirnya menyediakan fasilitas wifi juga di lokasi.
• Di FX Sudirman, Ada Minuman Boba Dengan Varian Rasa Kembang Telang
• RTH Putri Kaca Mayang, Spot Warga Habiskan Sore di Pusat Kota Pekanbaru
• Ogah Diadopsi, Anak Tertua dari 6 Yatim Piatu di Balikpapan: Nek, Jangan Kasih Kami ke Orang Lain
Internet sehat ini ditujukan agar ia bersama rekannya dapat mengontrol apa yang dilakukan oleh anak-anak.
"Jadi selama ini kan banyak anak kurang terkontrol ketika memainkan gedget itu. Sebab kan mereka banyak yang cari wifi gratis di mana aja. Akhirnya kita rangkul di sini juga," katanya.
"Ayuk tiap Sabtu dan Minggu anak-anak main ke sini. Karena kita perbolehkan di luar jam sekolah," tandasnya.