Tenaga Medis Tim Gugus Tugas Covid-19 Ditembak KKB, Korban Hendak Antar Obat, Satu Orang Tewas
Peristiwa penembakan tenaga medis terjadi di Distrik Wandai Kabupaten Intan Jaya Papua, Jumat (22/5/2020) sekitar pukul 16.30 WIT
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Untuk diketahui bahwa tempat kejadian sangat jauh medan yang sulit merupakan salah satu hambatan yang dihadapi anggota di lapangan untuk menuju ke lokasi tersebut.
“Kita membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk dapat tiba di TKP,” papar Kamal.
Saat ini di tempat kejadian yakni di Wandai belum ada pos polisi dan tidak ada jaringan telekomunikasi.
“Dari 8 distrik yang ada di Intan Jaya baru 3 distrik yang ditempati oleh pasukan. Termasuk anggota kepolisian. Sedangkan 5 distrik yakni Tomasiga, Agisiga, Ugimba, Wandai dan Iyandoga belum ada pos keamanan dan juga anggota kepolisian disana,” jelasnya.
Saat ini masih dilakukan koordinasi dengan Bupati dan Dandim Intan Jaya, mengevakuasi korban ke Nabire.
“Juga dilakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata, serta melakukan penyelidikan dan penyidikan. Kasus tersebut dalam penanganan Polres Intan Jaya,” kata Kamal.
Kamal sangat menyangkan tentang kejadian ini, kedua korban ini merupakan tenaga medis yang mempunyai tugas mulia untuk membantu masyarakat dalam bidang kesehatan, apalagi sekarang ini pemerintah sedang menghadapi pandemi Covid-19.
Sementara itu Organisasi Papua Merdeka (OPM) menuding pelaku penembakan terhadap kedua tenaga medis adalah TNI dan Polri.
“Kami garis bawahi yang tembak dua tenaga medis adalah anggota TNI dan Polri, mereka adalah pelakunya,” kata Juru bicara OPM Sebby Sambon melaui pesan elektroniknya.
"Jadi Indonesia harus bertanggungjawab atas penembakan tenaga medis di Intan Jaya pada hari Jumat tanggal 22 Mei 2020. Jadi kami harap bahwa media Indonesia jangan melakukan pembohongan publik,” kata Sebby. (Tribunnews.com/Warta Kota)