Penemuan Jasad Pria di Warung

Warga Pondok Ranggon Dihebohkan Penemuan Jasad Pria, Tewas Akibat Penganiyaan dengan Luka di Leher

Dari hasil autopsi, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati mendapati lebih dari satu luka penganiayaan pada jasad Hendrik

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Tampak depan warung tempat jasad Hendrik Muhammad (45) ditemukan, Cipayung, Jakarta Timur, Kamis (23/4/2020). 

Namun dia tak bisa membeberkan apa luka penganiayaan yang menewaskan Hendrik akibat senjata tajam atau benda tumpul.

Hastry hanya memastikan Hendrik merupakan korban penganiayaan dan hasil Visum Et Repertum sudah diserahkan ke penyidik.

"Meninggal karena jadi korban penganiayaan," ujarnya.

Omzet Turun, Bisnis Kopi Marc Klok di Makassar Terganggu Akibat Covid-19

Sejumlah Kebutuhan Pokok Didiskon di Promo Indomaret yang Berlaku Tanggal 22-28 April 2020

Lafal Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga, Serta 8 Golongan Yang Berhak Menerima

5 Resep Masakan Cocok untuk Menu Santap Sahur, Ada Sayur Bening Hingga Kering Tempe

Pegawai Bandara Soekarno-Hatta yang Jadi Korban PHK karena Dampak Covid-19 Dapat Bantuan

Luka di leher

Hasil autopsi tim dokter forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati memastikan Hendrik Muhammad (45) tewas akibat penganiayaan.

Kematian Hendrik sebagai korban pembunuhan sudah didengar warga RW 04 Kelurahan Pondok Ranggon, Jakarta Timur.

Sampai saat ini mereka masih bertanya-tanya siapa gerangan orang yang menghabisi nyawa Hendrik.

Jasad Hendrik ditemukan di dalam warung pada Rabu (22/4/2020) pukul 07.00 WIB di dalam warung.

Mereka mengaku pada Selasa (21/4/2020) malam itu tak terdengar suara ribut dari arah warung Hendrik.

"Kalau dibilang dibunuh ya mungkin juga karena memang kita lihat ada luka," ucap Emma (24), warga setempat kepada wartawan, Kamis (23/4/2020).

"Tapi memang enggak ada yang mendengar suara orang ribut, piring pecah atau lainnya," sambung Emma.

Suara yang warga dengar malam itu dari warung tempat Hendrik tinggal hanya perbincangan sejumlah orang tak dikenal pada pukul 21.30 WIB.

Namun suara tersebut sepenuhnya lenyap pukul 23.00 WIB, sehingga warga tak memiliki dugaan siapa pelaku dan motif pembunuhan.

"Kita tahu dia meninggal karena pintu warung dalam keadaan terbuka, dari luar sudah kelihatan jasadnya," ucap Emma.

"Pas dicek ya memang ada luka, ada darah di sekitar jasad," ia menegaskan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved