Sisi Lain Metropolitan
Meski Putus Sekolah, Asa Cahaya Wujudkan Cita-Cita Tetap Menyala: Mau Jadi Pramugari
Cahaya adalah murid tertua dari delapan anak putus sekolah yang mengisi waktu sorenya untuk menuntut ilmu di lapak tersebut.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN - Cahaya (14) begitu semangat mengikuti kelas nonformal di lapak pemulung di Kampung Sawah Balong, RT 06 RW 04 Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat.
Ia adalah murid tertua dari delapan anak putus sekolah yang mengisi waktu sorenya untuk menuntut ilmu di lapak tersebut.
Menggunakan pensil, ia menuliskan biodata diri lengkap dengan cita-cita yang ingin digapainya di buku tulis.
"Cita-citanya mau jadi pramugari," kata Cahaya sambil tersenyum malu saat ditanya cita-citanya oleh Aiptu Agus Riyanto, Kamis (12/3/2020).
Aiptu Agus Riyanto adalah anggota Bhabinkamtibmas Polsek Kembangan yang mengajar di lapak sederhana tersebut.
Cahaya pernah bersekolah hingga tamat sekolah dasar di kampungnya, Karawang, Jawa Barat.
Setamat SD, ia diajak oleh orangtuanya yang bekerja serabutan untuk tinggal bersama di Jakarta.
Alhasil, Cahaya harus memupuskan impiannya untuk meneruskan pendidikannya.
"Kalau masih sekolah harusnya sudah kelas delapan SMP," kata Cahaya.
"Tapi enggak ada biaya disini, yaudah akhirnya bantu orangtua aja disini," imbuhnya.
Dengan adanya kegiatan kelas nonformal ini, impian Cahaya untuk mewujudkan cita-citanya kembali menyala.
"Senang ya soalnya bisa belajar lagi ramai-ramai," kata Cahaya.
Lapak belajar itu didirikan Aiptu Agus Riyanto, untuk anak-anak putus sekolah.
Kelas tersebut diadakan tiap Selasa, Kamis dan Sabtu.