Persija Jakarta
Kenangan Bomber Ganas Persija Pedro Javier: Teringat Duet Maut Bareng Bepe Hingga Kagum Jakmania
Sebelum mempunyai Marko Simic, Persija Jakarta sudah pernah memiliki bomber asing berbahaya dan haus gol di lini depan.
Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sebelum mempunyai Marko Simic, Persija Jakarta sudah pernah memiliki bomber asing berbahaya dan haus gol di lini depan.
Pada musim kompetisi Liga Indonesia 2011, tim Macan Kemayoran memiliki penyerang asing yang selalu dikenang kelompok suporter The Jakmania, yakni Pedro Javier Velazquez Insfran.
Ketajaman dan ketangguhan Pedro Javier selalu menjadi andalan di lini depan tim Macan Kemayoran selama satu setengah musim.
Awal mula kehadiran pemain berkebangsaan Paraguay itu bermula dari ajakan pelatih Persija saat itu, yakni Iwan Setiawan.
Iwan Setiawan mengajak Pedro Javier bergabung karena sudah mengetahui ketajamannya di lini depan. Keduanya sempat dipersatukan di Persibom Bolaang Mongondow pada 2007.
Pada musim pertamanya di Persija, Pedro Javier mampu menjadi predator berbahaya berkat duetnya dengan Bambang Pamungkas.
Keduanya sama-sama berhasil mencetak 16 gol, dan menjadi salah satu duet yang disegani tim lawan pada tahun 2011 lalu.
Pedro menyadari, salah satu kunci kegemilangannya di Persija Jakarta karena memiliki chemistry yang baik bersama Bambang Pamungkas.
Selain itu, seluruh rekan setimnya di Persija memberikan support dan dukungan yang baik ketika berada di lapangan.
“Tentunya kekompakan saya dengan Bepe (Bambang Pamungkas) begitu juga dengan teman-teman yang lain yang membantu saya saat di lapangan sehingga mudah untuk mencetak gol pada saat itu,” ujar Pedro dalam pernyataan resminya, Sabtu (9/5/2020).
Pedro menuturkan, dirinya sudah mengenal sosok Bepe ketika berada di dalam ataupun luar lapangan.
Hal tersebut semakin mempermudah proses kerja sama Pedro dengan Bepe ketika satu tim di lapangan.
Menurut Pedro, sosok Bepe merupakan pribadi yang sangat luar biasa serta memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
“Selain itu saya kenal Bepe sebagai sosok pribadi yang luar biasa, Pemain hebat dan memiliki jiwa kepemimpinan baik itu di dalam maupun di luar lapangan,” tambahnya.
Lebih lanjut, Pedro turut menceritakan pengalaman dan kenangan yang tidak terlupakan ketika berseragam Persija Jakarta.
Kelompok suporter yang identik dengan warna oranye itu selalu terbayang-bayang dan tidak pernah terlupakan oleh Pedro Javier.
Terlebih, suporter The Jakmania selalu memberikan dukungan luar biasa ketika Persija bermain.
“Saya tentu tidak melupakan Jakmania yang selalu dukung kami 100 persen saat kami berlaga. Mereka luar biasa dan tidak pernah melihat fanatisme mereka di klub saya yang lain,” ucap Pedro.
• Bobol Gembok, 24 PMKS Kabur dari Pintu Belakang GOR Ciracas
• Misteri Ijazah Sarjana dan Makam Wanita Muda di Kontrakan Tukang Roti Penyekap Istri Siri
Setelah tidak lagi sibuk sebagai pemain profesional, kini Pedro Javier mempunyai kesibukan baru.
Salah satu kesibukannya adalah membangun sekolah sepak bola di negara asalnya Paraguay.
Selain itu, saat ini Pedro mempunyai beragam bisnis yang dikelolanya secara mandiri yakni gym sport dan salon spa kecantikan.
“Sekarang ini sedang sibuk mengurusi football academy yang saya buat. Tidak hanya itu juga saya punya bisnis lain seperti gym sport dan salon spa kecantikan,” tutup Pedro Javier.