Remaja Pembunuh Anak Serahkan Diri
Secara Tenang, Siswi SMP yang Tenggelamkan Balita di Sawah Besar Selalu Katakan Ini Kepada Polisi
NF (15 tahun), pelaku penenggelaman anak lima tahun ( balita) hingga tewas, dua hari lalu di Sawah Besar Jakarta Pusat.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - NF (15 tahun), pelaku penenggelaman anak lima tahun ( balita) hingga tewas, dua hari lalu di Sawah Besar Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengatakan jajaran Polres Metro Jakarta Pusat telah menanyakan beberapa pertanyaan.
Satu di antaranya menanyakan ihwal perasaan pelaku seusai membunuh APA, korban dari NF.
"Bagaimana perasaannya setelah kejadian ini, satu yang paling gampang dan dikatakan, (saya puas)," kata Yusri, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
Yusri mengatakan, kalimat 'saya puas' selalu keluar dari bibir NF ketika ditanya hal yang sama.
Berulang kali, NF secara tenang menjawab begitu.
• Polisi Kaget Seorang Remaja Datang ke Kantornya Mengaku Telah Membunuh Seorang Anak: Tak Menyesal
• Aji Santoso Tak Setuju Persija Vs Persebaya Ditunda Hingga Jeda Kompetisi, PSSI: Di Luar Jakarta
• Terungkap Pengakuan Gadis Remaja Pembunuh Teman Kecilnya, Polisi Sempat Tak Percaya Mendengarnya
• ABG yang Bunuh Korbannya Secara Sadis Ternyata Nonton Film Horor Seram Ini, Ini Kronologinya
"(Saya puas). Iya, berulang kali dengan tenang dia jawab begitu," tambah Yusri.
Karenanya, kepolisian menduga ada suatu hal yang mesti melibatkan pakar psikolog.
"Makanya pelaku akan kami lakukan pemeriksaannya secara psikologi," ujar Yusri.
"Karena juga dasar-dasar pelaku ini, yang berhak berbicara ya psikolog," sambungnya.
Kronologi Kejadian
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMP berinisial NF (15) membuat geger kantor Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat, pada Jumat (7/3/2020).
Pasalnya dengan santai, NF mengaku menghabisi nyawa seseorang.

Diwartawakan TribunJakarta.com, NF rupanya telah membunuh teman mainnya, berinisial APA (6).
Kejadian itu terjadi pada dua hari yang lalu.
Tepatnya pada Kamis (5/3/2020) sore, NF dan APA sedang bermain di rumahnya pelaku di kawasan wilayah Karanganyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
APA sering bermain di rumah NF lantaran adiknya NF merupakan temannya APA.
Pada hari itu, hanya ada NF dan APA di dalam rumah tersebut.
Saat bermain, NF sengaja menenggelamkan mainan di bak mandi rumahnya.
Kemudian, NF meminta tolong APA untuk mengambilkan mainan tersebut.
"Pelaku (NF) minta tolong ambilkan satu mainan yang tenggelam di bak mandi," Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, saat konferensi pers, di kantor Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu siang (7/3/2020).
"Kemudian si korban membantu. Karena takut basah, korban melepaskan pakaiannya, korban pun menceburi dirinya ke dalam bak mandi tersebut," sambungnya.
Pada saat itu, sambungnya, NF memiliki hasrat untuk membunuh APA dengan cara menenggelamkan kepala korban.
Setelah tak bernapas, NF memasukkan jasad APA ke dalam ember dan ditutupi kain.
Tujuannya agar tak diketahui orangtuanya.
"Orang tua pelaku saat pulang ke rumahnya tidak mengetahui," tambah Yusri.
"Pelaku ada niatan untuk membuang mayatnya. Tetapi pelaku takut," sambungnya.
NF pun memasukkan korban ke dalam lemari kamarnya.
Pada Jumat pagi (6/3/2020), NF hendak melaporkan kasusnya ini ke kantor Polsek Metro Tamansari, Jakarta Barat.
NF sengaja membawa pakaian lain selain seragam sekolah, untuk menuju kantor polisi tersebut.
Sesampainya di kantor polisi, remaja yang dikenal cerdas dan pandai bermain tenis meja itu dengan santainya mengaku telah membunuh.
"Polisi saya sudah membunuh dan mayatnya saya taruh di dalam lemari," ujar Yusri, mencontohkan ucapan NF saat laporan di Polsek Metro Tamansari.
Mendengar pengakuan mengejutkan NF, polisi tak langsung memercayai.
"Ini awalnya polisi tidak percaya, tapi setelah lihat ada mayat di kamar pelaku, mereka percaya," sambungnya.
Lantaran lokasi pembunuhan berada di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Polsek Metro Tamansari menyerahkan kasus tersebut kepada Polsek Metro Sawah Besar.
Saat itu, NF mendatangi Polsek Metro Sawah Besar didampingi keluarga dan jajaran Polsek Tamansari.
Kini, kata Yusri, NF akan menjalani proses hukum dengan asas praduga tak bersalah lantaran masih di bawah umur.
Sementara, APA telah dimakamkan pada pukul 11.30 WIB, di kawasan Karet, Jakarta Pusat.
"Tahanannya akan berbeda. Ia akan dipisahkan," pungkas Yusri.
Saat konferensi pers, Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto dan Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo P Condro juga dihadirkan.
NF Anak yang Cerdas
Tak hanya pihak kepolisian, warga Sawah Besar juga dibuat geger dengan peristiwa pembunuhan ini.
Para tetangga tak percaya NF nekat membunuh korban berinisial APA yang masih merupakan tetangganya.
Di mata para tetangga, NF merupakan sosok remaja yang pendiam dan jarang bergaul dengan teman sebayanya.
"Anaknya jarang main di luar, dia di dalam rumah terus. Pulang sekolah langsung masuk ke rumah," ucap Yuli (45), tetangga pelaku, Jumat (6/3/2020).
Hal senada turut disampaikan oleh Sofyan, Ketua RT setempat yang hampir tak pernah melihat pelaku keluar rumah.
"Paling yang kelihatan ibu dan adiknya saja, dia keluar rumah paling ke sekolah. Setelah pulang langsung masuk rumah," ujarnya.
Meski dikenal pendiam dan jarang bergaul dengan warga sekitar, Sofyan menyebut, NF merupakan sosok anak yang cerdas dan berprestasi.
"Anaknya benar-benar berprestasi, sering menang lomba tenis meja," kata Sofyan.
Hal senada turut disampaikan oleh Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo.
Ia menyebut, sempat menemukan dua buah piala kejuaraan tenis meja di kamar NF saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
"Sebenarnya anak ini berprestasi, dia menjuarai kejuaraan tenis meja, ada dua piala di kamarnya," tuturnya.
"Anak ini punya kemampuan cukup luar biasa, tapi kita enggak tahu ini apakah kondisi kejiwaan atau bagaimana, makanya kami selidiki," tambahnya menjelaskan.
Tak hanya di bidang olahraga, NF nyatanya juga berprestasi di bidang akademik.
Hal ini diutarakan oleh Purwaningsih, kepala sekolah tempat NF bersekolah, ia menyebut, pelaku merupakan murid yang rajin dan pintar di sekolah.
"Dia rajin di sekolah, selalu duduk paling depan dan jago gambar juga. Dia memang pintar gambar," ucapnya. (*)