Nasib Tragis Ai Nuryani: Ditemukan Dibungkus Karung, Sempat Dicari 300 Warga, Tim Gabungan Dibentuk
Tragis, mayat Ai Nuryani dibungkus karung dan ditemukan di rerumputan. Dia sempat dicari 300 warga
Penulis: Erik Sinaga 2 | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG BARAT- Berhari-hari tidak pulang dari ladangnya, Ai Nuryani (25) ternyata telah meninggal dunia.
Tragis, mayat Ai Nuryani dibungkus karung dan ditemukan di rerumputan.
Dia ditemukan oleh warga yang hendak mencari rumput.
Sebelumnya, 300 warga sempat mencari Ai Nuryani karena tidak ke rumah saat hendak mencari rumput.
Kini keluarga berusaha mencari keadilan.
Ai Nuryani Sempat Dicari 300 Warga
Sebanyak 300 warga sempat mencari Ai Nuryani (25) korban dugaan pembunuhan sebelum mayatnya ditemukan di hutan Datar Canar, Kampung Sukalaksana, RT 1/21, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Suami korban, Syarif Hidayat (28), mengatakan, istrinya berangkat dari rumah pada Selasa (3/3/2020) sekitar pukul 11.00 WIB untuk mencari rumput di sekitar sawah miliknya yang disebut pasir bersama anaknya
"Biasanya saya yang nyari rumput, tapi karena waktu itu saya lagi ada kerjaan jadi diseling sama istri," ujar Syarif saat ditemui di rumah duka, Kamis (5/3/2020).
Namun saat itu, kata dia, putrinya yang masih berusia lima tahun itu dititipkan dengan neneknya, atau ibu kandung korban yang saat itu sedang menggarap sawah.
Sehingga, saat adanya kejadian dugaan pembunuhan itu anak korban tidak bersama ibunya.
"Untungnya si neng (anak korban) dititip di saya, kalau sama ibunya mungkin bisa jadi korban juga," ucapnya.
Sementara ibu kandung korban Halimah (60) mengaku tidak mendengar suara apapun dari lokasi penemuan mayat anak ketiga, dari empat bersaudara itu, padahal jarak antara sawah dengan TKP dekat, hanya 200 meter.
"Tapi saya heran anak saya tidak kunjung menjemput anaknya. Padahal, biasanya pukul 14.00 WIB korban sudah pulang ke rumah," kata Halimah.
Ia mengatakan, hingga pukul 17.00 anaknya masih gak menjemputnya anaknya, sehingga Halimah menyangka korban sudah pulang duluan ke rumahnya.
Suami Halimah, kata dia, sempat mengecek langsung ke lokasi saat korban mencari rumput, namun anaknya itu tak berada di lokasi semula.
"Tapi pas saya sampe rumahnya juga masih dikunci, terus gak ada rumput. Lalu saya meminta bantua warga untuk mencarinya," kata dia.
Saat itu, pihak keluarga bersama ratusan warga melakukan pencarian ke sekitar hutan tempat korban mencari rumput, hingga malam hari.
"Tapi korban baru ditemukan pada hari Rabu pagi. Ada 300 orang yang nyari. Ternyata ketemunya udah meninggal," ucap Halimah.
Mayat ditemukan di lokasi terpencil
Lokasi penemuan mayat Ai Nuryani cukup jauh dari kediamannya.
Korban merupakan warga setempat, namun karena kesehariannya seorang petani, dia kerap pergi ke sawah yang dekat dengan hutan.
Jaraknya, sekitar 1 kilometer dari kediamnnya.
Kapolsek Gunung Halu, AKP Yogaswara mengatakan, lokasi penemuan mayat tersebut kondisinya berbukit dan harus melewati hutan Perhutani, bahkan saat melakukan olah TKP polisi harus berjalan sekitar 30 menit.
"Memang Tempat Kejadian Perkara (TKP) penemuan mayat itu cukup jauh dari rumah korban," ujar Yogaswara saat ditemui di Mapolsek Gunung Halu, Kamis (5/3/2020).
Menurutnya, lokasi penemuan mayat itu merupakan area hutan dan area persawahan.
Sedangkan untuk akses jalannya banyak turunan dan tanjakan yang cukup terjal.
Ia mengatakan, hutan itu terdapat banyak pohon pinus dan berbagai macam tumbuhan seperti rumput liar yang ukurannya cukup tinggi.
Saat ini, sekitar lokasi penemuan mayat seorang ibu yang memiliki anak satu sudah dipasang garis polisi agar warga tidak memasuki lokasi penemuan mayat tersebut.
"Jarak antara sawah dengan hutannya sekitar 500 meter. Sedangkan jarak hutan ke TKP korban ditemukan tewas sekitar 100 meter," ucap Yogaswara.
Ia mengatakan, setelah menerima laporan, anggota langsung mendatangi lokasi penemuan mayat itu, kemudian, pihaknya langsung melakukan evakuasi dan Tim Inafis melakukan olah TKP.
"Saat ini, mayat korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Sartika Asih (RSSA) Bandung untuk dilakukan otopsi," katanya.
Berharap pelaku dihukum mati
Ibu kandung korban, Halimah (60), mengatakan kematian anaknya itu memang tidak wajar karena terdapat luka pada bagian kelala, dahi dan dagu, sehingga dia menduga kuat anaknya dibunuh.
"Saya sebagai ibunya, berharap pelaku bisa dihukum berat, kalau bisa dihukum mati," ujar Haliman saat ditemui di rumah duka, Kamis (5/3/2020).
Hal tersebut, kata dia, karena selama ini anaknya tidak memiliki musuh, apalagi berbuat salah kepada orang lain. Sebab, keseharian anaknya itu hanya seorang ibu rumah tangga yang sesekali membantu suaminya mencari rumput.
"Anak saya sering bantu suaminya mencari rumput ke pasir (ke daerah atas). Saat kejadian juga memang sedang mencari rumput," katanya.
Petugas Inafis Polres Cimahi memerika mayat perempuan yang ditemukan terbungkus karung di Kampung Sukalaksana, RT 1/21, Desa Sirnajaya, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat (KBB) (dok polsek gununghalu/polres cimahi)
Hal senada dikatakan, Syarif Hidayat (28) suami korban yang menyimpan harapan yang sama, bahwa pelaku harus mendapat hukuman yang setimpal karena istrinya meninggal dalam kondisi mengenaskan.
"Tapi semua itu saya serahkan ke aparat penegak hukum. Semoga pelakunya bisa segera tertangkap," ucapnya.
Kondisi mayat

Kapolsek Gunung Halu, AKP Yogaswara mengatakan, dugaan pembunuhan tersebut karena saat ditemukan, kondisi korban mengalami luka parah pada bagian kepala dan luka pada bagian wajah.
"Betul, berdasarkan hasil olah TKP untuk sementara mayat itu diduga korban pembunuhan karena ada luka parah pada bagian kepala," ujarnya saat ditemui di Mapolsek Gunung Halu, Kamis (5/3/2020).
Yogaswara mengatakan, luka parah pada bagian kepala perempuan itu diduga akibat terkena hantaman senjata tajam hingga menyebabkan korban meregang nyawa.
"Pada bagian wajah korban ada luka sobek dan bagian pelipisnya bolong," katanya.
Korban diketahui bernama Ai Nuryani berusia 25 tahun yang merupakan warga setempat, lokasi rumahnya sekitar 1 kilometer dari lokasi penemuan mayatnya tersebut.
"Kita sudah mendatangi lokasi kejadian, lokasinya berbukit melewati hutan Perhutani, waktu tempuhnya sekitar 30 menit jalan kaki," ucap Yogaswara.
Polisi bentuk tim gabungan
Kasatreskrim Polres Cimahi, AKP Yohannes Redhoi Sigiro mengatakan, saat ini pihaknya sudah membentuk tim gabungan yakni dari anggota Polres Cimahi dan anggota Polsek Gunung Halu agar kasus dugaan pembunuhan ini bisa segera terungkap.
"Tim gabungan itu perintah langsung dari bapak Kapolres, sejak kemarin dari awal penemuan mayat hingga saat ini, kami masih melakukan penyelidikan," ujarnya.