Sisi Lain Metropolitan
Deretan Kisah Menyayat Hati Penghuni Panti Lansia: Ada Keluarga Tak Peduli Bahkan Setelah Meninggal
Mereka yang sebagian besar berada dalam panti, merupakan lansia tak beridentitas. Mereka ditemukan petugas terlantar di jalanan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Momen Ramadan tahun ini dirasa berbeda bagi umat muslim dunia, tak terkecuali warga di Tanah Air.
Sebab, kita tidak hanya berperang melawan hawa nafsu, tapi juga harus siap melawan virus corona atau Covid-19.
Saya, wartawan yang baru seumur jagung bekerja di dunia jurnalistik, sudah dihadapkan bagaimana kekhawatiran menyelimuti diri kala dituntut harus menunaikan tugas jurnalisme di saat pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Namun, saya sadari betul tugas jurnalistik bukan sekadar menyajikan fakta di lapangan.
Tugas ini juga menghadirkan misi kemanusiaan bagi sesama, terlebih bagi kaum kecil yang terpinggirkan di tengah pagebluk ini.
Menjelang Lebaran kali ini, saya mendapatkan kesempatan menyambangi Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 di kawasan Cipayung, Jakarta Timur.
Bukan untuk liputan melainkan dalam rangka pemberian donasi.

Bersama rekan sesama wartawan Pebby Adhe Liana serta wartawan senior, Yulis Sulistyawan dan Yogi Gustaman, kami membawa beberapa obat-obatan untuk diberikan ke beberapa panti sosial.
Pemberian obat-obatan itu atas kerjasama media Tribunnews dan Kitabisa.com.
Obat-obatan itu diberikan bagi para penghuni panti sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran Covid-19.
Di sana kami juga mendapatkan kesempatan melihat suasana kehidupan panti sosial yang dihuni para lansia tak beridentitas dan terlantar.
Dipandu Kasatpel Pembinaan Panti, Daniel Rusdi, kami diantarkan menuju kamar - kamar panti.
Saat berada di halaman depan kamar, kami langsung disapa para lansia yang sedang duduk-duduk di luar.
Ada yang duduk di bawah pohon rindang, ada yang duduk bersandar pada dinding.