Antisipasi Virus Corona di DKI

Anies Pastikan Peraturan Ketat Warga Jakarta yang Nekat Mudik Dilarang Balik & Libatkan TNI-Polri

Anies Baswedan mengingatkan, warga yang telanjur mudik tidak akan bisa kembali ke Jakarta dengan mudah.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta/Dionisus Arya Bima Suci
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat ditemui di Balai Kota, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (23/3/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap dua di Jakarta diikuti dengan sejumlah langkah yang dipertegas dengan regulasi dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedn menyiapkan regulasi pergerakan dari luar Jakarta Anies mengatakan akan ada regulasi yang mengatur pergerakan warga dari daerah ke Jakarta.

Dia mengingatkan, warga yang telanjur mudik tidak akan bisa kembali ke Jakarta dengan mudah.

"Kita sedang menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan orang masuk Jakarta sesudah musim Lebaran," kata Anies saat jumpa pers di Balaikota, Jumat (1/5/2020).

"Jadi hati hati, kalau pulang, belum tentu bisa kembali ke Jakarta lagi dalam waktu singkat," tambah dia.

Oleh karena itu, Anies mengimbau warga DKI Jakarta untuk tidak pulang kampung karena akan sulit kembali lagi ke Jakarta.

Dia belum menjelaskan regulasi seperti apa yang akan dikeluarkan untuk warga yang kembali dari kampung halaman.

Namun, dia memastikan peraturan itu akan ketat mengatur pergerakan pemudik.

"Kepada semua untuk menaati anjuran, karena bila Anda pulang kampung, belum bisa masuk ke Jakarta kembali dalam waktu singkat. Kita sedang menyusun regulasinya," ucap dia.

Regulasi ini pun disusun sebagai salah satu upaya Pemprov DKI dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19.

"Jadi saya ingin semua menyadari pentingnya berada di tempat kita sekarang dan tidak meninggalkan kota Jakarta," kata Anies.

"Nanti kalau sudah selesai akan dikeluarkan dan akan ada pembatasan sangat ketat untuk masuk Jakarta," sambungn

Kerahkan personel TNI dan Polri

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal mengerahkan personel kepolisian dan TNI guna mencegah pemudik balik ke Jakarta usai lebaran.

Hal ini dilakukan untuk menegakan aturan pembatasan masuk ke ibu kota bagi masyarakat yang nekat mudik lebaran.

"Ini akan dikerjakan bersama-sama antara Pemprov, kepolisian, dan TNI supaya ini bisa terlaksana dengan baik," ucapnya, Sabtu (2/5/2020).

Untuk itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini meminta masyarakat untuk mematuhi arahan dari Presiden Joko Widodo.

Sebab, bagi masyarakat yang nekat mudik, maka dipastikan orang tersebut tak akan bisa kembali ke Jakarta dalam waktu dekat.

"Karena itu saya berpesan bagi warga Jakarta, jangsn tinggalkan kota ini, karena kalau anda meninggalkan kota ini sekarang, belum tentu anda bisa kembali cepat," ujarnya.

Meski demikian, Anies tak menjelaskan secara detail mekanisme pembatasan yang bakal diterapkan usai lebaran nanti.

Ia menyebut, pihaknya kini masih terus menggodok aturan pelarang pemudik balik ke Jakarta tersebut.

"Nanti akan ada prosedurnya tersendiri, itu sedang difinalkan, nsnti setelah final pasti akan kami umumkan," kata Anies.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menyiapkan peraturan yang membatasi warga luar Jakarta masuk ke Ibu Kota setelah Hari Raya Idul Fitri pada akhir Mei 2020.

Hal tersebut dilakukan dalam rangka mencegah potensi penyebaran virus corona atau Covid-19.

Saat ini, Anies Baswedan mengaku sedang menyusun regulasi untuk mangatur soal pembatasan tersebut.

“Kami menyusun regulasi untuk membatasi pergerakan masuk Jakarta sesudah musim lebaran. Karena itu, bagi warga Jakarta seperti juga arahan bapak Presiden untuk tidak mudik atau pulang kampung,” kata Anies Baswedan saat jumpa pers di Balai Kota DKI, Jumat (1/5/2020).

“Karena bila Anda pulang, belum tentu bisa balik ke Jakarta dalam waktu singkat. Nanti kalau regulasi sudah selesai, akan ada pembatasan amat ketat untuk masuk Jakarta,” tambah Anies.

Meski demikian, Anies belum membeberkan mekanisme pembatasannya.

Dia beralasan, teknis pelaksanaannya akan disampaikan setelah payung hukum pembatasan pemudik yang balik ke Jakarta selesai dibuat.

"Ada mekanisme lain tapi nanti diumumkan bila regulasi selesai. Jadi bukan seperti operasi justisia yah, tidak ada lagi operasi seperti itu. Tapi yang ini akan berbeda," jelas Anies.

Dalam kesempatan itu, Anies mengingatkan pentingnya warga Jakarta tetap berada di rumah dan mematuhi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dikeluarkan DKI. Upaya ini dilakukan untuk menghindari penularan virus corona (Covid-19).

Sekalipun keluar rumah untuk keperluan mendesak, warga diimbau memakai masker karena dianggap mampu menghindari penularan virus antar pribadi masyarakat.

“Saya ingin semua menyadari pentingnya berada di rumah dan tidak meninggalkan Jabodetabek, termasuk Jakarta,” imbuhnya.

Hal itu dikatakan Anies usai rapat dengan Forum Pimpinan Komunikasi Daerah (Forkopimda) yang terdiri dari Pemprov DKI, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya, Kejaksaan Tinggi DKI, Pengadilan Tinggi DKI dan sebagainya. Saat itu, mereka mengevaluasi pelaksanaan PSBB pada fase pertama (10 April-23 April) dan fase dua PSBB (24 April-22 Mei).

Anies menyebut, dari sisi aspek kesehatan laju pertumbuhan kasus baru Covid-19 mengalami penurunan. Akan tetapi dia mengimbau masyarakat tetap harus waspada dan tetap mengikuti ketentuan PSBB yang dikeluarkan pemerintah.

“Penurunan ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB kendor, tapi harus lebih disiplin dan lebih ketat karena masih ditemukan kasus positif Covid-19 di masyarakat,” katanya.

“Jadi adanya peristiwa penurunan beberapa hari ini tidak boleh diartikan sebagai PSBB sudah selesai. Tapi belum selesai, Jakarta belum merdeka dari Covid-19,” tambahnya.

135 pasien Covid-19 di Jakarta sembuh

Jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh hari ini di Jakarta mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarts Fify Mulyani mengatakan, ada penambahan 135 pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh.

Dengan demikian, sampai saat ini sudah ada 562 pasien yang sembuh dari penyakit Covid-19 di Jakarta.

"Perkembangan terkini, sebanyak 562 orang dinyatakan sembuh dari total 4.355 orang kasus positif," ucapnya, Sabtu (2/5/2020).

Angka 4.355 pasien positif Covid-19 ini sendiri meningkat 72 kasus dibandingkan Jumat (1/5/2020) kemarin.

Kemudian, angka kematian akibat virus corona (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 juga mulai mengalami penurunan.

Dibandingkan kemarin, hari ini ada penambahan 7 pasien, sehingga jumlah pasien meninggal sebanyak 400 orang.

"Sebanyak 2.089 pasien lainnya masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 1.304 orang melakukan self isolation," kata Fify.

Jumlah ini bisa kembali meningkat, mengingat ada 1.411 orang yang masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Selain itu, ada 994 pasien berstatus dalam pengawasan (PDP) dan 217 orang masih dalam pemantauan (ODP). (TribunJakarta.com/Dion)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved