Virus Corona di Indonesia

Respon Calon Pemudik dan Kondisi Bandara-Terminal Usai Menhub Izinkan Transportasi Beroperasi Lagi

Pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi akan melonggarkan transportasi di tengah pandemi virus corona, langsung direspon calon pemudik.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Suasana check-in internasional di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta yang terlihat sepi sejak Virus Corona atau Covid-19, Kamis (2/4/2020) 

TRIBUNJAKARTA.COM - Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang mulai dikunjungi para calon penumpang pada Kamis (7/5/2020).

Pemandangan tersebut terlihat setelah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkap akan melonggarkan transportasi di tengah pandemi virus corona ini.

Hal tersebut juga tertuang dalam penerbitan Surat Edaran (SE) No. 4/2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19 yang dikeluarkan Gugus Tugas.

Timoti (24) satu dari calon penumpang yang mendatangi Bandara Soetta pada hari ini.

Pantauan Warta Kota, ia tampak kelimpungan di Terminal 3 Keberangkatan Domestik.

Pemuda itu terlihat berdebat dengan petugas.

Petugas mempertanyakan mengenai kelengkapan dokumen milik Timoti ini.

Kejadian ini berlangsung di konter tiket Garuda Indonesia pada petang tadi.

Komunitas Wartawan Jakarta Timur Bagikan Paket Sembako ke Warga yang Terdampak Pandemi Covid-19

Pria berusia 24 tahun itu memperlihatkan sejumlah persyaratan dokumen yang dibawanya.

"Berkas hasil rapid tes saya tidak diterima. Saya mau terbang ke Surabaya," ujar Timoti saat dijumpai Warta Kota di Terminal 3 Bandara Soetta, Tangerang, Kamis (7/5/2020).

Timoti menjelaskan bahwa dirinya sempat punya riwiyat dalam perjalanan ke Australia.

Dan transit lama di Jakarta karena penerbangan domestik mulai hari ini baru dibuka.

"Hasil rapid tes saya tanggalnya sudah kelamaan, jadi dipermasalahkan," ucapnya.

Ia pun dibawa petugas ke Posko yang telah disiapkan oleh PT Angkasa Pura.

Posko tersebut berada di area digital lounge Terminal 3.

Di Posko ini sejumlah stakholder pun berjaga.

Mulai dari petugas AP II, Polri, TNI dan Kantor Kesehatan Pelabuhan.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Bandara Soetta, Anas Maruf menjelaskan bahwa ada sejumlah persyaratan khusus dalam relaksasi ini.

Penumpang harus bebas dari Covid-19.

"Oleh karena itu kami periksa secara detil mengenai berkas persyaratannya. Mulai dari hasil rapid test, surat dinas, mau pun pelajar atau mahasiswa yang datang dari luar negeri," kata Anas kepada Warta Kota.

Anas menyebut armada pesawat juga tak luput dalam pemeriksaan. Begitu juga dengan awak pesawatnya.

Sementara itu Senior Manager Branch Communication Bandara Soetta, Febri Toga Simatupang menyatakan bahwa pihaknya memang telah membuka pelayanan penerbangan angkutan penumpang pada hari ini.

"Hari ini sudah ada 141 penerbangan. Ada dua pelayanan untuk penerbangan angkutan penumpang ini. Di Terminal 3 dan Terminal 2," ungkap Febri. 

PO bus di Terminal Pulo Gebang mengira larangan mudik sudah dicabut

Sejumlah Perusahaan Otobus (PO) di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur menanyakan larangan mudik tetap berlaku atau sudah dicabut.

Kasatpel Operasional dan Kemitraan Terminal Terpadu Pulo Gebang, Afif Muhroji mengatakan mereka mengira larangan mudik sudah dicabut.

Kabar Gembira: Siaran Langsung di Instagram Live Bisa Dilakukan Lebih dari 2 Orang

Mereka mengira pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Rabu (6/5/2020) terkait izin moda transportasi membuat larangan mudik hangus.

Terminal Pulo Gebang yang terletak di kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/5/2018).
Terminal Pulo Gebang yang terletak di kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Kamis (3/5/2018). (TRIBUNJAKARTA.COM/NAWIR ARSYAD AKBAR)

"Pengurus PO ada beberapa yang datang menanyakan (larangan mudik dicabut atau tidak). Memastikan pernyataan Menhub kemari," kata Afif saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (7/5/2020).

Pertanyaan pengurus PO itu dijawab bahwa mudik tetap dilarang sebagaimana Permnehub Nomor 25 Tahun 2020 yang berlaku.

Baru setelah diberi penjelasan terkait pernyataan Budi bahwa perjalanan ke luar kota hanya diperuntukkan segelintir orang mereka paham.

"Kami tetap mengacu pada Permnehub Nomor 25 Tahun 2020 tentang larangan mudik dan stop operasional bus AKAP sebelum ada dasar hukum yang jelas sebagai pengganti atau turunanannya," ujarnya.

Afif menuturkan selain sejumlah pengusaha PO yang memastikan larangan mudik, tak ada warga salah paham terkait pernyataan Budi.

Yakni bahwa larangan mudik yang mulai diberlakukan pemerintah sejak 24 April lalu terus berlaku hingga 31 Mei 2020 mendatang.

"Kalau untuk warga enggak ada yang datang memastikan larangan mudik. Hanya beberapa pengurus PO yang datang menanyakan," tuturnya.

Sebagai informasi pemerintah kembali menegaskan bahwa mudik tetap dilarang demi mencegah penularan Covid-19 agar tak meluas.

Hanya aparat, tenaga kesehatan, pasien yang harus dirujuk ke luar kota, dan pemulangan orang dengan izin khusus pemerintah boleh berpergian.

Ada calon penumpang yang datangi Terminal Kampung Rambutan

Pernyataan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bahwa hari ini semua moda transportasi kembali beroperasi menimbulkan kesalahpahaman warga.

Pernyataan yang disampaikan Budi pada Rabu (5/6/2020) membuat warga mengira pemerintah sudah mencabut larangan mudik yang ditetapkan.

Kepala Terminal Kampung Rambutan Made Joni mengatakan sejumlah warga datang ke Terminal karena salah memahami pernyataan Budi.

Kondisi di area keberangkatan bus Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020).
Kondisi di area keberangkatan bus Terminal Kampung Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (24/4/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

"Tadi ada warga yang datang ke pos cek poin kita, mereka bertanya apa larangan mudik masih berlaku atau tidak," kata Made saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (7/5/2020).

Meski kemarin pihak Istana sudah meluruskan pernyataan Budi bahwa mudik tetap dilarang, masih ada warga yang salah paham.

Hanya aparat, tenaga kesehatan, pasien yang harus dirujuk ke luar kota, dan pemulangan orang dengan izin khusus pemerintah boleh berpergian.

"Jadi mereka hanya bertanya saja, memastikan larangan mudik. Setelah dikasih penjelasan sama petugas kita mereka paham dan akhirnya pulang," ujarnya.

Made menuturkan hingga kini operasional di Terminal Kampung Rambutan hanya menyisakan bus perjalanan dalam Jabodetabek.

Sementara antar kota antar provinsi (AKAP) dilarang sesuai Permnehub Nomor 25 Tahun 2020 yang melarang mudik hingga tanggal 31 Mei 2020.

"Untuk bus yang keluar Jabodetabek sekarang sudah tidak ada perjalanan. Hanya bus rute dalam Jabodetabek dan Transjakarta yang beroperasi," tuturnya. (WartaKota/Andika Panduwinata/TribunJakarta/BimaPutra)

Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bandara Soetta Mulai Ramai Pengunjung, Tak Semua Lolos karena Persyaratan Ketat, Timoti Contohnya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved