Penemuan Pria Korban Penganiayaan

Hamil 2 Bulan, Tangis Histeris Istri Sopir Taksi Online Korban Begal di Pulogadung

Hariyani Fitri (30) tak dapat membendung tangisanya saat tiba di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati tempat jenazah suaminya diautopsi.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Hariyani Fitri (30) tak dapat membendung tangis saat tiba di Instalasi Forensik Rumah Sakit Polri Kramat Jati tempat jenazah suaminya diautopsi.

Tangisnya pecah sebelum melihat jasad sang suami Ade Bachtiar Rifai (35), sopir taksi online korban begal pada Kamis (30/4/2020) sore.

Kehilangan suami tercinta membuat Fitri menangis histeris, keseimbangannya nyaris goyah sebelum menanti proses autopsi Ade.

"Biasanya kalau istrinya pulang kerja dijemput almarhum," ujar kerabat Ade, Feri Riandi (41) di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).

"Lagi hamil anak kedua, kandungannya baru dua bulan," imbuh Feri. 

Meski sedih, Fitri yang tiba sekira pukul 11.00 WIB di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha tegar.

Ributkan Logo Bantuan Presiden, Fadli Zon Dikirimi Foto Prabowo Kasih Bantuan ke Pemkot Bekasi

Ia tiba bersama putrinya, Afikah Zulfa Bachtiar (8).

Sejumlah anggota keluarga yang lebih dulu tiba di Rumah Sakit Polri Kramat Jati berusaha menenangkan hingga tangis Fitri mereda.

Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Menurut Feri, anak pertama almarhum baru kelas dua sekolah dasar.

Sebagai kakak ipar, Feri melihat Ade sebagai tipe family man.

"Almarhum itu orangnya baik, sayang sama keluarga. Kalau hari Sabtu, Minggu pasti di rumah sama keluarga," sambung dia.

Fitri diliputi kekalutan sebelum pihak keluarga mendapat informasi yang pasti jika Ade benar korban begal dari media sosial pada Kamis malam.

Sejak pukul 20.00 WIB saat handphone Ade sudah tak lagi aktif, Fitri mulai gelisah mempertanyakan nasib suaminya.

Kenal di Medsos, Ghea Youbi Ungkap Alasan Terima Gelandang Persib Bandung Jadi Pacarnya

Menurut Feri, Ade hanya sambilan sebagai sopir taksi online.

Ia punya kebiasaan sudah pulang ke rumah, sebelum pukul 19.00 WIB.

Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
Hariyani Fitri (rambut panjang) saat menjemput jenazah suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Tapi pas diteleponin sama adik saya (Fitri) handphone enggak aktif," tuturnya.

Fitri kian terpukul saat mendapat informasi Ade jadi korban begal.

Terakhir kali Fitri masih berkomunikasi dengan suaminya sekira Kamis siang pukul 14.00 WIB.

Ade mengaku saat itu bakal menjemputnya di tempat kerja.

Nahas, janji itu kandas akibat ulah begal yang pura-pura menjadi penumpang mobil taksi online Ade.

Penumpang tersebut membunuh Ade lalu membawa kabur mobil Honda Brio berpelat B 2939 FKK.

"Saya enggak tahu posisi almarhum terakhir di Pulogadung atau di mana," beber Feri.

"Istrinya kan syok, belum sempat cerita soal WhatsApp terakhir gimana," lanjut Feri.

Awal di Rumah Aja Karena PSBB, Raisa Akui Kerap Kenakan kaus dan Boxer Milik Hamish Daud

Pantauan TribunJakarta.com, Fitri tampak lebih tenang setelah jenazah Ade dipindahkan dari Instalasi Forensik ke ruang Transit Jenazah Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

Meski harus dipapah anggota keluarga lainnya, Fitri berusaha menahan tangis saat memasuki ruangan itu.

Pun beberapa saat dia setelah keluar dari ruang Transit Jenazah.

Dia kembali masuk seakan tak ingin jauh dari jasad suaminya.

Fitri baru keluar saat petugas hendak membawa jasad suaminya ke mobil jenazah menuju rumah duka lalu dimakamkan.

Namun sorot mata Fitri tak lepas saat petugas membawa keranda berisi jasad suaminya ke dalam mobil.

Ade dimakamkan keluarga di TPU Kampung Selang, Cipayung, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi.

Pengusaha Ayam Goreng 

Pelaku membuang Ade dalam kondisi sekarat di Jalan Gurame, Kelurahan Jati, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Kamis (30/1/2020) pukul 16.30 WIB.

Ia tewas akibat mendapat luka parah di punggung dari pelaku yang membegal mobilnya.

Setahu Feri, Ade sempat mengabarkan kepada istrinya baru selesai mengantar penumpang dari Karawang ke Jakarta.

"Mungkin pas dapat orderan kedua itu dari pelaku begalnya," terang Feri. 

Hariyani Fitri (30) saat memandangi jasad suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020).
Hariyani Fitri (30) saat memandangi jasad suaminya di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (1/5/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Feri menambahkan, Ade sebenarnya pengusaha ayam goreng waralaba.

"Dia pengusaha ayam (fried chicken) Chicago. Jadi sopir taksi sambilan saja, kalau narik juga enggak setiap hari," ungkap Feri.

"Jadi enggak kejar setoran banget lah," ia menambahkan.

Mobil Honda Brio warna hitam berpelat B 2939 FKK yang digunakan Ade jadi kendaraan untuk narik baru dibeli sebulan lalu.

Merujuk keterangan personel Satreskrim Polrestro Jakarta Timur ke pihak keluarga, Ade jadi korban begal.

"Kata polisi diminta doain saja biar pelaku cepat ketangkap," tuturnya.

Sempat Minta Tolong

Martin, pengemudi ojek online, yang saat melintas di lokasi kejadian menjelaskan korban ditemukan tanpa identitas.

Ia sempat melihat mobil Honda Brio warna hitam berhenti dalam keadaan mesin masih menyala lalu membuat korban.

"Korbannya ini dibuang dalam keadaan sekarat," ucap Martin, Kamis (30/4/2020).

Warga sore itu melihat banyak darah keluar dari belakang leher korban.

"Saya enggak tahu lukanya karena apa, pokoknya banyak darah," beber dia.

Kala itu, korban pria yang berkaus oblong dan celana panjang itu masih dalam keadaan bernafas.

Tapi korban sudah tak sempat mengucap apa pun dan beberapa detik kemudian menghembuskan nafas.

Dari informasi yang didapat TribunJakarta.com di lapangan, korban dalam kondisi sekarang saat diturunkan dari mobil, sempat berjalan.

"Pas turun dari mobil dia sempat nyeberang. Dia sempat minta tolong ke warga," imbuh Martin.

Sebelum 'dibuang' dari mobil, korban mendapat penganiayaan dari pelaku yang melarikan mobilnya.

"Enggak lama korban ditemuin warga, mobilnya ini kabur, langsung ngebut ke arah Jalan Pemuda."

"Mobilnya nyaris nabrak mobil antar galon, tapi berhasil kabur," ujarnya.

Sopir Taksi Online Tewas Dibegal di Pulo Gadung, Terkuak WA Terakhir dengan Istri yang Sedang Hamil

1.526 IKM dan UKM di Jakarta Produksi 20 Juta Masker Kain, Anies Bicara Soal Penjahit

Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19, Gelandang Persija Sumbang 200 Makanan dan 150 Kue di Palu

Joni, warga setempat di lokasi sebelum korban meregang nyawa, membenarkan keberadaan mobil Honda Brio di lokasi.

Ia tak melihat sosok penumpang lain di dalam mobil karena pelaku lebih dulu kabur meninggalkan korban dalam keadaan sekarat.

"Enggak lama mobilnya pergi, korban mati," terang Joni.

Joni memastikan saat warga menemukan korban sudah mendapat luka parah di punggung.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved