Antisipasi Virus Corona di DKI
Penutupan Akses di Jalan Swasembada XV Tanjung Priok Sudah Dilakukan Selama Dua Minggu
Saleh menuturkan, sejauh ini penutupan akses di permukimannya mendapat dukungan positif dari warga
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - Warga yang tinggal di Kelurahan Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, berinisiatif menutup akses masuk ke permukiman mereka di tengah merebaknya virus corona (COVID-19).
Salah satu akses yang ditutup ada Jalan Swasembada Timur XV, RT 006/RW 05 Kebon Bawang.
Ketua RT 006/RW 05 Kebon Bawang, Saleh mengatakan, penutupan akses masuk ke permukimannya sudah diberlakukan sejak Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan instruksi belajar di rumah untuk pencegahan penyebaran COVID-19.
Penutupan akses di Jalan Swasembada Timur XV sudah berlaku sejak 16 Maret 2020 lalu.
"Sesuai dengan perintah pemerintah pusat sama daerah, terus tokoh masyarakat di wilayah, memang kita melakukan lock down, supaya mencegah (penyebaran corona)," ucap Saleh saat ditemui pada Selasa (31/3/2020) sore.
Jika dihitung hingga hari ini, penutupan akses di Jalan Swasembada Timur XV sudah berlaku selama 15 hari.
Saleh menuturkan, sejauh ini penutupan akses di permukimannya mendapat dukungan positif dari warga.
Ia melihat tak ada kendala berarti dari adanya penutupan akses ini. Hanya saja, para penghuni kos-kosan di RT 006/RW 05 Kebon Bawang mesti berjalan ke arah portal apabila mereka hendak mengambil makanan yang mereka pesan dari aplikasi online.
• Update Kasus Corona di Jakarta: 741 Positif, 94 Meninggal, dan 49 Sembuh
• Dampak Covid-19, Jumlah Penumpang di Bandara Soekarno-Hatta Mengalami Penurunan
"Respon warga menyambut baik nggak ada masalah. Kendalanya orang yang ngekos biasanya mau beli makanan paling dia ngambil ke depan," ucap Saleh.
Adapun penutupan akses masuk dijadwalkan sesuai intensitas kegiatan warga. Penutupan akses di Jalan Swasembada Timur XV baru berlaku ketika malam tiba.
Hanya warga setempat saja yang bisa keluar masuk dengan mendapat izin terlebih dahulu.
"Mulai jam 6 (sore) kita udah tutup (permanen). Nggak ada yang keluar masuk lagi, harus ijin dulu sama yang jaga di depan," kata Saleh.
Saleh juga menambahkan, penutupan akses ini akan diberlakukan sampai masa pandemi corona sudah selesai.
"Ya sampai selesai corona lah," ucapnya.