Sisi Lain Metropolitan
Cerita Pilu Sumarni, Jadi Ibu Sekaligus Ayah Demi Anaknya Hingga Rela Jadi Buruh Cuci
Ditinggal tanpa kabar dan tak dinafkahi, membuat Sumarni bekerja sebagai buruh cuci gosok di rumah tetangganya
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Dua kali gagal jalani rumah tangga, Sumarni Nisin (39) berjuang nafkahi empat anaknya seorang diri.
Tetap bertahan menjadi hal yang terus dilakukan oleh Sumarni. Demi keempat anaknya yakni Fungki (18), Lada (14), Fitri (12) dan Devanda (5), ia tak pernah mengeluh akan jalan hidupnya.
Selama ini, ia dianggap sebagai sosok ibu sekaligus ayah yang kuat bagi keempat anaknya, lantaran suaminya sudah meninggalkan mereka begitu saja tanpa kabar selama bertahun-tahun.
Diceritakannya, Sumarni sempat menikah dua kali namun berujung sama, yakni ditinggal pergi sang suami tanpa kabar dan nafkah.
"Dari pernikahan pertama ia dikaruniai tiga orang anak dan pernikahan kedua, ia dikaruniai satu orang anak," katanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (22/4/2020).
Mulanya, pernikahan pertamanya dengan Irfan berjalan biasa saja. Kala itu, Sumarni hanya menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) sementara Irfan bekerja sebagai tukang potong ayam.
Meskipun kerap berbeda pendapat, Sumarni merasa itu adalah hal yang wajar dalam bahtera rumah tangga.
Namun, tepat di tahun 2006, sikap Irfan mulai berubah dan disusul dengan bangkrutnya usaha potong ayam akibat wabah flu burung.
"Irfan terlilit utang hingga tak sanggup bayar kredit motor. Terus dari situ dia pergi, tapi saya tak bertanggung jawab sama utangnya. Sebab kondisi saya saat itu baru banget melahirkan Lada sekira 10 hari," lanjutnya.
Kala itu, Sumarni bukan tak ingin mencari suaminya, hanya saja kondisinya yang baru beberapa hari melahirkan tak mungkin membuatnya berjalan jauh.
Akhirnya, sebulan kemudian Sumarni mencari keberadaan suaminya.
"Saya pergi cari dia, berangkat dari rumah Ibu saya di Cipayung ke rumah mertua. Wah sudah kemana-mana waktu itu tapi enggak ketemu Irfan dimana keberadaannya," katanya.
Ditinggal tanpa kabar dan tak dinafkahi, membuat Sumarni bekerja sebagai buruh cuci gosok di rumah tetangganya.
Kisah Kakek Jusuf Usia 90 Tahun Ngamen di Jalan Sabang, Berharap Bertemu Cucu dan Cicit di Maluku |
![]() |
---|
"Nggak Digaji Tapi dari Hati," Ucap Pak Hasan, Eks PPSU Perawat Kebun Sayur di Kolong Tol Becakayu |
![]() |
---|
Asal Usul Kolong Tol Becakayu Berubah Jadi Kebun Sayur-Mayur |
![]() |
---|
Sukses Jualan Keripik Tempe Sagu ke Luar Negeri, Susilo Buka Kelas Belajar Gratis untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Ini Sederet Istilah Pemain Narkoba di Kampung Boncos Jakarta Barat |
![]() |
---|