BREAKING NEWS Warga Pondok Ranggon Tewas Dianiaya, Jasadnya Ditemukan dalam Warung

Hendrik Muhammad (45) ditemukan tewas di sebuah warung, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Dokumentasi Polsek Cipayung
Jajaran Polsek Cipayung saat melakukan olah TKP jasad Hendrik Muhammad (45) yang ditemukan dalam warung di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Hendrik Muhammad (45) ditemukan tewas di sebuah warung, Kelurahan Pondok Ranggon, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur Rabu (22/4/2020) pukul 07.00 WIB.

Kanit Reskrim Polsek Cipayung AKP Esti Budi Setyanta mengatakan Hendrik ditemukan dua temannya dalam keadaan tergeletak di ruang belakang warung.

"Ditemukan dalam warung kedai oleh temannya saat ingin berganti pakaian. Teman korban lalu melapor ke ketua RT setempat," kata Budi saat dikonfirmasi Rabu (22/4/2020).

Dari hasil penyelidikan awal, pada Selasa (21/4/2020) sekira pukul 21.30 WIB Hendrik terlihat sedang berbincang dengan sejumlah orang.

Jajaran Polsek Cipayung saat melakukan olah TKP jasad Hendrik Muhammad (45) yang ditemukan dalam warung di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020).
Jajaran Polsek Cipayung saat melakukan olah TKP jasad Hendrik Muhammad (45) yang ditemukan dalam warung di Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). (ISTIMEWA/Dokumentasi Polsek Cipayung)

Namun sekira pukul 23.00 WIB riuh perbincangan antara Hendrik dan sejumlah orang tak dikenal di warung itu tiba-tiba hilang.

"Pukul 23.00 WIB obrolan sudah tidak terdengar dari TKP, hingga pada pagi hari diketemukan korban dalam keadaan meninggal dunia," ujarnya.

Budi menuturkan di sekitar bagian kepala Hendrik yang masih tercatat warga Kelurahan Pondok Ranggon itu terdapat ceceran darah.

Jasad Hendrik yang ditemukan dalam keadaan tanpa baju lalu dibawa ke Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati untuk diautopsi.

"Pihak keluarga sudah dihubungi, tadi sudah datang ke lokasi. Jasadnya sekarang dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi," tuturnya.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Sumy Hastry Purwanti mengatakan Hendrik tewas akibat jadi korban penganiayaan.

Kepastian diketahui dari hasil autopsi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati yang menemukan sejumlah luka penganiayaan.

"Ada luka penganiayaan di beberapa bagian tubuh korban," kata Hastry.

Namun dia tak bisa membeberkan apa luka penganiayaan yang menewaskan Hendrik akibat senjata tajam atau benda tumpul.

Hastry hanya memastikan Hendrik merupakan korban penganiayaan dan hasil Visum Et Repertum sudah diserahkan ke penyidik.

"Meninggal karena jadi korban penganiayaan," ujarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved