Antisipasi Virus Corona di DKI
Cerita Petugas P3S Dianggap Musuh Hingga Patungan Beli Kopi dan Rokok untuk PMKS
Siapakah yang dianggap musuh oleh orang-orang yang masuk dalam kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)? Ini cerita Bobby Nurman.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Siapakah yang dianggap musuh oleh orang-orang yang masuk dalam kategori penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)? Ini cerita Bobby Nurman.
Bobby Nurman satu dari sekian anggota Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) yang bertugas di Gelanggang Olahraga (GOR) Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Ia dan anggota P3S sempat dianggap sebagai musuh oleh sejumlah PMKS di tempat penampungan.
Para PMKS tersebut merasa tidak terima ketika terjaring razia pembatasan sosial berskala besar atau PSBB di Jakarta lalu diamankan oleh anggota P3S.
"Awalnya mereka anggap kita ini musuh. Padahal kita yang di sini melayani mereka," kata Bobby saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi, Senin (25/5/2020).
• Rayakan Idulfitri di Inggris, Penyerang Berbakat Indonesia Rindu Menyantap Opor Ayam
Lama kelamaan, setelah diperlakukan secara baik selama di tempat penampungan, keberadaan petugas mulai dianggap sebagai teman oleh para PMKS.
"Ada yang bercerita sudah tidak punya keluarga lagi. Malah ada yang maunya tinggal di sini terus," sambung Bobby.
Setiap harinya, jelas dia, para PMKS mendapat jatah tiga kali makan yang berasal dari Dinas Sosial DKI Jakarta.
Namun, terkadang Bobby dan rekannya mesti merogoh kocek sendiri untuk kebutuhan lain PMKS.
"Misalnya seperti kopi dan rokok, itu kan enggak ada anggaranya. Ya sudah, teman-teman di sini patungan buat mereka (PMKS)," tutur dia.
"Kita sih ikhlas ya, karena memang sudah sering seperti itu dan bukan cuma di sini," tambahnya.
Per hari ini, PMKS yang ditampung di GOR Pasar Minggu tersisa 31 orang, satu di antaranya sakit.
Sebelumnya, petugas mendapati 14 PMKS kabur dari tempat penampungan sementara ini.
Mereka melarikan diri dengan cara merusak jendela dan pintu belakang GOR Pasar Minggu.