Antisipasi Virus Corona di Bekasi

Sukarman Jualan Asinan Naik Sepeda Saat PSBB Bekasi: Anak Saya Masih Kuliah dan Buat Biaya Makan

Pria yang akrab disapa Arman ini mengaku omzetnya turun dari Rp 500.000 menjadi Rp 200.000 saat PSBB

Editor: Erik Sinaga
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan diterapkan di Jakarta selama 14 hari atau dua pekan guna mengantisipasi virus corona atau Covid-19 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI- Sukarman (66) tetap berjuaan asinan walau Pemerintah Kota Bekasi telah menerapkan Penerapan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi memutus penyebaran virus corona penyebab Covid-19.

Sukarman berjualan asinan menggunakan sepeda. Sukarman sadar betul penjualannya selama penerapan PSBB berkurang drastis.

Sebagaimana diketahui, kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi masih terus meningkat setiap hari. Data paling akhir pada Selasa (21/4/2020), ada 202 pasien positif di Kota Bekasi.

Sejak PSBB, tidak banyak orang yang membeli dagangannya meski dia sudah berkeliling.

Pria yang akrab disapa Arman ini mengaku omzetnya turun dari Rp 500.000 menjadi Rp 200.000.

Penjual Asinan di Jati Asih Bekasi, Selasa (21/4/2020)
Penjual Asinan di Jati Asih Bekasi, Selasa (21/4/2020) (Istimewa)

“Turun banget omzetnya jadi Rp 200.000 bahkan kadang malahan sampai kurang Rp 100.000 bahkan kurang,” ucap Arman, saat dihubungi, Selasa.

Meski omzetnya berkurang bahkan kadang kala asinannya tidak habis, Arman tetap semangat untuk berkeliling jualan.

Hal itu ia lakukan untuk bisa makan dan mencukupi kebutuhan keluarganya.

“Anak saya juga masih ada yang kuliah satu orang makanya buat biayai kuliah dia sama buat makan,” ucap Arman.

Bagi Arman, hal yang lebih menakutkan adalah tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga.

Meskipun risikonya adalah bekerja dengan bayang-bayang penyebaran corona di luar rumah.

“Ya mau bagaimana lagi ini kan kita butuh uang juga mau makan, susah mbak kalau ngandelin orang kan buat kasih makan kita,” ujar Arman.

Tidak diizinkan berkeliling oleh anak

Beberapa hari belakangan ini, lanjut Arman, ia tak lagi berkeliling lantaran tak diperbolehkan anak-anaknya.

Mereka khawatir ayahnya akan tertular Covid-19, apalagi usia Arman sudah tidak muda lagi.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved