Penemuan Jasad Pria di Warung
Warga Pondok Ranggon Dihebohkan Penemuan Jasad Pria, Tewas Akibat Penganiyaan dengan Luka di Leher
Dari hasil autopsi, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati mendapati lebih dari satu luka penganiayaan pada jasad Hendrik
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Risma (50), warga lainnya juga mengaku tak mendengar suara gaduh apa pun dari warung yang semenjak pandemi Covid-19 sudah tutup.
Hingga Selasa siang, Hendrik yang masih tercatat warga RW 04 Kelurahan Pondok Ranggon pun tampak tak memiliki masalah.
"Enggak ada yang tahu kalau dia dibunuh. Pas siang masih beli makan, biasa saja."
"Dia punya rumah, tapi kadang memang tinggal di warung itu," tutur Risma.
Selain tak mendengar suara gaduh, seluruh akses menuju warung tempat jasad Hendrik ditemukan ditutup warga guna mencegah penularan Covid-19.
Sedikitnya ada lima akses menuju warung yang berada di area makam dan saat malam ditutup dan dijaga warga.
Sehingga orang tak dikenal tak diperkenankan masuk area makam.
"Memang kalau malam sepi, namanya dalam kuburan kan," ucap Risma.
Apalagi semenjak ada Corona ini, makin sepi.
"Jalan pada ditutup, kalau ada tamu warga pun tetap susah masuk," lanjut dia.
TribunJakarta.com telah berupaya mengonfirmasi kepastian penyebab tewasnya Hendrik kepada Kapolsek Cipayung Kompol Tatik Suhartatik.
Hingga berita ditulis upaya konfirmasi yang dilakukan kepada orang nomor satu di Polsek Cipayung itu urung membuahkan hasil. (TribunJakarta.com)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/tampak-depan-warung-tempat-jasad-hendrik-muhammad-45-ditemukan-cipayung-2.jpg)