Virus Corona di Indonesia

Berikut Cara Mendapatkan APD Untuk Tenaga Medis Hingga Cara Pendistribusiannya

Keberadaan alat pelindung diri (APD) yang saat ini masih terbatas, membuat sejumlah Rumah Sakit tak mampu penuhi alat tersebut.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Suharno
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
40 ton alat kesehatan dan alat pelindung diri (APD) yang datang secara bertahap dari China untuk Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (27/3/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Keberadaan alat pelindung diri (APD) yang saat ini masih terbatas, membuat sejumlah Rumah Sakit tak mampu penuhi alat tersebut.

Hal itu tentunya membuat tenaga medis mengeluhkan kurangnya APD bagi mereka ketika menangani pasien Covid-19.

Sementara sejauh ini tenaga medis diketahui menjadi garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19.

Akhirnya, pertanyaan perilah pendistribusian APD bagi tenaga medis pun dilayangkan saat siaran langsung Paban IV/Operasi Dalam Negeri, Staf Operasi TNI, Kol Inf Aditya Nindra Pasha di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Kol Inf Aditya menuturkan jika masyarakat maupun Rumah Sakit dapat melakukan kordinasi kepada Gugus Tugas Daerah.

"Prioritas distribusi APD ditiap daerah itu menjadi wewenang dari Gugus Tugas Daerah. Sebab Gugus Tugas Daerah memiliki data perihal spot-spot atau wilayah-wilayah yang membutuhkan," katanya di Jakarta, Jumat (27/3/2020).

"Sehingga mungkin bagi masyarakat yang ada di tiap daerah bisa berkumunikasi dari Rumah Sakit-Rumah Sakit di daerah kepada Gugus Tugas Daerah. Sehingga bisa mendapatkan alokasi APD yang sudah didistribusikan," lanjutnya.

CATAT! Ini Puluhan Warteg yang Gratiskan Makan Selama Masa Tanggap Darurat Corona

Saat ini diketahui, sisa stok APD di Gugus Tugas Nasional hanya 19 ribu.

Hal ini lantaran 151 ribu sisanya telah diberikan ke sejumlah wilayah.

"Perlu saya sampaikan juga bahwa dari stok alat-alat APD yang ada di Gugus Tugas Nasional yang ada di Lanud Halim Perdanakusuma, dari 170 ribu stok APD yang ada, sampai dengan pagi ini sudah terdistribusi 151 ribu," ungkapnya.

Sementara itu, beberapa provinsi seperti Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Gorontalo, dan Sulawesi Tengah belum mengambil APD yang sudah dialokasikan sebelumnya.

Nantinya penyerahan APD akan dilakukan dengan dua skema, yakni didistribusikan khususnya ke daerah-daerah yang memiliki kesulitan transportasi seperti ke wilayah Papua dan Papua Barat maupun wilayah perbatasan dan diambil langsung atau dilakukan oleh provinsi masing-masing.

Informasi soal alat pelindung diri (APD)
Informasi soal alat pelindung diri (APD) (Dok Foto Pribadi)

"Mereka mengirimkan penghubung-penghubung dari wilayah atau provinsi yang ada di Jakarta. Kemudian mereka datang langsung untuk mengambil APD tersebut, dibantu dengan beberapa alat angkut yang disiapkan oleh TNI yang berasal dari beberapa wilayah. Sehingga proses ini bisa dilaksanakan dengan lebih cepat, kemudian kebuthan AD-APD yang ada bisa dipenuhi," jelasnya.

Tenaga Medis RSUD Budhi Asih kekurangan APD

Tenaga medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Budhi Asih saat ini butuh bantuan alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien Covid-19.

Hal ini diungkapkan oleh Humas RSUD Budhi Asih, Fetriadis. Ia mengatakan butuh bantuan APD agar tenaga medis yang kontak langsung dengan pasien tak terpapar Covid-19.

"Tenaga medis kami sangat membutuhkan APD, seperti masker N95, coverall, gown, thermogun, hand sanitizer, alkohol, gliserol, handsrub," kata Fetriadis saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).

Atap Mal Roboh di Bekasi Junction, 6 Orang Jadi Korban Alami Luka di Kepala

Lalu disinfektan, googleface, handscoon, sepatu boot, sepatu crocs untuk IGD, topi kertas disposible, sarung kertas, dan sepatu disposible.

Meski baru dapat bantuan 150 coverall dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang didistribusikan lewat Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Fetriadis menuturkan jumlah tersebut tak bisa bertahan lama bila orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah.

"Kami bukan RS rujukan (menangani pasien positif Covid-19), tapi ada pasien PDP, ODP tetap ditangani dan dilayani dengan baik, sesuai prosedur. Saat ini juga ada PDP yang dirawat inap," ujarnya.

Pihak yang hendak membantu kecukupan tenaga medis RSUD Budhi Asih dapat menghubungi bagian Humas di 0858 0314 3482 atau 021 8090282.

Selain itu, Fetriadis menyebut pihaknya menerima bantuan dalam jumlah berapa pun agar para tenaga medis tetap bisa melayani pasien dengan baik.

"Mudah-mudahan banyak masyarakat yang tergerak hatinya sebagai donatur APD. Sehingga kita bisa segera memutus rantai penyebaran Covid-19 ini," tuturnya.

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta menyatakan sebanyak 50 tenaga medis di Jakarta terpapar Covid-19, 2 di antaranya meninggal.

Pada rapid test yang dilakukan di tingkat Puskesmas Kamis (26/3/2020) tenaga medis dapat prioritas karena terlibat langsung menangani pasien Covid-19.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved