Puasa di Tengah Pandemi Corona, Satpol PP Tetap Izinkan Masyarakat Jualan Takjil

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Kepala Satpol DKI Jakarta Arifin memastikan, pihaknya masih mengizinkan para pedagang takjil berjualan di tengah pandemi Covid-19.

Para penjual takjil sendiri biasanya mulai menjamur saat bulan suci ramadan, khususnya menjelang waktu berbuka.

Meski mengizinkan, Arifin mengingatkan para pedagang untuk tetap memperhatikan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Iya (boleh berjualan), takjil kan sektor pangan. Tapi prinsipnya enggak boleh makan di tempat," ucapnya, Kamis (23/4/2020).

"Protokol kesehatannya kan gitu, jadi beli langsung bawa bungkus," sambungnya.

Tak hanya itu, ia pun meminta seluruh pedagang takjil untuk selalu memakai masker saat berjualan.

Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus asal Wuhan, Tiongkok tersebut.

"Kalau ramai, antrean juga harus diatur, jaga jaraknya kalau memang ramai," ujarnya saat dihubungi.

• Korban PHK Bacok Satu Keluarga, Pelaku Tepergok saat Curi Uang dan Ponsel Hingga Korban Trauma

• Warga Pondok Ranggon Diduga Dibunuh dalam Warung, Tetangga Lihat Luka di Bagian Leher

Selain itu, peraturan PSBB, anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini juga meminta para penjual takjil untuk tetap mematuhi peraturan ketertiban umum.

Dimana para penjual takjil itu dilarang berjualan di atas trotoar atau memakan badan jalan.

"Kalau mau di depan rumah berjualan takjil, ya boleh, punya toko atau kios, ya boleh juga," kata Arifin.

"Yang enggak boleh adalah tempat-temlat yang emang enggam boleh berdagang, seperti di trotoar," tambahnya.