Virus Corona di Indonesia
Pasien Kasus 04 Covid-19 di RSPI Sulianti Saroso Dinyatakan Sembuh
Pasien positif COVID-19 kasus 04 yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dinyatakan sembuh.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Syahril menuturkan, dari jumlah tersebut, satu pasien positif yakni kasus 04 sudah dinyatakan sembuh dan bisa dipulangkan.
Selain pasien kasus 04, dua orang PDP juga sudah dinyatakan bisa segera pulang.
"Nah dari yang dirawat ini dipulangkan satu orang pasien 04 karena sudah dinyatakan sembuh. PDP pulang dua orang. Jadi ada tiga orang yang pulang hari ini," jelas Syahril.
Adapun kondisi pasien yang masih diisolasi secara keseluruhan cukup stabil.
Namun, ada dua pasien yang memerlukan perawatan khusus.
"Ada dua orang yang memang memerlukan perawatan khusus dan saat ini menggunakan high flow oxygen, jadi ini suatu oksigen bertekanan tinggi," jelas Syahril.
Tercatat 1.134 Orang Konsultasi COVID-19 ke Pos Pantau RSPI Sulianti Saroso
Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Tanjung Priok, Jakarta Utara, membuka pos pemantauan virus corona (COVID-19).
Sejak dibuka Januari 2020 lalu, sudah ada ribuan orang yang berkunjung ke pos pemantauan itu.
Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso dr. Mohammad Syahril menyebut, total ada 1.134 orang yang berkunjung sejak dibukanya pos tersebut.
"Jumlah (orang yang berkunjung ke pos) sampai dengan tanggal 17 (Maret) kemarin sebanyak 1.134 yang sebelumnya 1.056," kata Syahril dalam konferensi persnya seperti yang disiarkan Kompas TV, Rabu (18/3/2020).
• Apakah Liga 1 dan Liga 2 2020 akan Digelar Lagi Setelah Libur Dua Pekan? Ini Jawaban PSSI
• Update Kasus Corona: Total Pasien Positif Covid-19 Ada 227 Kasus, Meninggal 19, Ini Persebarannya
Pos pemantauan COVID-19 di RSPI Sulianti Saroso kini tak lagi buka 24 jam.
Sejak Senin (16/3/2020) lalu, pos pemantauan ini dibuka hanya sampai pukul 21.00 WIB.
Orang yang datang pun hanya bisa berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan awal terkait COVID-19.
"Yang datang betul-betul pasien yang tidak mempunyai gejala yang berat untuk mendapatkan informasi, edukasi, ataupun pemeriksaan dari dokter," ucap Syahril.
"Tetapi ketika ada gejala yang berat kita alihkan ke IGD. Apabila per pemeriksaan selanjutnya kita akan berlakukan penjadwalan untuk MCU (medical check up)," imbuh dia.