''Melihat Mereka Panik dan Takut, Akhirnya Saya Ngejar ke Sini''
Kabar buruk yang mereka bawa membuat Sapri terperanjat, ini terkait putranya, Andi (14), hanyut saat berenang di Kanal Banjir Barat.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
Bertahan di Pinggir
Pencarian Andi pada Selasa sore dihentikan karena waktu dan kondisi tak memungkinkan, tapi Sapri bertahan di sana.
Sampai ditemui TribunJakarta.com jelang Magrib, Sapri tak pulang ke rumah.
"Dari kemarin belum pulang, sama ibunya juga enggak mau pulang dari semalam. Belum tenang kalau belum ditemuin," ucap Sapri.
Pakaian Andi di hari ia berenang dan tenggelam, Sapri lemparkan ke Kanal Banjir Barat.

"Kemarin pakaiannya saya simpen, tapi tadi kata orang pintar suruh dilemparin ke kali biar ketemu. Ya udah saya ceburin pakaiannya," kata Sapri.
Hari ini, proses pencarian Andi telah dihentikan mengingat telah melewati pukul 18.00 WIB dan akan dilanjutkan pada Rabu (18/3/2020).
Sapri belum tahu apakah akan menunggu di rumah atau tetap bermalam di bantaran Kanal Banjir Barat.
"Belum tahu pulang apa enggak. Hati ini masih enggak tenang soalnya kalau belum ketemu," kata Sapri.
Hari ketiga, Rabu (18/3/2020) tim SAR gabungan rencananya akan kembali mencari Andi dan Sapri akan sabar menunggu.
Spanduk Larangan
Setelah kejadian ini, spanduk larangan berenang dipasang anggota PPSU Jembatan Besi di bantaran Kanal Banjir Barat pada Selasa sore.
Spanduk larangan tersebut bertuliskan larangan mandi, mencuci dan berenang di sepanjang aliran Kanal Banjir Barat.
Camat Tambora, Bambang Sutarna, mengatakan pemasangan spanduk larangan ini upaya pihaknya lantaran masih saja banyak yang membandel untuk berenang di aliran kali.
"Sebenarnya sudah sering berulang kali kami ingatkan agar jangan mandi dan berenang di sini," ujar Bambang di lokasi.
