Virus Corona di Indonesia
Sepakat Tunggu Jakarta, Kota Bogor Siap Lockdown dan Kota Bekasi Pakai Nama Isolasi Kemanusiaan
Yang menjadi catatan penting adalah DKI saat ini menjadi episentrum penyebaran atau perluasan Covid-19.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Hal itu, sambung dia, terlihat dari koneksi antar warga di wilayah Jabodetabek termasuk kepadatan arus lalu lintasnya.
Ia menjelaskan, yang menjadi catatan penting adalah DKI saat ini menjadi episentrum penyebaran atau perluasan Covid-19.
Sebab itu, lanjut dia, pemerintah dirasa perlu untuk melakukan pembatasan atau mengkarantina wilayah Jakarta.
"Jadi, saya dengan Ibu Bupati sepakat episentrumnya dulu diberesin. Kota dan Kabupaten Bogor akan menyesuaikan. Artinya, semua langkah harus terpadu semuanya, harus betul-betul kita koordinasikan dengan baik," kata dia.
Wali Kota Bekasi: kalau Jakarta ditutup selesai sudah
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menegaskan, pihaknya tidak akan melakukan lockdown atau karantina wilayah demi memutus rantai penyeberan virus corona.
Sebab kata Rahmat, kebijakan lockdown merupakan wewenang pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo.
"Kayanya enggak pakai kata lockdown, karena kalau lockdown itu negara, masuknya dari pelabuhan, masuknya dari airport," kata Rahmat, Minggu, (29/3/2020) kemarin.
Pria yang akrab disapa Pepen ini mengaku, istilah atau kebijakan yang diambil dalam mencegah penyebaran Covid-19 ialah isolasi kemanusiaan.
"Bukan lockdown, isolasi kemanusiaan, menghimbau, meminta, dan dengan kerendahan hati bahwa ini harus kita lakukan bersama," tegas dia.
Isolasi kemanusiaan lanjut Pepen, berupa kebijakan surar edaran berisi himbauan warga agar tidak keluar rumah selama masa inkubasi 14 hari.
"Mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bekasi saya namankan isolasi kemanusiaan," kata Pepen.
"Isolasi kemanusiaan itu kita proteksi dari lingkungan RW, lingkungan RT terus juga dari pembatasan kegiatan-kegiatan," tambahnya.
Pepen menjelaskan, penyebaran virus corona di wilayahnya memang bisa dikatakan cukup cepat terjadi.
Sebagai kota yang bebatasan langsung dengan DKI Jakarta selaku episemtrum penyebaran Covid-19, dia mengaku cukup khawatir dengan aktivitas mobilisasi pekerja yang setiap hari pergi dari Bekasi Ibukota.