Jokowi Tegas Sebut Mudik dan Pulang Kampung Beda, Najwa Shihab Mengkritik saat Dengar Penjelasannya
Presiden Jokowi tegas menyebut mudik dan pulang kampung adalah kegiatan yang berbeda. Jokowi kemudian memberikan penjelasan terkait pernyataannya.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Presiden Jokowi tegas menyebut mudik dan pulang kampung adalah kegiatan yang berbeda.
Jokowi kemudian memberikan penjelasan terkait pernyataan kontroversialnya itu.
Mendengar pernyataan Jokowi, Najwa Shihab langsung melayangkan kritik.
TONTON JUGA
Peristiwa tersebut terjadi, saat Jokowi hadir sebagai narasumber di acara Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).
Mulanya Najwa Shihab menanyakan perihal arus masyarakat yang sudah mencuri start mudik saat pandemi Covid-19.
"Kontroversi mudik, data dari Kemenhub sudah hampir 1 juta orang curi start mudik, faktanya sudah terjadi penyebaran orang di daerah bapak," kata Najwa Shihab ke Jokowi, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Najwa Shihab, pada Kamis (23/4/2020).
Jokowi mengatakan hal tersebut bukanlah mudik, melainkan pulang kampung.
"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung," ucap Jokowi.
• Najwa Sebut Terawan Diminta Mundur, Jokowi Ungkap Kerja Keras Sang Menkes: Tak Ada yang Sempurna
TONTON JUGA
Mendengar ucapan Jokowi, Najwa Shihab langsung tersenyum dan bertanya apa perbedaan dari mudik dan pulang kampung.
"Apa bedanya?" tanya Najwa Shihab.
Jokowi menjelaskan pulang kampung merupakan kegiatan orang-orang yang semula bekerja di Jakarta lalu kembali ke kampung halamannya.
"Memang bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan, ya mereka pulang. Karena anak istrinya ada di kampung," kata Jokowi.
Sementara mudik menurut Jokowi dilakukan pada hari raya Idul Fitri.
• Yasonna Minta Napi Asimilasi Tak Disalahkan Soal Maraknya Kejahatan, Hotman Paris: Ngomong Apa Sih
"Ya kalau mudik itu di hari Lebarannya, beda, untuk merayakan Idul Fitri. Kalau yang namanya pulang kampung itu bekerja di Jakarta, tetapi anak istrinya ada di kampung," kata Jokowi.
Najwa Shihab menganggap statment Jokowi hanya berbeda pada waktu melaksanakannya saja.
"Itu timing saja kan, faktanya orang sudah mudik dan bisa menyebarkan (Corona)?" timpal Najwa Shihab.
Jokowi menjelaskan orang-orang daerah yang bekerja di Jakarta lebih terjamin keselamatannya saat pulang ke kampung halamanya.
Pasalnya di sana mereka melewati masa karantina terlebih dahulu.
• Warga di Serang Disebut Wafat Karena Kelaparan, Adik Bantah: Dia Pingsan saat Bungkusin Sembako
"Coba dilihat juga di lapangan, ini lapanan yang kita lihat. Di Jakarta, mereka menyewa ruang 3x3 atau 3x4, isinya 8 orang atau 9 orang," jelas Jokowi.
"Mereka di sini tidak bekerja. Lebih berbahaya mana? Di sini, di dalam ruangan dihuni 9, 8 orang, atau pulang ke kampung tapi di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa?" imbuhnya.
Jokowi mengatakan saat ini di setiap wilayah sudah menyiapkan langkah dalam menerima warga dari luar.
"Saya kira sekarang semua desa sudah menyiapkan isolasi ini, yang pulang dari Jakarta. Lebih bahaya mana? Saya kira kita harus melihat lebih detail lapangannya, lebih detail angka-angkanya," kata Jokowi.
• Viral Video 2 Warga Kurus Kering Minta Makan saat Didatangi Aparat, Hotman Paris Tegur Warga Sekitar
SIMAK VIDEONYA:
Terpisah dalam keterangan postingan, Najwa Shihab mendapat data dari Kemenhub sudah ada 900 ribu orang yang mudik sebelum ada pelarangan.
"Perbincangan saya dengan Presiden Jokowi kemarin berlangsung jam 9.30 pagi, sebelum Ratas dilakukan.
Saya sempat bertanya soal mudik dan mengapa larangan itu belum dikeluarkan padahal data Kemenhub menunjukkan sudah 900 ribu org "curi start" mudik.
Selesai interview sekitar jam 10 pagi.
Pak Jokowi kemudian melanjutkan agenda Ratas jam 11.
Dan saat Ratas itulah keluar pernyataan Presiden. Mudik akan dilarang.
Wawancara eksklusif dengan Presiden Jokowi lengkapnya di @matanajwa jam 20 wib malam ini.
#matanajwa #CatatanNajwa," tulis dalam keterangan.