Antisipasi Virus Corona di DKI

Deretan Kisah Penggali Kubur TPU Pondok Ranggon & Punya Kebiasaan Baru Sebelum Pulang Temui Keluarga

Petugas makam, Anan (42), merasakan perbedaan dalam hal kebersihan diri semenjak menangani jenazah Covid-19.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/SATRIO SARWO TRENGGINAS
Para petugas pemakaman tengah menimbun peti jenazah Covid-19 di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Selasa (12/5/2020). 

Mereka mengeruk gundukan tanah untuk dimasukkan ke dalam lubang hingga terkubur. Semua dilakukan serba cepat. Bahkan, pelayat yang hadir pun tak bisa berlama-lama di pemakaman.

Seperti ini lah gambaran para petugas pemakaman setiap hari bekerja demi memakamkan para jenazah Covid-19.

Hari itu, jenazah yang dibawa oleh ambulans lebih sedikit ketimbang hari-hari sebelumnya.

Imang Maulana (42), salah satu penggali kubur, mengatakan, sampai siang hari terhitung sudah 12 jenazah yang dimakamkan.

Imang dan rekan-rekan menguburkan rerata jenazah Covid-19 sebanyak 20 jenazah. Bahkan pernah dalam sehari mencapai 31 jenazah.

Tantangan dalam bekerja bukan hanya menghadapi jenazah covid saja. Imang juga harus siaga di TPU sampai larut malam. Dalam kondisi hujan pun ia juga harus berjaga.

Sebab, kedatangan jenazah tak mengenal waktu. Mereka harus serba siap bila ajal tiba-tiba memanggil pengidap Covid-19.

Namun, tugas akan lebih berat bila belum ada cadangan lubang galian lantaran melebihi kapasitas lubang yang tersedia.

"Kedatangan jenazah Covid kan enggak mengenal waktu. Dia datang ya datang aja. Bila lubang tidak ada, mau enggak mau kita siapkan. Hujan pun keujanan. Apalagi ketika malam hari sudah mandi dan mau pulang, tiba-tiba ada instruksi pimpinan ada kedatangan jenazah lagi, jadi balik lagi ke lapangan," ujarnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (12/5/2020).

Para penggali dengan total 119 petugas terbagi ke dalam empat regu, A, B, C, dan D. Selama seminggu, dua tim yang bekerja. Kemudian mereka di-rolling dengan dua tim lainnya.

Imang yang tergabung di regu A bekerjasama dengan regu B. Dua regu itu membagi tugas ada yang memakamkan jenazah dan ada yang menggali kubur.

Dari fajar menyingsing hingga matahari terbenam energi mereka terkuras untuk membantu memakamkan jenazah Covid-19.

Mereka sudah mulai datang ke pemakaman umum pukul 07.00 hingga larut malam. Imang menambahkan regu lain pernah bekerja sampai pukul 23.00.

Kendati hujan deras, para petugas pemakaman tetap menjalankan tugasnya.

Mereka pun harus lebih waspada tatkala mengangkat peti jenazah di jalan yang curam dan terbilang licin menuju lubang.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved