Persiapan New Normal di Jabodetabek
Fraksi PKS DKI Minta Jakarta Jangan Buru-buru New Normal, Gerindra DKI M Taufik Sepakat Jokowi
Konsep new normal yang digaungkan Presiden Joko Widodo menimbulkan reaksi berbagai pihak. Fraksi PKS dan DKI Jakarta berbeda pendapat soal new normal.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Konsep tatanan kehidupan baru atau new normal yang digaungkan Presiden Joko Widodo menimbulkan reaksi berbagai pihak.
Diwacanakan, new normal akan diberlakukan setelah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta berakhir pada 4 Juni 2020 mendatang.
Sekretaris Fraksi PKS DKI Achmad Yani menilai DKI Jakarta belum siap menerapkan new normal.
Sedangkan Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik sepakat dengan wacana Presiden Jokowi menerapkan konsep new normal.
Kedua politikus itupun mengungkapkan alasannya terkait wacana new normal.
Taufik Minta Jangan Terlampau Ketakutan

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Mohammad Taufik meminta kepada seluruh masyarakat supaya tidak takut lagi dengan penyakit yang disebabkan oleh virus corona atau Covid-19.
"Jangan terlampau ketakutan yang mencekam, ya sudah buat saja new normal," ucapnya, Rabu (27/5/2020).
Meski new normal nantinya bakal diterapkan di Jakarta, bukan berarti masyarakat secara otomatis dapat bergerak bebas.
Justru, Taufik menilai, aturan-aturan yang ada harus diperketat agar masyarakat mematuhi seluruh protokol pencegahan Covid-19 yang telah ditetapkan.
Pemkot Bekasi Ajukan Surat ke Operator Agar Ojek Online Dapat Angkut Penumpang |
![]() |
---|
Kapolres dan Dandim Kota Depok Tinjau Pembukaan Pusat Perbelanjaan di Kota Depok |
![]() |
---|
Pemkot Bekasi Belum Izinkan Tempat Wisata Air Beroperasi di Masa Simulasi Adaptasi New Normal |
![]() |
---|
Taman Margasatwa Ragunan Buka 20 Juni 2020, Sementara Pusat Primata Schmutzer Masih Ditutup |
![]() |
---|
Taman Margasatwa Ragunan Disemprot Disinfektan Jelang Dibuka untuk Umum |
![]() |
---|