Bandara Soetta Disesaki Penumpang

Petugas Gabungan Bandara Soekarno-Hatta Pulangkan Calon Penumpang Jika Kurang Surat

kebanyakan dokumen yang tidak dipenuhi calon penumpang adalah tidak ada surat pernyataan bebas Covid-19 dari petugas kesehatan.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/EGA ALFREDA
Situasi terkini Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta yang terlihat lengang tanpa antrean dan tumpukan penumpang, Jumat (15/5/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Petugas dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Satgas Penanggulangan Covid-19 di Bandara Soekarno-Hatta sempat menolak beberapa penumpang di tengah pandemi Covid-19.

Hal tersebut setelah hebohnya penumpukan penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (14/5/2020) pagi.

"Banyak juga dan enggak semua bisa lolos. Kurang satu dokumen atau syarat penerbangan saja, ya tidak boleh berangkat," kata Kelapa KKP Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf saat dihubungi, Jumat (15/5/2020).

Ia menerangkan, kebanyakan dokumen yang tidak dipenuhi calon penumpang adalah tidak ada surat pernyataan bebas Covid-19 dari petugas kesehatan.

Rata-rata, para penumpang salah membawa surat yakni hanya membawa surat pernyataan sehat biasa dari rumah sakit atau klinik.

Menurut Anas, ada juga beberapa calon penumpang yang membawa surat bebas Covid-19 namun sudah kedaluwarsa.

"Aturan yang berlaku itu kan surat berlaku tujuh sampai 10 hari setelah test Covid-19, lebih dari itu sudah kedaluwarsa," kata Anas.

Kendati demikian, Anas belum bisa memastikan jumlah secara pasti penumpang yang ditolak untuk terbang.

Ia hanya bisa memastikan kalau jumlahnya cukup banyak.

Anas pun menekankan, perlunya surat keterangan bebas covid-19 itu bukan sekedar
untuk melengkapi dokumen penerbangan saja.

"Tujuannya itu kan untuk menciptakan perjalanan penerbangan yang sehat. Kru atau awak kabin dan penumpangnya juga sehat kalau ada yang malsuin begini, bisa jadi ancaman bagi penerbangan," ucap Anas.

Ia memastikan, petugas KKP lebih mewaspadai lagi keaslian dokumen kesehatan milik penumpang.

Bila perlu, petugas akan menghubungi rumah sakit atau klinik yang mengeluarkan surat bebas Covid-19 bila didapatkan surat cukup mencurigakan.

Gubernur Banten ancam berikan sanksi

Pemandangan antrean mengular dan penumpukan penumpang mengabaikan physical distancing di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta,  Kamis (14/5/2020).
Pemandangan antrean mengular dan penumpukan penumpang mengabaikan physical distancing di terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (14/5/2020). (Istimewa)

Gubernur Banten, Wahidin Halim mengecam dan menyesalkan apa yang terjadi di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis (14/5/2020) kemarin.

Sebab, Wahidin mengaku menerima laporan adanya penumpukan penumpang yang melanggar protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta kemarin.

Menurutnya, banyak sekali pihak luar yang memprotes kelalaian PT Angkasa Pura II yang tidak mengantisipasi adanya penumpukan penumpang di Terminal 2.

"Saya menyesalkan manajemen Angkasa Pura II, kurang dan tidak memperhatikan protokol kesehatan," ungkap wahidin dalam keterangannya, Jumat (15/5/2020).

Ia pun mengingatkan pihak pengelola untuk selalu berpegang teguh pada aturan yang sudah dikeluarkan oleh pemerintah pusat.

"Harus tetap memperhatikan berbagai aturan yang telah dikeluarkan pemerintah selama pandemi. Bagaimanapun juga, Bandara Soekarno-Hatta itu bagian dari wilayah Provinsi Banten," sambung Wahidin.

Dirinya tak segan-segan akan memberikan sanksi keras kepada PT. Angkasa Pura II apa bila kejadian serupa terulang lagi.

 Raffi Ahmad Rekam Detik-detik Menegangkan Saat Lihat Hantu di Rumah Luna Maya

"Karena ketentuan peraturan dalam penetapan PSBB itu juga termuat tentang sanksi. Jadi yang melanggar kami ingatkan. Industri kami ingatkan, pabrik kami ingatkan, pertokoan yang kemarin kami tutup, pasar dan sebagainya," tegas Wahidin.

Ia menjelaskan dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), semua kegiatan yang berpotesi mengundan kerumuman massa harus memperhatikan protokol kesehatan.

Seperti terminal, pasar, stasiun, bahkan bandar udara sekalipun.

"Bandara Soekarno-Hatta seharusnya menjadi contoh dan harusnya lebih mengerti. Bisa memperlihatkan contoh bagi masyarakat yang ada di wilayahnya, masyarakat Banten," pungkas Wahidin.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved