Preman Bakar Transgender di Cilincing

Cerita Sahabat Tentang Transgender Mira Dibakar Hidup-hidup Sekelompok Preman Sewaan

Dituduh curi ponsel dan dompet, transgender Mirna dibakar hidup-hidup oleh sekelompok preman sewaan sopir truk di Cilincing.

net
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Agustino Leonardo

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Viral di media sosial seorang transgender tewas setelah dibakar hidup-hidup oleh sekelompok preman sewaan sopir truk di Cilincing, Jakarta Utara.

Mira, nama transgender itu, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja atau RSUD Koja Jakarta Utara tapi meninggal pada Sabtu (4/4/2020) siang.

Meninggalnya Mira diketahui dari unggahan akun Instagram @rumahpuan_.

"Bantu kawan kami ''Mira'' Selamat jalan kawan," begitu unggahan akun @rumahpuan_.

Dalam keterangan unggahannya, tertulis ada lima preman yang membuat Mira hingga tewas.

Menurut kesaksian warga, Mira hanya korban dan para pelaku tinggal di dekat sana.

Informasi yang dikabarkan akun tersebut, dua dari lima pelaku sudah tahan di Polsek Cilincing.

Meninggalnya Mira memberikan kesedihan bagi rekan-rekannya.

Kerabat saat ini membutuhkan kekurangan biaya selama Mira dirawat di RSUD Koja.

Lantaran tak ada identitas jelas, salah satu pengurus RT 08 Cilincing menjadi jaminan untuk segala urusan biaya Mira.

Estimasi biaya yang dibutuhkan kerabat atau petugas RT sekitar 6.500.000. 

Kanit Reskrim Polsek Cilincing, AKP Bryan Rio Wicaksono, saat dihubungi membenarkan korban tewas dibakar oleh para preman.

"Iya (benar ada peristiwa tersebut)," ucap Bryan pendek saat dikonfirmasi wartawan pada Senin (6/4/2020).

Bryan belum bisa menjelaskan secara detail terkait kronologis peristiwa itu, termasuk benarkah sudah dua orang ditangkap dalam kasus ini.

Sementara ini polisi masih mengejar para tersangka yang terlibat dalam pembakaran transgender perempuan atau transpuan tersebut.

"Sementara masih dalam pengejaran pelakunya, mohon doanya agar terungkap."

"Nanti kami informasikan kembali," Bryan menambahkan.

Dituduh Curi Ponsel dan Dompet Sopri Truk

Jumat (3/4/2020) malam, Mira tengah berada di sekitar kontrakannya di kawasasan Kalibaru, Cilincing.

Tiba-tiba seorang pria sopir truk dengan penuh amarah mendatangi dan menuduh Mira telah mengambil ponsel dan dompetnya.

Mira spontan mengelak dan membantah tuduhan sopir truk yang biasa beroperasi di kawasan Cilincing.

Hal itu disampaikan Yuni Irawan, salah satu transpuan yang juga teman korban.

Tak percaya dengan ucapan Mira, sopir truk tadi memeriksa Mira hingga menggeledah isi kontrakannya.

Sopir truk tadi penasaran namun dompet dan ponselnya tidak ditemukan di kontrakan Mira.

"Korban pencurian ini mencari si Mira tapi enggak ketemu si Mira," ucap Yuni Irawan dihubungi terpisah.

Sopir truk tadi, sambung Yuni Irawan, diantar warga menuju kamar kontrakan Mira.

"Di situ enggak ditemukan apa-apa, enggak ada barang bukti juga di kontrakan Mira," beber Yuni Irawan.

Kesal karena barang miliknya tak ada di kontrakan Mira, sopir truk tadi diduga memanggil sekelompok preman.

Menurut Yuni Irawan, mereka kerap menjadi bajing loncat di Cilincing.

Sopir truk tadi datang bersama sekitar tujuh orang preman kembali mendatangi dan menjemput Mira dari kontrakannya.

Akhirnya, Mira mengikuti keinginan mereka karena tak merasa telah mengambil ponsel dan dompet sopir truk.

Tanpa ampun, sekelompok preman ini tetap mengeroyok Mirna.

Selama Mirna tak mengaku, pukulan bertubi-tubi diarahkan para preman ke tubuhnya.

"Tetap dia enggak mau mengaku setelah digebukin tujuh orang preman itu," Yuni Irawan menegaskan.

Sopir truk dan para preman ini naik pitam karena Mira tak kunjung mengaku, mereka semakin kalap.

Setelah itu mereka menyiramkan bensin ke tubuh Mira dan membakarnya.

TONTON JUGA:

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved