Sederet Fakta Tanah Longsor di Pegangsaan Jakpus: 18 Rumah Terdampak hingga Kronologi Lengkap
Edi mengatakan, kejadian longsornya tanah rumah warga ini pada Minggu (23/2/2020), sekira pukul 06.00 WIB.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Rumah warga RW 07 kelurahan Pegangsaan Jakarta Pusat hancur lantaran diterpa hujan deras sejak beberapa hari lalu.
Demikian disampaikan Camat Menteng, Edi Suryaman.
"Iya benar, ada rumah warga yang tanahnya longsor dan membuat rumahnya hancur di Pegangsaan," kata Edi, saat dihubungi, Jumat siang (28/2/2020).
Edi mengatakan, kejadian longsornya tanah rumah warga ini pada Minggu (23/2/2020), sekira pukul 06.00 WIB.
"Berdasarkan laporan yang masuk, kejadiannya Minggu, kurang lebih pukul 06.00 WIB," ucapnya.
Dia mengatakan, kini pihaknya masih meninjau dan memberikan bantuan.
"Pihak kami dari kemarin dan kementerian sudah meninjau beberapa waktu lalu," jelasnya.
Selanjutnya, pihak kecamatan Menteng bersama Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan merapatkan hal tersebut.
"Tentu kami akan melakukan rapat atau evaluasi Pemkot Jakpus dan pihak lainnya untuk membahas hal itu," jelasnya.
Tembok Rumahnya Bintang Retak, Minta Pemerintah Tanggung Jawab
Bintang (67 tahun), warga RW 07 kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat yang rumahnya terdampak longsoran tanah.
Akibatnya, tembok kamar putranya banyak mengalami keretakan.
Bahkan, saat Wartawan TribunJakarta.com berdiri di atas lantai kamarnya, terasa bergerak-gerak.
Bagian belakang rumah Bintang terletak di pinggiran kali Ciliwung.
Berbatasan dengan kawasan Berlan, Jakarta Timur.
"Temboknya jadi retak. Karena volume hujannya tinggi," kata Bintang, saat diwawancarai TribunJakarta.com, Jumat siang (28/2/2020).
"Itu yang retak kamar anak saya," sambungnya.
Dia mengatakan, putranya kini tak berani tidur di kamar itu sejak Minggu (23/2/2020).
"Retaknya tembok itu saat hari Minggu (23/2/2020). Jadi, anak saya tidak berani tidur di sini, takut longsor, ini saja tadi gerak-gerak kan," jelas Bintang.
Bintang telah menjadi warga setempat sekira 50 tahun lebih.
Dia menyatakan, kasus longsor ini telah dua kali terjadi.
"Tapi tahun ini yang paling parah," kata dia.
Karena itu, Bintang mengatakan pemerintah setempat bertanggung jawab memperbaiki rumah warga setempat yang longsor.
"Semoga pemerintah bisa kasih bantuan untuk perbaiki rumah warga biar tidak longsor lagi," kata Bintang.
Beruntung, semua keluarga Bintang selamat.
Rawan Longsor
Belasan rumah di area RW 7 kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat tanahnya longsor.
Hal ini terjadi lantaran hujan deras yang menerpa lokasi tersebut sejak beberapa hari lalu.
"Ini memang rawan longsor. Karena tidak dikasih turap," kata Nainggolan, warga RW 7, saat diwawancarai TribunJakarta.com, Jumat siang (28/2/2020).
Dia mengatakan, insiden tanah longsor telah terjadi dua kali.
"Ini yang kedua kalinya. Tahun sebelumnya pernah, cuma memang ini paling parah," ucap Nainggolan.
Setiap hujan deras, lanjutnya, tanah yang menjadi tempat berdirinya rumah warga setempat kerap longsor.
"Ini karena setiap hujan deras, tanahnya selalu longsor. Cuma, ada yang parah dan ada yang tidak," jelas dia.
"cuma memang ini paling parah," sambungnya.
Dia berharap, agar warga setempat yang bertempat tinggal di pinggiran kali Ciliwung ini dibantu pemerintah.
"Saya berharap pemerintah dapat berikan bantuan yang positif. Misalnya membangun turap biar tidak longsor lagi," kata dia.
Kronologi
Pada Minggu (23/2/2020) dini hari, hujan deras mengguyur Ibu Kota Jakarta.
Terkhusus area kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat.
Lurah Pegangsaan, Parsiyo, mengatakan tiga rumah warga RW 07 mengalami tanah longsor, pada pukul 06.00 WIB.
"Saat itu tiga rumah yang kena longsor," kata Parsiyo, saat dihubungi, Jumat (28/2/2020.
Kemudian, pada Selasa (25/2/2020), hujan deras kembali melanda pemukiman warga RW 07.
"Saat itulah terjadi longsor susulan. Sehingga sampai hari ini, total 18 rumah yang longsor," bebernya.
Dia melanjutkan, beberapa warga di sana masih merasa khawatir.
Hal ini membuat mereka memilih untuk tak tidur di rumahnya.
"Jadi, mereka masih ketakutan dan ada yang memilih tinggal bersama saudaranya, ada yang indekos, dan menginap selain di rumahnya itu," ucap Parsiyo.
"Tapi kami telah memberikan solusi untuk pindah ke rumah susun," sambungnya.
Pihak Pemerintah Kota Jakarta Pusat pun telah memberikan bantuan kepada warga setempat.
• Rumah Warga Kelurahan Pegangsaan Longsor, Ketua RT: Memang Rawan Longsor
• UPDATE Cuaca Jabodetabek Jumat 28 Februari 2020: Bogor, Puncak dan Cianjur Berpotensi Hujan Lebat
• Underpass Jalan Cipayung Raya Jakarta Timur Terendam Banjir 50 Sentimeter
Di antaranya memberikan selimut, air mineral, beras, dan mie instan.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi rumah longsor ini, pemukiman mereka berada di pinggiran kali Ciliwung.
Berbatasan dengan kawasan Berlan, Jakarta Timur.
Tanah yang longsor tepatnya mengenai bagian belakang rumah warga. Tampak ambles dan berantakan.