Wanita Hamil Ditabrak Sopir Baru Belajar
Cerita Keseharian Istri Hamil yang Tewas Ditabrak Ibu-ibu Belajar Nyetir, Isak Tangis Wahono Pecah
Sosok Wahono Aditya, suami Erlinda menuturkan keseharian istrinya sebelum tewas ditabrak ibu-ibu belajar nyetir.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Wahono Aditya, suami Erlinda menuturkan keseharian istrinya sebelum tewas ditabrak ibu-ibu belajar nyetir.
Erlinda (30) diketahui meninggal dunia setelah alami kecelakaan pada Sabtu (22/2/2020).
Saat itu Erlinda tengah mengandung anak pertamanya yang berusia enam bulan ketika ditabrak mobil yang dikemudikan Firda Meisari, perempuan yang tengah belajar menyetir.
TONTON JUGA:
Sempat dilarikan ke rumah sakit, Erlinda dan bayi yang dikandungnya justru menghembuskan napas terakhirnya.
Ditemui TribunJateng (grup TribunJakarta), Wahono Aditya (35) menceritakan kejadian yang menimpa sang istri.
• Buat Mertua Geleng-geleng Kepala, Nia Ramadhani Akui Baru Sadar Hamil Saat Usia Kandungan 5 Bulan
Wahono Aditya tampak berulang kali mengusap air mata kala menceritakan peristiwa nahas tersebut.
Suasana hatinya terlihat belum mendukung untuk mengenang kejadian itu karena ia menyaksikan sendiri sang istri ditabrak mobil dan terimpit tiang listrik di Jalan Palmerah Utara.

"Saat kejadian itu, saya duduk diatas motor dan hendak jemput istri saya yang kerja di perusahaan asuransi di sana. Memang di situ tempat para suami menjemput istrinya, setiap hari saya antar jemputnya," tegas Wahono Aditya.
Dengan suara bergetar dan mata sembab, Wahono Aditya mengaku hari itu seharusnya ia mengantarkan sang istri untuk pemeriksaan kehamilan.
"Jenis kelamin bayi kami perempuan," ungkap Wahono Aditya.
• Betrand Peto Tak Ingin Sarwendah Pakai Baju dengan Model Begini, Ruben Onsu: Anak Cowoknya Posesif
Bayi perempuan itu dinanti-nanti kehadirannya di tujuh tahun usia pernikahan.
Dokter sudah menyatakan hari perkiraan lahir (HPL) putrinya setelah Lebaran Idul Fitri tahun ini.
Langsung setelah peristiwa nahas itu, Wahono melarikan Erlinda ke rumah sakit.
Malam harinya, setelah melalui operasi caesar, bayi yang dikandung Erlinda dinyatakan tak terselamatkan nyawanya.
Sang ibu mengembuskan nafas terakhir pada Minggu (23/2/2020).
Wahono Aditya setia mendampingi ketika sang istri mendapat penanganan medis.
Ia juga berusaha menguatkan istrinya.
• 5 Fakta Pengepul Durian Bunuh Sang Ayah Karena Dilempar Batu, Pelaku Sontak Lari ke Rumah Tetangga
Ia bahkan sempat bercakap dengan Erlinda sebelum sang istri berpulang.
“Waktu itu, istri saya bilang, dia sudah mengikhlaskan kepergian putri kami,” cerita Wahono Aditya.
Mengenang Erlinda, Wahono Aditya lantas menuturkan keseharian istri yang kerap dermawan dan menyayangi anak yatim.
“Dia sering ngasih santunan untuk anak yatim.Juga untuk orang-orang di sekitar kami yang membutuhkan.
Setiap Lebaran selalu belanja di Jakarta buat orang-orang di kampung.
Teman-teman dia pasti tahu itu. Memang saya ajari istri saya demikian,” aku Wahono Aditya seraya diamini nenek Erlinda, Pasmi (70).
• Tata Cara Lengkap Lapor SPT Tahunan Pribadi via Online, Cara Dapat Efin & Sanksi Jika Terlambat
Selain itu, Nenek Erlinda menyatakan kesaksian soal cucu kesayangannya itu adalah sosok anak baik yang pandai memperlakukan orang tua.
“Hampir setiap malam dia selalu telepon saya, tanya kabar saya,” tegas Pasmi.
Erlinda kini telah dikebumikan di pemakaman desa dengan diantar mobil jenazah dari Jakarta.
Tiang Listrik Ditaburi Bunga
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, aneka bunga yang biasanya diletakan di atas makam ditaburi mengelilingi tiang listrik.
Meski sudah sedikit layu, aroma wangi masih terasa di lokasi.
Sedangkan kondisi tiang listriknya masih berdiri tegak tak terlihat adanya bagian yang penyok.
Menurut keterangan Wardi (40), rekan kerja korban, bunga tersebut ditaburi oleh para karyawan asuransi yang jadi tempat kerja korban berinisial ER (26).

Adapun kantor tempat korban bekerja berada persis di depan lokasi kejadian.
"Ditaburi sama karyawan kantor pas abis tahlilan tiga harian korban," kata Wardi ditemui di lokasi, Kamis (27/2/2020).
Wardi mengatakan, sejak meninggalnya korban pada Minggu (23/2/2020), rekan kerja korban memang menggelar tahlilan di kantor hingga tiga hari atau pada Selasa (25/2/2020).
"Untuk mendoakan dan mengenang almarhumah saja, karena kan almarhumah dimakamkan di kampung halamannya di Semarang," ucap Wardi. (tribunjakarta/tribunjateng)