Persija Jakarta

Kalahkan Rian Dmasiv, Pria Ini Menang Lelang Jersey Pemain Persija Riko Simanjuntak: Saya Kagum

Rian Dmasiv kalah dalam lelang jersey dan sepatu milik pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak.

Penulis: Suharno | Editor: Wahyu Aji
Media Persija
Persija Jakarta melakukan acara lelang berupa jersey match worn 2020 dan sepatu berukuran 38 milik Riko Simanjuntak. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Rian Dmasiv kalah dalam lelang jersey dan sepatu milik pemain Persija Jakarta Riko Simanjuntak.

Lelang jersey dan sepatu milik pemain ini adalah program dari Persija Jakarta untuk berperang melawan virus corona atau Covid-19.

Di tengah jeda Liga 1 2020 tanpa batas waktu, Persija Jakarta memang meliburkan kegiatan latihan bagi para pemainnya.

Meski meliburkan latihan para pemain, akan tetapi Persija Jakarta tetap menggelar kegiatan sosial memerangi virus corona atau Covid-19.

Program bertajuk "Lelang Satu Hati Lawan Corona" edisi pertama ini, Persija Jakarta melelang jersey match worn dan sepatu Riko Simanjuntak resmi ditutup.

 Cara Klub-klub Liga 1 2020 Perangi Corona: Mulai dari Tes Medis, Galang Dana Hingga Bersihkan Mes

 Dokter Klub Liga 1 2020 Bhayangkara FC Umumkan Hasil Tes Covid-19 Timnya, Begini Hasilnya

 Pemain Persib Bandung Wander Luiz Dinyatakan Positif Covid-19, Luzinho Yakin Pemainnya Bisa Sembuh

 Cara Bagas Kaffa dan Bagus Kahfi Membunuh Rasa Bosan Saat Isolasi Diri di Rumah

Barang spesial milik pemain bernomor punggung 25 itu terlelang Rp5.100.000,00.

Adalah pemilik akun instagram @ajigiriantoro yang memenangkan lelang ini.

Ia mengajukan penawaran tertinggi di detik-detik akhir sebelum lelang ditutup dengan mengalahkan penawaran vokalis grup band Dmasiv, Rian Ekky Pradipta yang mengajukan nominal Rp5.000.000,00.

Sang pemenang lelang Aji Giriantoro menyatakan memang cukup mengidolai Riko Simanjuntak karena kecepatannya.

Ia berharap, lewat partisipasinya di lelang ini dapat membantu melawan pandemi Covid-19.

"Saat bermain Riko memang layaknya kereta cepat sehingga membuat saya kagum dengannya," ujarnya

"Saya berharap lewat partisipasi di lelang ini dapat membantu terdampak corona dan tenaga medis yang membutuhkan," sambungnya.

Sementara itu sang pemain Riko Simanjuntak mengaku senang atas banyaknya partisipasi di lelang barangnya.

Ia berharap kegiatan seperti ini bermanfaat untuk melawan Covid-19.

"Puji syukur cukup banyak yang berpatisipasi pasa lelang jersey dan sepatu saya," ujar Riko Simanjuntak.

"Semoga hasil dari lelang yang dimanfaatkan untuk melawan corona dapat bermanfaat. Sekecil apapun perjuangan kita di saat seperti ini sangat berarti," sambungnya.

Setelah ini akan ada edisi ke-2 “Lelang Satu Hati Lawan Corona".

Untuk selengkapnya pantau terus akun instagram resmi Persija (@persijajkt).

Tunda Lagi Jadwal Latihan

Manajemen Persija Jakarta memutuskan untuk menunda lagi rencana latihan tim karena ada wabah virus corona atau Covid-19.

Selain itu, kompetisi Liga 1 2020 yang masih ditunda hingga batas waktu yang belum jelas juga membuat Persija Jakarta tidak jadi latihan.

Setelah menunda latihan tanggal 23 Maret 2020, Persija Jakarta rencananya akan berkumpul hari Rabu (1/4/2020) besok.

Namun demi menjaga kesehatan dan keselamatan seluruh pemain serta ofisial, manajemen memutuskan untuk melakukan latihan mandiri atau dari rumah bagi setiap penggawanya.

Presiden Klub Mohamad Prapanca menyatakan, kondisi ini telah dipertimbangkan matang-matang oleh jajaran direksi macan kemayoran.

Menurutnya, kondisi kesehatan pemain dan ofisial adalah yang prioritas utama.

“Kami memutuskan kembali menunda latihan. Hal ini tidak terlepas dari pandemi Covid-19 dan keputusan PSSI yang menunda Liga 1 2020," ujar Mohamad Prapanca.

"Kami berharap wabah ini segera berakhir dan tim dapat kembali berkumpul,” sambungnya.

Meski tidak berkumpul secara tim, Mohamad Prapanca menjamin kondisi pemain tetap terjaga.

Sejumlah materi latihan mandiri, rutin diberikan oleh tim pelatih untuk dilakukan Marko Simic dkk. di kediaman.

“Seluruh pemain Persija memiliki tanggung jawab tinggi. Kondisi mereka tetap kita kontrol dengan latihan-latihan yang tim pelatih berikan," kata Prapanca

"Sehingga saat berkumpul kembali, kondisi mereka tetap terjaga,” tambahnya.

Keselamatan seluruh unsur tim memang hal utama bagi Persija Jakarta.

Selain menunda latihan, Macan Kemayoran juga melaksanakan penyemprotan desinfektan di mess yang terletak di komplek PSAU, Halim dan bus yang biasa digunakan tim.

Marko Simic Isolasi Diri

Penyerang Persija Jakarta Marko Simic juga melakukan isolasi diri sesuai anjuran pemerintah karena ada wabah virus corona atau Covid-19.

Isolasi diri yang dilakukan Marko Simic ini membuat pemain asing Persija Jakarta tersebut terkenang kejadian yang pernah dialaminya.

Seperti diberitakan pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengisolasi diri guna mencegah persebaran Covid-19.

Situasi ini ternyata membuat Marko Simic merasa jenuh lantaran tak bisa beraktivitas secara normal.

Selama isolasi diri, Marko Simic hanya beraktivitas di sekitar apartement tempat dirinya tinggal di Jakarta.

 Liga 1 2020 Setop Karena Virus Corona, Pemain Persija Jakarta Marc Klok Tuliskan Kata-kata Positif

 Presiden Jokowi Putuskan Tarif Listrik 450 VA Gratis Selama 3 Bulan, Diskon 50 % untuk 900 VA

Simic mengeluhkan hal tersebut pada unggahannya di instagramya Senin (30/3/2020).

"Keadaan terburuk adalah ketika kebebasan kami sebagai manusia diambil," tulis Simic.

Penyerang 31 tahun itu menuliskan jika dia pernah mengalami hal yang sama pada tahun lalu.

Hal yang dimaksud Simic, kemungkinan adalah saat tersangkut permasalahan di Australia pada awal 2019.

Saat itu, Simic memang terkatung-katung selama tiga bulan lantaran dituduh melakukan tindakan pelecehan.

Simic dituduh melakukan tindakan tidak menyenangkan terhadap seorang wanita ketika berada di pesawat.

Akibatnya, paspor pemain asal Kroasia itu ditahan dan harus berada di Australia hingga waktu persidangan.

Penyerang Persija itu harus menunggu selama tiga bulan karena waktu kejadian adalah bulan Februari sedang persidangan digelar pada April 2019.

Namun Simic yakin bahwa semua memiliki hikmah yang bisa diambil.

"Saya pernah mengalaminya pada tahun lalu. Tuhan tahu apa yang sedang direncanakan dan dikerjakannya. Saya percaya Tuhan. Saya khawatir, tapi saya tidak takut. Terus berdoa," tulis Simic.

Saran dari Otavio Dutra

Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra memiliki pandangan tersendiri mengenai sikap yang harus dilakukan pemerintah untuk memerangi penyebaran virus corona.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana melakukan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran dan meluasnya virus corona.

Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra saat ditemui setelah menjalani proses penyembuhan di Mes Persija, Jakarta Timur.
Bek Persija Jakarta, Otavio Dutra saat ditemui setelah menjalani proses penyembuhan di Mes Persija, Jakarta Timur. (TribunJakarta.com/Wahyu Septiana)

Selain itu, usulan lain dalam memerangi penyebaran virus corona yakni melakukan lockdown.

Dutra menilai, jika memberlakukan lockdown akan membuat semua lapisan masyarakat terisolasi dan sulit melakukan aktivitas.

Terlebih, bagi masyarakat yang harus tetap bekerja secara normal dan menjadi tulang punggung keluarganya.

"Menurut saya seandainya memang ada lockdown, situasi bisa tambah parah lagi. Karena kasihan yang punya keluarga di Jakarta, tapi tempat kerja mereka di luar Jakarta dan sebaliknya," kata Otavio Dutra.

"Pasti bertanya-tanya, ya situasinya bagaimana karena harus tinggal di rumah sama keluarga di Jakarta," tambahnya.

Bagi sebagian orang, adanya virus corona tidak membuat aktivitas terganggu dan harus menghentikan kegiatan yang dijalani.

Jika harus bertahan di rumah, maka tidak akan mendapatkan penghasilan untuk menghidupi keluarganya.

"Kalau tidak pergi untuk kerja bisa hilang penghasilan. Mereka harus pergi kerja supaya keluarga bisa makan di rumah," ujar Dutra.

Lebih lanjut, pemain yang sudah berstatus Warga Negara Indonesia itu belum bisa memprediksi kondisi seperti ini akan bertahan sampai kapan.

"Kita tidak tahu juga berapa lama harus tinggal jauh dari keluarga sampai situasi ini balik normal. Apalagi ada yang punya keluarga di Jakarta, ada keluarga di kota lain, ada orang tua juga yang tinggal jauh, jadi situasi itu sangat sangat sulit," tutur Dutra.

Saat ini, pandemi virus corona di Jakarta sangat mengkhawatirkan dan penyebarannya sangat tinggi.

Data dari corona.jakarta.go.id pada Selasa (31/3/2020) menyebutkan, pasien positif terkena virus corona sebanyak 741 kasus, 49 sembuh, dan 84 meninggal dunia.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved