Fakta-fakta Warga Tolak Kapal Pembawa Bocah Demam Tinggi, Sempat Terombang-ambing Satu Jam di Laut
Paman pasien, Nyoman Sumiarta menuturkan, kapal tak bisa bersandar karena penolakan warga sekitar pelabuhan yang khawatir terkait virus corona
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Sebuah kapal membawa bocah berusia empat tahun yang mengalami demam tinggi sempat mendapatkan penolakan dari warga ketika akan berlabuh di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali pada Jumat sore (17/4/2020).
Akibatnya, kapal tersebut sempat terombang-ambing sekitar satu jam di laut.
Padahal bocah asal Pulau Nusa Penida, Klungkung itu harus segera dibawa ke RSUD Klungkung untuk mendapatkan perawatan.
TONTON JUGA:
Paman pasien, Nyoman Sumiarta menuturkan, kapal tak bisa bersandar karena penolakan sejumlah warga sekitar pelabuhan yang khawatir terkait virus corona.
Lebih lanjut, ia menegaskan, keponakannya mengalami demam tinggi saat siang hari.
• Irfan Hakim Ungkap Harga Kura-kura Senilai Mobil, Atta Halilintar Ngotot Beli dengan Tukar Barang
Bocah itu lantas dibawa ke RS Gema Shanti Nusa Penida, Klungkung untuk diperiksa.
Meski demikian, tim dokter menegaskan tak ada gejala demam berdarah setelah memeriksanya.
Untuk itu, tim dokter memutuskan untuk melakukan rapid test.
Hasilnya menunjukan non-reaktif virus corona. Karena demamnya tak kunjung turun, diputuskan agar dirujuk ke di RSUD Klungkung.
Karena hari semakin sore dan Pelabuhan Kusamba, Klungkung, tutup, pasien diarahkan menuju Pelabuhan Padangbai menggunakan speedboat menuju RSUD Klungkung.
• Kenang Momen Digendong Ashraf Sinclair Sewaktu Kecil, Adik Ipar BCL Curhat Menyayat Hati
Meski demikian, kapal belum tiba, tampak beberapa warga berkerumun.
Mereka tegas menolak kedatangan speedboat tersebut yang belum tentu membawa bocah yang terjangkit virus corona.
Saat itu tim medis dan ambulans dari RSUD Klungkung juga telah berada di lokasi.

"Petugas medis sudah lengkap dengan alat pelindung diri (APD) sudah menunggu di pelabuhan. Namun terhadang oleh warga," ujar Nyoman Sumiarta.
Bahkan, negosiasi yang dilakukan tak membuahkan hasir.
Bocah itu terombang-ambing hampir satu jam juga tetap ditolak warga.
• Hati-hati Ini Efek Jangka Panjang Konsumsi Dalgona Coffee, Bisa Pengaruhi Kondisi Kesehatan
Hingga kemudian, diputuskan untuk membawa speedboat ke Pelabuhan Sekarjaya, Banjar Bias, Kusamba, meski dengan risiko ombak tinggi.
Masalah lainnya yakni di Pelabuhan Sekarjaya, tidak ada dermaganya dan butuh banyak orang untuk menarik speedboat untuk bersandar.
FOLLOW JUGA:
Kendati demikian, berkat bantuan sejumlah pihak, warga berkumpul dan bersedia membantu menarik speedboat.
Sekitar pukul 18.00 WITA, speedboat bersandar dan pasien bisa dievakuasi ke RSUD Klungkung.
Kondisi bocah tersebut masih demam dengan suhu 38,4 derajat celsius.
Nyoman Sumiarta sangat menyesalkan kejadian tersebut. Ia berharap dalam kasus semacam ini warga harusnya mengedepankan rasa kemanusiaan.
• Terkuak Kondisi Terkini Bocah Bergelayut di Kawat Listrik Usai Lompat ke Matras, PLN Minta Maaf
"Memang kita harus waspada, tapi kalau penanganan dan mengikuti sesuai prosedur kan pasti aman," tegs Nyoman Sumiarta.
Lebih lanjut, Ia berharap pemerintah lebih gencar lagi melakukan sosialisasi dan edukasi terkait virus corona. Hal ini agar kejadian-kejadian penolakan seperti ini tak terulang lagi.
Tanggapan Kepala Pelabuhan Padang Bai
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Penyeberangan (KSOP) Pelabuhan Padang Bai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan, sempat ada warga yang keberatan dengan bersandarnya speedboat tersebut.
Hal tersebut karena warga merasa khawatir atau was-was.
Namun, setelah berkoordinasi, warga akhirnya paham dan mempersilakan kapal bersandar.
• Fakta Baru Baby Sitter Rekayasa Penculikan Demi Beli iPhone, Begini Kesehariannya: Orangtua Kaget
Hanya saja saat itu kapal sudah bertolak ke Pelabuhan Kusamba, Klungkung.
"Sudah kita koordinasinakan dan siap menerima (masuk). Namun, keburu sudah ke Kusamba. Jadi mungkin masyarakat masih was-was, tapi itu kan belum dikoordinasikan sebelumnya. Tapi setelah dikoordinasikan mereka tidak masalah (menerima)," katanya saat dihubungi.
Reaksi Bupati Klungkung
Bupati klungkung I Nyoman Suwirta turut hadir di Pelabuhan Kusamba saat evakuasi kapal tersebut.
Menggunakan pengeras suara, ia mengucapkan terima kasih kepada warga di Pelabuhan Kusumba yang ikut membantu dan menerima evakuasi pasien tersebut.
"Terima kasih karena tidak ada penolakan di Kusamba (Klungkung) dan menerima dengan baik," kata Suwirta.
(TRIBUNJAKARTA/KOMPAS)