Virus Corona di Indonesia
Anak-anak Warga Perumahan Korban Virus Corona di Depok Sempat Dijauhi Teman Sekolah
Anak-anak di perumahan korban virus corona asal Depok, Jawa Barat, mendapatkan pemulihan trauma.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, SUKMAJAYA - Melalui buku bacaan yang ada di taman baca, pagi ini anak-anak di perumahan korban virus corona asal Depok, Jawa Barat, mendapatkan pemulihan trauma.
Diwartakan sebelumnya, Teguh Prawiro salah seorang warga di perumahan tersebut mengatakan bahwa warganya sempat mendapat perlakuan berbeda imbas dari isu corona.
Teguh mengatakan, para anak-anak pun tak luput mendapat perlakuan berbeda, terutama ketika berada di sekolahnya.
"Ada taman bacaan anak-anak, karena ini untuk trauma healing setelah mendapat tindakan diskriminasi dari teman-teman sekolahnya yang menganggap bahwa anak anak dari perumahan ini harus dijauhi," kata Teguh, Minggu (8/3/2020).
Teguh mengatakan, hal tersebut sangat berbahaya karena bisa mempengaruhi mental dan pikiran anak-anak di perumahannya.
"Kalau mental anak-anak kami tidak kuat ini akan mempengaruhi pikiran juga," katanya.
Meski begitu, semenjak ada warganya yang dinyatakan positif virus corona, Teguh berujar warga yang lainnya saling menguatkan satu sama lain.
"Kami saling menguatkan secara cerdas, kami sampaikan bahwa virus corona tidak harus selalu diberitakan dengan menyeramkan," pungkasnya.
Kehidupan Kami Berubah Drastis
Kehidupan warga di perumahan korban positif virus corona di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, berubah drastis sejak seminggu belakangan ini.
Bahkan, mereka sempat tidak bisa menjalani kehidupan seperti warga di perumahan yang lainnya lantaran mendapat perlakuan berbeda.
Teguh Prawiro salah seorang warga berujar, pernyataan pemerintah berimbas buruk pada seluruh warga.
"Persoalan corona dalam seminggu terakhir ini, kehidupan kami menjadi berubah secara drastis," katanya di lokasi, Minggu (8/2/2020).
"Ada hal-hal yang menjadi imbas kurang baik pada kami akibat pernyataan pemerintah," tambahnya.
