Persija Jakarta
Jakarta Darurat Virus Corona, Kiper Persija Jakarta Ambil Hikmah Positif
PSSI memutuskan menghentikan sementara kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai tanggal 29 Mei 2020, akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Federasi sepak bola Indonesia ( PSSI) memutuskan menghentikan sementara kompetisi Liga 1 dan Liga 2 sampai tanggal 29 Mei 2020, akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Kiper Persija Jakarta, Shahar Ginanjar menilai, ada hikmah yang bisa diambil dari penghentian sementara kompetisi sepak bola di Indonesia.
Menurut Shahar, para pesepakbola yang sudah berkeluarga bisa lebih dekat dengan anak dan istrinya.
Hal tersebut jarang terjadi ketika roda kompetisi sedang di putar. Para pesepakbola memiliki kesibukan luar biasa karena harus berlatih dan menjalani pertandingan dalam waktu singkat.
Kiper asal Purwakarta, Jawa Barat, itu memanfaatkan waktu libur kompetisi dengan memanjakan anak dan istrinya.
• Lima Pemain Wonderkid di Liga 1 2020 Ini Samai Torehan Gol Pemain Persija Jakarta Marko Simic
"Ya, semuanya pasti ada hikmahnya ya. Saya bisa berkumpul dan lebih dekat dengan keluarga," kata Shahar Ginanjar kepada TribunJakarta, Selasa (7/4/2020).
Selain itu, Shahar menilai, penghentian kompetisi Liga 1 dan Liga 2 akibat virus corona merupakan jalan yang sudah ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa.
"Pastinya kita harus bisa ambil hikmah dari semua kejadian yang terjadi seperti saat ini. Percayalah semua atas kehendak Allah SWT," tutur Shahar Ginanjar.
• Cara Ampuh Pemain Persija Jakarta Usir Rasa Jenuh, Bersepeda Hingga Angkat Tabung Gas
Para pemain Persija Jakarta memang diberikan waktu libur tambahan oleh manajemen klub, untuk menghindari penyebaran virus corona.
Sementara itu, penyebaran virus corona di Indonesia, khususnya di Jakarta memang sangat mengkhawatirkan.
Data dari corona.jakarta.go.id pada Selasa (7/4/2020), pasien positif corona di Jakarta sebanyak 1395 kasus, 69 sembuh, dan 133 meninggal.