Persija Jakarta
Transformasi Posisi Bermain di Persija, Ramdani Lestaluhu Ungkap Posisi Favorit di Lapangan
Selama memperkuat tim Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu harus rela mengalami perubahan posisi dalam bermain di lapangan.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Selama memperkuat tim Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu harus rela mengalami perubahan posisi dalam bermain di lapangan.
Ramdani Lestaluhu bergabung dengan tim Macan Kemayoran pada tahun 2007. Saat itu, Ramdani masih berusia 15 tahun dan menjadi pemain termuda yang memperkuat Persija Jakarta.
Saat pertama kali bergabung dengan Persija, Ramdani Lestaluhu diminta oleh tim pelatih mengisi sektor sayap penyerangan.
Padahal, posisi asli pemain asal Tulehu, Maluku, itu menempati sektor tengah atau berposisi gelandang serang.
Posisi gelandang serang sudah ditempati Ramdani ketika menimba ilmu di Sekolah Sepak Bola (SSB), Diklat Ragunan, dan memperkuat Timnas Indonesia junior.
Namun ketika pertama kali bergabung dengan Persija Jakarta, harus merelakan posisinya berpindah menempati sektor sayap.
"Kalau saya yang jelas tipikal bermainnya bertahannya kurang. Setiap pemain pasti memiliki kelebihan masing-masing. Kalau saya dari dulu ssb, diklat ragunan, dan timnas junior lebih banyak main di gelandang serang," kata Ramdani Lestaluhu.
Pelatih Persija pada tahun 2007, Sergei Dubrovin sengaja memindahkan posisi Ramdani ke sayap karena stok pemain di lini tengah menumpuk.
Saat itu, Macan Kemayoran diperkuat pemain-pemain senior dan memiliki kualitas bagus di sektor tengah.
Ramdani mengaku tidak keberatan posisi bermainnya mengalami pergeseran menjadi ke sayap.
Berkat perpindahan posisi tersebut, karir Ramdani Lestaluhu terus meningkat dan mampu menjadi andalan tim pelatih Macan Kemayoran dari setiap tahunnya.
"Ketika pertama kali masuk Persija ga mungkin masuk di posisi gelandang, karena banyak pemain bintang dan senior tahun 2007. Sedangkan saya masih kecil. Jadinya sama pelatih karena ga mungkin duel sama pemain yang lebih besar, jadinya ditaro di sayap," tambahnya.
Setelah beberapa musim bermain di sayap, Ramdani Lestaluhu kembali berpindah posisi ke gelandang serang pada tahun 2017.
Saat itu, pelatih asal Brasil, Stefano Cugurra atau Teco merubah kembali posisi bermain Ramdani Lestaluhu ke bentuk permainan aslinya.
Perpindahan posisi tersebut tidak membuat Ramdani kesulitan dalam beradaptasi. Sebab, posisi tersebut sudah pernah dijalankan ketika bermain di level junior.
"Sekarang adaptasi lagi ke tengah. Tapi alhamdulillah itu kan posisinya ga asing dengan tipikal menyerang, saya rasa pemain bertipe menyerang akan mampu bermain di posisi menyerang," ujar Ramdani.
Lebih lanjut, Ramdani mengatakan, salah satu kunci sukses memerankan dua posisi berbeda karena permainan sepak bola harus menggunakan otak dan intelektual.
"Sepak bola itu bukan hanya fisik, kecepatan, tapi juga butuh otak dan intelektual," tutup pemain jebolan Diklat Ragunan tersebut.
Ramdani Lestaluhu Bocorkan Target Besar Bersama Persija
Gelandang Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu tidak pernah mempunyai ambisi mencetak gol dan mendapatkan penghargaan pribadi di setiap kompetisi yang diikuti.
Pemain asal Tulehu, Maluku, itu memiliki tujuan lain yakni mementingkan kerja sama tim dan memberikan kemenangan bagi tim yang diperkuatnya.
Menurut Ramdani, kemenangan tim lebih penting dari pada mengejar gol di setiap pertandingan yang dimainkan.
Mencetak gol lebih fokus kepada pemain berposisi penyerang.
"Kalau diri pribadi saya tidak pernah berambisi buat dapatkan itu. Saya juga ga pernah berpikir buat cetak gol. Yang saya tahu, tim itu bagaimana bisa memenangkan pertandingan," kata Ramdani dalam wawancara dengan Persija Tv.
Pemain berusia 28 tahun itu menjelaskan, mencetak gol dalam pertandingan merupakan bonus dari hasil kerja keras yang dilakukan di lapangan.
"Gol itu datang ketika kita berusaha dan tiba-tiba dapat gol. Itu rezeki. Yang penting menang, menang, dan menang," tambahnya.
Lebih lanjut, Ramdani tidak pernah mengejar pencapaian menjadi pemain terbaik atau pun pencetak gol terbanyak di akhir musim.
Semua yang didapatkan saat ini merupakan hasil dari buah kerja keras yang dikerjakan dalam latihan.
"Saya ga pernah berpikir prestasi pribadi dan pujian orang, saya juga ga pernah menuntut itu. Kalau ada orang yang muji ya alhamdulillah," ujarnya.
Target dan ambisi besar Ramdani Lestaluhu dalam dunia sepak bola adalah memberikan banyak prestasi bagi tim yang diperkuat.
Selain itu, pemain yang identik dengan nomor punggung 7 itu berhasrat membawa tim yang diperkuatnya mendapatkan semua gelar di semua kompetisi yang diikuti.
"Ambisi saya pribadi kepada klub yang saya bela bisa mendapatkan banyak gelar. Bukan hanya di liga domestik tapi juga interasional. Ambisi pribadi saya ingin membawa tim yang dibela bisa mendapatkan semua gelar," tutup Ramdani.
Seperti diketahui, Ramdani Lestaluhu sudah bergabung dengan tim Macan Kemayoran sejak tahun 2007.
Kala itu, Ramdani masih berusia 15 tahun dan menjadi pemain termuda yang memperkuat Persija Jakarta.
Pada musim kompetisi 2012-2013, Ramdani memutuskan pindah ke Sriwijaya FC. Namun, satu musim berselang kembali ke Persija Jakarta dan bertahan sampai dengan saat ini.
Pesepakbola Indonesia Inspirasi Ramdani Lestaluhu

Pemain tengah Persija Jakarta, Ramdani Lestaluhu mengungkapkan sosok idola dan inspirasinya dalam berkarier di dunia sepak bola.
Ramdani Lestaluhu memiliki beberapa kriteria dalam menentukan sosok panutan dalam bermain di lapangan.
Sosok yang mampu menginspirasi Ramdani Lestaluhu adalah pemain yang mampu ditempatkan di berbagai posisi ketika bermain di lapangan.
"Biasanya saya menyukai pemain yang multifungsi. Seperti pemain bertahan yang bisa menyerang. Gelandang bisa bertahan dan menyerang dan juga bisa menjadi playmaker," ujar Ramdani, dalam wawancaranya dengan Persija Tv.
Pemain asal Tulehu, Maluku, itu mengatakan, salah satu sosok idolanya dalam bermain bola adalah Imran Nahumarury.
Sosok Imran dinilai mempunyai kemampuan bagus dalam bermain. Terlebih, keduanya sama-sama berasal dari Desa Tulehu.
Menurut Ramdani, saat bermain Imran Nahumarury mampu menjadi penyambung bola yang bagus antar lini di dalam tim.
"Kalau dulu saat saya masih di kampung, saya mengidolakan Imran Nahumarury. Cara dan teknik dia mengoper bola sangat bagus," ucap Ramdani.
Selain Imran, pemain yang identik dengan nomor punggung 7 itu mengidolakan dua legenda sepak bola Indonesia lainnyanya yakni Firman Utina dan Ponaryo Astaman.
Ramdani mengidolakan Firman karena mempunyai visi dan misi bermain bagus. Sedangkan, Ponaryo bermain lugas dan rapih ketika mengawal barisan lini tengah.
"Saat saya sudah di Jakarta, saya mengidolakan Firman Utina. Selain dia jago dalam mengirim umpan panjang, drible bolanya juga bagus," kata Ramdani.
"Satu lagi saya juga suka Pornaryo. Dia tipikal pemain yang bertahannya sangat bagus dan simpel," tambahnya.
Lebih lanjut, Ramdani memiliki satu sosok pemain lain yang disukainya dan masih aktif bermain sampai dengan saat ini. Pemain yang dimaksud adalah Evan Dimas Darmono.
Kini, kedua pemain tersebut dipersatukan dalam tim yang sama yakni memperkuat Persija Jakarta.
• Hindari Penyebab Bau Mulut Saat Puasa, Berikut Cara Pencegahannya
• PSBB di Jakarta Utara, Kriminalitas Turun Namun Penyebaran Hoaks Meningkat
• Dinas Perhubungan Tangerang Masih Tunggu Keputusan BPTJ Soal Larangan Mudik
Menurut Ramdani, cara bermain yang ditampilkan Evan Dimas sangat cerdas karena mampu menjadi penyambung lini belakang, tengah, dan depan.
"Kalau sekarang saya suka Evan Dimas. Dia bermain dengan baik dan satu kelebihan dia, Evan merupakan pemain yang bermain dengan intelektual yang bagus," tutup mantan pemain Timnas Indonesia U-23 tersebut.