Sisi Lain Metropolitan
Ikut Ibu Ngamen, Ini Cerita 2 Bocah SMP Asal Cengkareng Tak Minta Uang Orangtua Sejak Usia 6 Tahun
Hidup mandiri sejak usia 6 tahun, kakak beradik asal Cengkareng, Jakarta Barat jadi pengamen usai pulang sekolah.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Hidup mandiri sejak usia 6 tahun, kakak beradik asal Cengkareng, Jakarta Barat jadi pengamen usai pulang sekolah.
Nia Nur Azizah (16) dan Lia Nur Halizah (13) merupakan kakak beradik dari pasangan Masadah (50) dan Nurdi (70).
Sedari kecil, Nia dan Lia sudah terbiasa dengan kehidupan yang serba pas-pasan.
Bahkan, sewaktu kecil mereka kerap mengikuti aktivitas Masadah sebagai pengamen.
Kemana pun Masadah bernyanyi, mereka selalu mengikuti hingga memahami apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
"Saya sama Lia itu 6 bersaudara. Tapi kita punya 5 saudara tiri, karena mama sempat menikah. Terus waktu itu mama sama bapak sempat ada konflik gitu dan bapak pergi," ujarnya kepada TribunJakarta.com, Minggu (8/3/2020).
"Akhirnya buat biaya makan sehari-hari mama ngamen. Makanya aku suka ikut mama ngamen. Tapi alhamdulillah sekarang sudah baik-baik aja dan kerjaan bapak jadi supir Jaklingko sementara mama ibu rumah tangga biasa," lanjutnya.

Kebiasaan sang ibu bernyanyi rupanya menular ke Nia dan Lia. Selepas ibunya berhenti mengamen, keduanya meminta izin untuk menyalurkan hobi bernyanyi.
"Akhirnya dari kecil kita berdua ngamen. Jadi sejak saat itu kita sudah punya uang sendiri dan enggak ngandelin uang mama atau bapak," jelasnya.
Sekiranya berusia 6 tahun, keduanya yang terpaut tiga tahun ini sudah tak meminta lagi uang jajan ke orang tua mereka.
"Aku sih dari kecil. Aku lupa usianya berapa. Nah kalau Lia itu dari dia 6 tahun mau jajan ya pakai uang hasil ngamen," ungkapnya.
Memiliki banyak saudara tak membuat mereka saling mengandalkan satu sama lain.
Demi membantu ekonomi keluarga dan tak ingin menyusahkan ibunya, keduanya mengamen dan mencari rezeki halal dengan bermodalkan petikan ukulele serta suara merdu.
Setiap harinya baik Nia maupun Lia selalu ngamen berdua mulai pukul 20.00-00.00 WIB.
"Intinya kita ngamen ini buat ringanin beban mama. Biar enggak nyusahin orang tua aja. Biar enggak manja juga sebab selama ini sudah enggak minta uang sama mama," kata Lia menyauti omongan Nia.
Tak pengaruhi pendidikan

Memiliki tekad membantu orangtua, tentunya membuat mereka banyak berpikir perihal masa depan.
Pendidikan juga hal yang penting untuk membantu kesuksesan mereka kelak.
Untuk itu, keduanya memilih waktu di malam hari untuk mengamen.
"Jadi kan Lia sama Kak Nia satu sekolah di SMP Yapin. Kita sekolah dari pagi sampai siang. Makanya pulang sekolah istirahat dulu, bantu mama terus kerjakan PR sekolah dan belajar. Malamnya baru ngamen," katanya.
Kendati demikian, ketika di sekolah keduanya menceritakan masih ada sebagian teman yang mengolok karena mereka mengamen, namun keduanya tetap semangat ke sekolah dan berupaya tak menghiraukan.
"Nyanyi dong sini dong gua sawer nih," ujar teman sekelas yang ditirukan Lia.
"Aku biasa aja sih. Soalnya memang sudah jalan (hidupnya) begitu, jadi diambil positif aja. Yang penting aku tetap sekolah dan ngamen ketika kita sudah selesai sekolah," jelas Lia.
Selain itu, pentingnya pendidikan juga terbukti ketika keduanya dilirik oleh sejumlah youtuber.
Berawal dari chanel YouTube yanzstarking, keduanya sempat viral beberapa bulan lalu.
Suara merdu dan paras keduanya yang manis membuat video tersebut menarik banyak orang.
"Akhirnya dari sana pendapatan kita mulai ada peningkatan. Kan banyak yang kenal kita jadi suka ada yang request lagu. Makanya pendapatan yang tadinya cuma puluhan ribu, sekarang bisa jadi ratusan ribu," jelasnya.
"Aku, Kak Nia sama dua kakak aku yang lain pun sekarang ngamen pasar. Jadi kita bawa sound di gerobak dorong tiap Jumat dan Sabtu mulai pukul 05.00-10.00 WIB. Jadi enggak ganggu kegiatan sekolah sama sekali. Aku sama Kak Nia tetap bisa belajar dan sekolah seperti yang lainnya," tambahnya.
Saat ini pendapatan keduanya untuk mengamen harian berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.
Sementara untuk ngamen pasar tiap Jumat dan Sabtu pagi berkisar Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
"Ya pokoknya uang itu dibagi rata dan lebih dulu disisihkan untuk mama. Biar pun enggak minta uang, kita juga tetap berikan uangnya ke mama untuk bantu dia juga," tandas keduanya bersahutan.