Virus Corona di Indonesia

Imbas Corona ke Pemandu Lagu di Tangsel, Tip Jutaan Rupiah Lenyap hingga Risau Terpapar Tamu WNA

Wabah Virus Corona atau Covid-19 menimbulkan dampak ke segala aspek, baik kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.

Penulis: Muji Lestari | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Ilustrasi pemandu karaoke 

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG - Wabah Virus Corona atau Covid-19 menimbulkan dampak ke segala aspek, baik kesehatan, pendidikan, hingga ekonomi.

Gedung sekolah, perkantoran, taman bermain sampai tempat hiburan malam tutup tak beroperasi.

Sejumlah pekerjaan yang harus bertatap muka, tak bisa terlaksana.

Wabah Covid-19 membuat perekonomian masyarakat melemah, hingga berimbas pada tak adanya pemasukan.

Hal serupa juga dialami oleh pemandu lagu yang marak ditemui di kawasan hiburan malam di Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel).

Satu di antaranya adalah Bunga (bukan nama sebenarnya) yang berkecimpung di dunia hiburan malam.

Malamnya selalu gemerlap dengan kerlap-kerlip lampu disko dan suara merdu hingga sumbang para pelanggannya, yang tentu saja dominan laki-laki.

Minuman keras hingga hal lain yang memabukkan, sudah tak asing bagi Bunga.

4 Fakta Brigadir Polisi di Gresik Nekat Cabuli Mertua, Pelaku Simpan Banyak Gambar Wanita Lansia

Ditemui TribunJakarta.com, Wanita berusia 23 tahun sudah malang melintang di dunia hiburan malam.

Pakaian seksi di dalam ruangan ber-AC dingin sudah bukan alasan untuk masuk angin.

Upah per jam dan tip sampingan yang besar membuatnya belum bisa lepas dari dunia malam.

Sudah hampir dua tahun Bunga bekerja berpindah-pindah di tiga tempat hiburan malam di Serpong.

"Sudah mau dua puasa sih aku di situ," kata Bunga, Sabtu (28/3/2020).

Tip Jutaan Rupiah Sirna

Selama menemani para pelanggannya di ruang karaoke, ia selalu mendapat uang tip berlimpah.

Jika anak ke dua dari tiga bersaudara itu dibayar Rp 50 ribu per jamnya sekali menemani tamu bernyanyi, Bunga bisa mendapat Rp 500 ribu untuk uang tipnya.

Di tempatnya bekerja, banyak tamu dari warga negara asing (WNA) yang datang.

Cerita Polisi Jember Bubarkan Pesta Pernikahan, Jalan Kaki Tengah Malam dan Harus Naik Turun Gunung

Menurutnya, beberapa loyal, namun ada juga yang perhitungan memberi tip.

Dalam sehari, Bunga tak jarang membawa pulang uang Rp 1 juta ke rumah.

"Uang tip bisa ngelebihin gaji kita. Iya sejuta bisa lebih. Kan kalau orang Korea kalau seminum seloki, dikasih uang di gelas itu cepe-cepe, uang tip beda. Beda sama Indo, kalau pulang baru ngasih," ujar Bunga di Serpong, Sabtu (28/3/2020).

Namun penghasilan yang dinikmatinya itu, kini lenyap.

Penghasilannya tiba-tiba hilang karena wabah virus corona.

Razia karaoke hiburan malam di wilayah Kota Tangerang oleh Polres Metro Tangerang Kota menjelang libur Natal 2019 dan tahun baru 2020, Minggu (22/12/2019) dini hari.
Razia karaoke hiburan malam di wilayah Kota Tangerang oleh Polres Metro Tangerang Kota menjelang libur Natal 2019 dan tahun baru 2020, Minggu (22/12/2019) dini hari. (TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA)

Pemerintah kota (Pemkot) Tangsel, tegas menginstruksikan para pengusaha hiburan untuk menutup usahanya sementara waktu.

Alasan kuat demi memutus rantai penularan corona, perintah itu ditaati tanpa kecuali.

Bunga dan teman-temannya kehilangan penghasilannya yang diraup saban hari gelap itu.

Tak Bisa Beralih Profesi

Kehilangan mata pencaharian membuat Bunga kembali ke orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Namun, sebagai wanita dewasa, ia merasa sungkan jika terus-menerus meminta.

Seluruh Pasien Positif Corona di Kota Malang Dinyatakan Sembuh, Ini Pesan Pemkot

"Kalau minta uang buat makan mah masih dikasih, tapi kalau ngandelin dia (Ibu) terus enggak setiap hari. Kalau kita kerja kan setiap hari. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," keluhnya.

Sebelumnya ia pernah bekerja di toko pakaian di mal atau pasar.

Namun pada situasi seperti ini, ia tak bisa beralih menjadi penjaja pakaian, karena pasar dan mal banyak yang tutup.

"Ya pengin cari kerja. Sekarang cari kerja apa, tutup semua. Toko kaya di mal gitu kan tutup semua," katanya.

Khawatir Terpapar Virus Corona

Bunga masih belum menyadari apa itu corona dan dampaknya ke pekerjaannya, yang sering menemani tamu warga negara asing (WNA).

Sambil sesekali menghela rambut, anak ke dua dari tiga bersaudara itu bercerita kepada TribunJakarta.com, tentang pengalamannya melayani WNA saat corona muncul di Depok.

Nada suaranya tinggi, wajahnya ekspresif saat bercerita.

Seperti malam-malam yang lain, ia menemani tamunya sebaik mungkin.

Pandemi Corona, Berikut Daftar Negara yang Belum Laporkan Adanya Kasus Positif Covid-19

Senyum ramah tak lepas dari wajahnya, meskipun ia mengatakan, sang tamu tampak seperti sedang sakit.

"Ya itu, aku juga enggak tahu apa corona corona itu. Orang itu kaya orang ayan, iya gitu-gitu terus (palanya gerak-gerak), tapi nyanyi, nyanyi lagu."

"Iya, bisa dia nyanyi," ujarnya.

Malam berakhir berganti siang. Ia mulai menonton siaran tentang dampak corona di televisi dan mendengar informasi dari keluarganya.

Perasaan takut langsung muncul.

Bagaimana Bila Wabah Corona Belum Mereda hingga Lebaran? Ini Kata Fatwa Muhammadiyah

Sugesti tertular masuk ke benaknya, meskipun ia tidak tahu pasti tamunya semalam sakit corona, sakit yang lain, atau sehat walafiat.

"Ya takut, karena habis ketemu dia, ya orang yang nyebarin semua ini lah maksudnya. Langsung ngerasa pala puyeng. Langsung suges. Sudah parno lihat berita mati tiba-tiba," ujarnya.

Bunga bahkan sempat dikontak tamunya itu untuk datang ke apartemennya, namun langsung ditolak.

"Setelahnya sempat ditelepon dia, disuruh nemenin dia, lah aku enggak mau dong, takut ketularan dari dia. Aku bilang enggak mau enggak dibolehin ke mana-mana. Dianya marah, orang kaya gitu kan kekeh," ujarnya.

Tak pikir panjang, Bunga langsung memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat, dan meminta dites corona.

"Langsung aku ke puskesmas, dicek, iya tes corona, di rontgen segala, hasilnya negatif," ujarnya.

Bunga mengatakan, ia juga memiliki tamu langganan lain, seorang WNA.

Namun semenjak corona mewabah bahkan menjadi pandemi, langganannya itu tak pernah menghubungi lagi.

"Ada juga satu lagi, dia mah pulang balik pulang balik, tapi semenjak corona ini, dia enggak pernah lagi," ujarnya.

Viral Potret Pengantin Pakai Masker dan Jas Hujan saat Akad Nikah, Mempelai Pria Ternyata ODP

Di Rumah Aja

Malam gemerlap Bunga kini berubah total.

Bising lagu-lagu tak lagi terdengar.

Sesuai imbauan pemerintah, kini ia hanya tinggal di rumah tanpa pekerjaan.

"Di rumah aja, makan tidur makan tidur," katanya.

Hampir dua pekan, Bunga tanpa pemasukan.

Ia mulai memutar otak harus melakukan apa untuk membuat dapurnya "ngebul".

"Kalau saya kerja kan setiap hari. Kalau gini terus pengeluarannya banyak, pemasukannya enggak ada," katanya.

(TribunJakarta/Jaisy/Muji)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved