Penusukan Pengamen di Jakarta Timur
Pengamen yang Bunuh Temannya Sempat Gigit Anggota Polrestro Jakarta Timur Hingga Rusak Borgol
Saat dibekuk di kamar mandi SPBU dekat Rumah Sakit Haji Jakarta pada Kamis (5/3/2020), Feggy melukai personel Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pengaruh minuman keras (Miras) yang ditenggak Feggy Sefrianda (26) tak hanya membuatnya tega membunuh temannya, Muhammad Hardiansyah.
Dua botol miras yang dibeli dari hasil mengamen bersama tersangka lainnya, Ranai dan korban itu membuatnya nekat melawan polisi.
Saat dibekuk di kamar mandi SPBU dekat RS Haji Jakarta pada Kamis (5/3/2020), Feggy melukai personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur.
Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan perlawanan Feggy saat ditangkap sempat membuat kewalahan.
"Dia menggigit tangan anggota, Lalu dia juga sempat menendang dan memukul anggota kita (Satreskrim Polrestro Jakarta Timur) saat ditangkap," kata Hery di Mapolrestro Jakarta Timur, Rabu (18/3/2020).
Feggy yang menusuk Hardiansyah di bagian ulu hati dengan pisau terus melawan hingga digelandang ke Mapolsek Ciracas.
Saat menjalani pemeriksaan awal, dia merusak borgol yang menjerat satu tangannya lalu kembali berupaya memukul petugas.
"Satu borgolnya di tangannya itu sampai terbuka, jadi tersangka ini melawan terus sejak ditangkap sampai menjalani pemeriksaan awal," ujarnya.
Beruntung personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur bisa menahan diri sehingga tak sampai menghujam timah panas ke tubuh Feggy.
Hery menuturkan Feggy baru berhenti melawan setelah pengaruh minuman keras yang ditenggaknya mulai berkurang.
• Sekolah Diliburkan Terkait Corona, Sejumlah Pelajar Justru Kedapatan Berada di Warnet Hingga Mall
"Namanya orang mabuk, jadi dia berani melawan anggota. Tersangka ini sudah mengakui perbuatannya, sekarang kita masih lidik satu tersangka lagi yang DPO," tuturnya.
Saat dihadirkan ke hadapan awak media dalam jumpa pers di Mapolrestro Jakarta Timur, Feggy mengaku mengeroyok Hardiansyah hingga tewas.
Dia dan Ranai (DPO) menghabisi Hardiansyah karena emosi korban ogah patungan saat mereka hendak membeli botol Intisari ketiga.
"Sebelumnya saya sudah minum, minum Intisari pak. Saya minjem pisau dari pedagang Pecel Lele tempat saya makan," aku Feggy.