Antisipasi Virus Corona di Tangerang

Lebih dari 250 WNI yang Tiba di Bandara Soetta Reaktif Covid-19: Ini Penjelasannya

Anas Maruf mengatakan, setidaknya ada 250 lebih WNI yang dinyatakan reaktif Covid-19 dalam penerbangan repatriasi

Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta/Ega Alfreda
Situasi antrean penumpang di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta yang sudah menerapkan physical distancing siang ini, Jumat (15/5/2020). 

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Jumlah warga negara Indonesia (WNI) berstatus repatriasi yang terindikasi terinfeksi Covid-19 berdasarkan tes cepat terus bertambah.

Mereka kembali ke Tanah Air melalui Bandara Soekarno-Hatta, Banten.

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta Anas Maruf mengatakan, setidaknya ada 250 lebih WNI yang dinyatakan reaktif Covid-19 dalam penerbangan repatriasi.

"Ditambah dengan kita temukan selama ini sudah lebih dari 250," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/5/2020).

Anas menjelaskan, jumlah tersebut merupakan akumulasi dari temuan KKP Bandara Soetta melalui serangkaian pemeriksaan mulai dari tes cepat, pemeriksaan fisik, suhu hingga oksigen.

Mereka yang reaktif Covid-19 dibawa ke Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet dan Asrama Haji Pondok Gede untuk dilakukan tes lanjutan, yakni swab test.

Jumlah tersebut meningkat empat kali lipat dari data terakhir pada 7 Mei 2020 lalu.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, data WNI repatriasi dari 2 April sampai dengan 7 Mei 2020 hanya ada 40 kasus reaktif Covid-19 saat dilakukan rapid test.

Sedangkan Senior Manager Branch Communication and Legal Bandara Soetta, Febri Toga Simatupang mengatakan, masih ada ribuan WNI repatriasi yang akan masuk ke Indonesia.

Pada Senin (11/5/2020), Gebri mengatakan sudah ada 25.000 WNI dengan penerbangan repatriasi yang tiba di Bandara Soetta.

"Lebih dari 15.000 merupakan Pekerja Migran Indonesia," ujar Febri.

Diperkirakan masih ada 7.500 dan 10.000 WNI yang akan tiba di Bandara Soetta dengan penerbangan repatriasi sampai akhir Mei nanti.

Sebagai informasi, hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona tipe 2 atau SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.

Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh seseorang harus dilakukan tes swab dengan metode PCR.

Hasil tes dari rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau nonreaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).

Kasir Mal di Medan Ini Dinyatakan Positif Corona: Seluruh Karyawan Jalani Rapid Test

Pemerintah Kota Tangerang Pastikan Stok Daging Sapi di Kota Tangerang Aman Sampai Lebaran

Fakta-fakta Ari Puspitasari Perawat RS Royal Meninggal Positif Covid-19: Hoaks Suami Meninggal

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved