Virus Corona di Indonesia

Beberkan Curhatan Orangtua dokter Muda di Tengah Wabah Corona, dr.Erlina Burhan: Menyedihkan Sekali

Dokter spesialis paru, dr. Erlina Burhan membocorkan curhatan orangtua seorang dokter muda.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
DR. Dr. Erlina Burhan, Msc, SP.P(K) dari Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia membeberkan banyak hoaks mengenai informasi virus corona, Kamis (6/2/2020). 

Mulanya dr.Erlina Burhan menjelaskan gejala umum dari orang yang positif Covid-19.

TONTON JUGA

"Ini kan penyebabnya virus, dan virus ini kan gejalanya demam nyeri otot sakit kepala dan merasa lemas," jelas dr.Erlina Burhan.

"Itu dari segi virusnya, dan karena menyerang saluran napas, maka juga akan timbul gejala infeksi saluran napas, seperti nyeri tenggorakan, batuk, dan akan terjadi kesulitan bernapas atau sesak," imbuhnya.

Tak cuma saluran napas, pada beberapa kasus virus corona juga menyerang sistem pencernaan manusia.

Hal tersebut menyebabkan si penderita mengalami diare.

"Sebagian juga virus ini yang sampai dan berkembang biak di saluran cerna, walaupun hanya sedikit saja, karena menginfeksi saluran cerna maka gejalanya diare," jelas dr.Erlina Burhan.

Resepsi Putrinya Gagal Karena Wabah Virus Corona, Feni Rose Ungkap Cara Unik saat Selenggarakan Akad

TONTON JUGA

"Walaupun laporan di China ini hanya tiga persen, selebihnya ke saluran napas," tegasnya.

Pembawa acara Apa Kabar Indonesia Pagi kemudian bertanya soal hilangnya kemampuan mencium dan mengecap yang dikabarkan menjadi gejala baru dari virus corona.

dr.Erlina Burhan membenarkan kabar tersebut, menurutnya kemampuan mencium dan mengecap masih berhubungan denga saluran napas.

"Itu memang ada yang menyatakan demikian, karena kan berhubungan dengan saluran napas," ucap dr.Erlina Burhan.

Guru Besar UI Wafat Diduga Karena Covid-19, Putrinya Cerita Proses Pemakaman: Gak Lihat Wajah Papa

"Saluran napas itu mulai dar hidung sampai ke paru-paru," imbuhnya.

dr.Erlina Burhan menegaskan kelaian tersebut namun jarang terjadi.

"Memang dikatakan walau tidak banyak, terjadi kelainan berupa tidak bisa membaui atau mencium sesuatu," kata dr.Erlina Burhan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved